Suara.com - Kementerian Dalam Negeri memeriksa dugaan pelanggaran toleransi di Kotagede, Yogyakarta. Di sana terjadi pemotongan papan salib di sebuah makam warga Katolik, Albertus Slamet Sugiardi. Kabar itu sudah sampai ke telinga Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo.
Tjahjo mengingatkan kepada Pemerintah Provinsi Yogyakarta untuk segera menindaklanjuti apabila terbukti ada pelanggaran toleransi kehidupan beragama di daerah tersebut.
"(Laporan) baru masuk, tapi belum saya lihat hasilnya, (belum) cek. Kami lihat dulu," kata Tjahjo Kumolo di Istana Wakil Presiden Jakarta, Rabu (19/12/2018).
Tjahjo mengatakan pihaknya akan mendukung Pemprov Yogyakarta dalam mewujudkan aspek toleransi di daerah, sehingga hal itu akan menjadi salah satu tolok ukur penilaian keberhasilan pemerintah daerah.
"Kami mendukung upaya-upaya semua pihak yang memberikan porsi penilaian keberhasilan sebuah pemerintahan di daerah, aspek (toleransi) itu juga (dinilai)," jelas Tjahjo.
Dugaan pelanggaran toleransi di Yogyakarta muncul setelah adanya foto sebuah makam dengan simbol salib dipotong oleh warga setempat karena adanya larangan penggunaan simbol Kristiani di lingkungan dengan mayoritas Muslim tersebut.
Makam seorang warga Katolik bernama Albertus Slamet Sugiardi ditolak oleh warga sekitar tempat tinggalnya karena menggunakan simbol salib sebagai identitas keagamaannya.
Jenazah Slamet boleh dimakamkan di situ apabila pihak keluarga menyetujui untuk dipotong bagian atas salibnya. Pihak keluarga diminta menandatangani surat pernyataan yang menyatakan bahwa pihaknya ikhlas untuk menghilangkan simbol keagamaan Katolik pada makam Slamet. (Antara)
Baca Juga: Sultan HB X: Pemotongan Salib Makam Slamet Bukan Aksi Intoleransi
Berita Terkait
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
Kemenbud Resmi Tetapkan 85 Cagar Budaya Peringkat Nasional, Total Jadi 313
-
Bukan Sekadar Viral: Kenapa Tabola Bale dan Tor Monitor Ketua Bisa Menguasai Dunia Maya?
-
Muncul SE Kudeta Gus Yahya dari Kursi Ketum PBNU, Wasekjen: Itu Cacat Hukum!
-
Drone Misterius, Serdadu Diserang: Apa yang Terjadi di Area Tambang Emas Ketapang?
-
Wujudkan Kampung Haji Indonesia, Danantara Akuisisi Hotel Dekat Ka'bah, Ikut Lelang Beli Lahan
-
Banyak Terjebak Praktik Ilegal, KemenPPPA: Korban Kekerasan Seksual Sulit Akses Aborsi Aman
-
Sejarah Baru, Iin Mutmainnah Dilantik Jadi Wali Kota Perempuan Pertama di Jakarta Sejak 2008
-
Yusril Beri 33 Rekomendasi ke 14 Kementerian dan Lembaga, Fokus Tata Kelola Hukum hingga HAM Berat
-
Cerita Polisi Bongkar Kedok Klinik Aborsi di Apartemen Basura Jaktim, Janin Dibuang di Wastafel
-
Telepon Terakhir Anak 9 Tahun: Apa Pemicu Pembunuhan Sadis di Rumah Mewah Cilegon?