"Saya WhatsApp Glenn Fredly kebetulan dia kenal dengan menantu Bu Ratna dan minta tanyain kalau memang butuh bantuan saya bantuin for free. Balasan dari Glenn katanya nggak ada reply dari yang dihubungi, berhenti disitu dan waktu itu saya masih percaya kalau itu kasus pemukulan dan tidak ada kecurigaan bukan pemukulan," ungkap Tompi.
4. Aktivis Demokrasi Berbohong
Kekecewaan dirasakan oleh akademisi Rocky Gerung. Dalam persidangan, ia mengaku sangat jengkel dengan Ratna Sarumpaet yang menyebar kebohongan, padahal ia merupoakan seorang aktivis demokrasi.
"Saya jengkel aktivis demokrasi bisa berbohong, jadi saya tagih integritasnya, saya tekankan apalagi terhadap pejuang demokrasi integritas itu harga mati tapi dia sudah mengaku ya sudah," tutur Rocky Gerung.
"Ya tapi kan dia sudah minta maaf, sudah minta maaf ke publik. Ya sudah kalau sudah minta maaf. Tapi saya tetap merasa jengkel saat itu bahwa saya dibohongi," imbuhnya.
5. Tanggapan Ratna Sarumpaet
Ratna Sarumpaet menilai kehadiran Tompi dan Rocky Gerung sebagai saksi dalam kasus yang membelitnya tidak diperlukan. Pasalnya, sangkaan Jaksa Penuntut Umum adalah mengenai keonaran sehingga tidak ada kaitannya dengan saksi Tompi dan Rocky Gerung.
"Buat apa? Dia itu tidak ada hubungannya dengan sangkaan, keterlibatan mereka itu kan ada awal, sementara itu kan sudah diakui kebohongan, jadi ngapain lagi? Sangkaannya itu kan keonaran lalu apa hubungannya Rocky dengan keonaran," tegas Ratna Sarumpaet.
Baca Juga: Bahar Bicara Dalam Persidangan, Tanyakan Dugaan Pemalsuan Usia Korban MKU
Berita Terkait
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Istana Tanggapi Gerakan 'Stop Tot Tot Wuk Wuk' di Media Sosial: Presiden Aja Ikut Macet-macetan!
-
Emil Audero Jadi Kunci! Cremonese Bidik Jungkalkan Parma di Kandang
-
DPR Usul Ada Tax Amnesty Lagi, Menkeu Purbaya Tolak Mentah-mentah: Insentif Orang Ngibul!
-
6 Stadion Paling Angker: Tempat Eksekusi, Sosok Neti hingga Suara Misterius
-
Shell, Vivo Hingga AKR Bungkam Usai 'Dipaksa' Beli BBM dari Pertamina
Terkini
-
Digerebek Satpol PP Diduga Sarang Prostitusi, Indekos di Jakbar Bak Hotel: 3 Lantai Diisi 20 Kamar!
-
Usai Siswa Keracunan Massal, DPR Temukan Ribuan SPPG Fiktif: Program MBG Prabowo Memang Bermasalah?
-
RUU Perampasan Aset Mesti Dibahas Hati-hati, Pakar: Jangan untuk Menakut-nakuti Rakyat!
-
Ucapan Rampok Uang Negara Diusut BK, Nasib Wahyudin Moridu Ditentukan Senin Depan!
-
Survei: Mayoritas Ojol di Jabodetabek Pilih Potongan 20 Persen Asal Orderan Banyak!
-
Sambut Putusan MK, Kubu Mariyo: Kemenangan Ini Milik Seluruh Rakyat Papua!
-
Tak Ada Tawar Menawar! Analis Sebut Reformasi Polri Mustahil Tanpa Ganti Kapolri
-
Menjelajahi Jantung Maluku: "Buru Expedition" Wanadri Ungkap Kekayaan Tersembunyi Pulau Buru
-
Polemik Ijazah Gibran Tak Substansial tapi Jadi Gaduh Politik
-
Klarifikasi Ijazah Gibran Penting agar Tidak Ulangi Kasus Jokowi