Suara.com - Polsek Ciracas dibakar oleh sekelompok orang tidak dikenal, Sabtu (29/8/2020) dini hari. Selain kerugian material, anggota polisi dan warga sipil ikut jadi korban. Berikut ini fakta-fakta penyerangan Polsek Ciracas.
Ratusan orang menyerbu Polsek Ciracas di Jakarta Timur. Penyerang merusak kendaraan di area Mapolsek. Bahkan pelaku juga merusak fasilitas di kantor polisi tersebut.
Video penyerangan Polsek Ciracas ini pun viral di media sosial. Ternyata, bukan kali ini saja Polsek Ciracas dibakar massa.
Simak fakta-fakta penyerangan Polsek Ciracas yang dirangkum Suara.com, berikut.
1. Polisi Jadi Korban
Sebanyak 3 polisi jadi korban Polsek Ciracas dibakar. 2 polisi terluka, sementara satu lagi tak terluka.
Dua anggota polisi dilaporkan terluka dalam insiden penyerangan oleh sekelompok orang tidak dikenal di Mapolsek Ciracas, Jakarta Timur, Sabtu (29/8/2020).
2. Sejumlah Kendaraan Terbakar
Baca Juga: Azis Syamsuddin Kutuk Keras Pembakaran Mapolsek Ciracas
Mapolsek Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, diserang oleh sekelompok massa pada Sabtu (29/8/2020) dini hari. Sejumlah kaca pecah dan beberapa kendaraan juga dibakar oleh pelaku penyerangan.
Usai kejadian, Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana dan Pangdam Kodam Jaya Mayjen TNI Dudung Abdurachman memantau situasi tempat penyerangan tersebut terjadi.
3. Diserang 100 orang
Markas Kepolisian Sektor (Mapolsek) Ciracas, di Jalan Raya Bogor, Jakarta Timur, diserang sekelompok massa pada Sabtu (29/8/2020) dini hari. Markas polisi itu juga kembali dibakar massa.
Kapolda Metro Jaya Irjen Nana Sudjana menyebut setidaknya 100 orang terlibat dalam aksi perusakan serta pembakaran di Mapolsek Ciracas.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Kemendagri Batalkan Mutasi Kepala SMPN 1 Prabumulih, Wali Kota Arlan Terancam Sanksi
-
DPW dan DPC PPP dari 33 Provinsi Deklarasi Dukung M Mardiono Jadi Ketua Umum
-
Menteri HAM Natalius Pigai Sebut Orang Hilang 'Belum Terlihat', YLBHI Murka: Denial!
-
Dari Dirut Sampai Direktur, Jajaran BPR Jepara Artha Kini Kompak Pakai Rompi Oranye
-
Pemeriksaan Super Panjang, Hilman Latief Dicecar KPK Hampir 12 Jam soal Kuota Haji
-
Dikira Hilang saat Demo Ricuh, Polisi Ungkap Alasan Bima Permana Dagang Barongsai di Malang
-
Tito Karnavian: Satpol PP Harus Humanis, Bukan Jadi Sumber Ketakutan
-
Wamenkum Sebut Gegara Salah Istilah RUU Perampasan Aset Bisa Molor, 'Entah Kapan Selesainya'
-
'Abuse of Power?' Kemendagri Sebut Wali Kota Arlan Langgar Aturan Copot Kepala SMP 1 Prabumulih
-
Strategi Baru Senayan: Mau RUU Perampasan Aset Lolos? UU Polri Harus Direvisi Dulu