Suara.com - Menkopolhukam Mahfud MD memberikan tanggapan terkait kisruh perebutan kursi ketua umum Partai Demokrat. Ia menyebut Presiden Jokowi kaget dengan keterlibatan Moeldoko namun tetap santai saja.
Dalam sebuah video yang tayang di kanal Youtube Najwa Shihab, Kamis (11/3/2021) Mahfud menjelaskan pemerintah akan memutuskan kelak siapa yang berhak memegang tampuk kepemimpinan Demokrat sesuai undang-undang.
Ia juga membenarkan kemungkinan pihak yang mendukung pemerintah akan berpeluang lebih tinggi memenangkan sengketa perebutan kursi ketua parpol seperti yang sudah-sudah.
Sebut Jokowi happy-happy saja
Menjawab pertanyaan Najwa soal kesan Presiden Jokowi saat mengetahui Moeldoko mencampuri internal Partai Demokrat sebagai non-kader, Mahfud menyebut presiden kaget namun tetap happy.
"Tetapi kalau saya melihat kesan presiden ya happy-happy saja tuh. Artinya dia kaget betul ketika tahu bahwa Pak Moeldoko ikut, tetapi beliau tidak merasa bahwa ini merusak anu ini nggak, diem aja tuh," ujar Mahfud.
Najwa sebut yang biasa dimenangkan kubu pendukung pemerintah
Selanjutnya, Najwa Shihab menyebut, berkaca dari pengalaman kisruh partai yang pernah terjadi, pihak yang dimenangkan Kemenkumham adalah kubu yang mendukung pemerintah. Mahfud pun menyebut hal itu bisa saja terjadi.
Namun, Mahfud tak serta merta menggaransi bahwa pihak yang mendukung pemerintah adalah pihak Moeldoko.
Baca Juga: Dewi Tanjung: Kita Boleh Mengagumi Pak Jokowi Tapi Harus Tahu Aturan Main
"Ya mungkin ya, bisa saja. Sejak dulu kan begitu ya, sejak tahun 2002 ya?
"Belum tentu loh. Belum tentu yang mendukung pemerintah itu belum tentu grupnya Pak Moeldoko dan sebagainya. Pak SBY kan berkali-kali mendukung sebelum pilpres," lanjut Mahfud.
Sebut AHY ketua Demokrat sah saat ini
Menanggapi kisruh Partai Demokrat, Mahfud MD mengaku pemerintah tak akan ikut campur secara politik. Ia menyebut hingga saat ini yang masih terdaftar resmi sebagai ketua Partai Demokrat adalah AHY.
"Satu, yang politik ya. Kita nggak akan ikut campurlah yang politik, kita menganggap itu urusan masyarakat. Karena kalau kita bilang Pak SBY benar ya banyak yang dukung. Kalau bilang Pak Moeldoko benar banyak yang dukung," ucapnya.
"Kita hukumnya aja lah. Hingga hari ini belum ada laporannya. Resminya itu sekarang Demokrat itu ya ketuanya Pak AHY, lalu majelis tingginya Pak SBY, itu yang terdaftar gitu, sah gitu," ujar Mahfud.
Berita Terkait
-
Seret Nama Jokowi, Kubu Moeldoko Polisikan Andi Mallarangeng Sore Ini
-
Jokowi: Selamat Memperingati Isra Miraj 1442 H
-
Sebut Jokowi Tak Pernah Berseberangan, Ngabalin: Amien Rais Saja yang Baper
-
Viral Nadya Arifta Pernah Omongin Jokowi Jangan Letoy
-
Dewi Tanjung: Kita Boleh Mengagumi Pak Jokowi Tapi Harus Tahu Aturan Main
Terpopuler
- 5 Rekomendasi Motor Listrik Harga di Bawah Rp10 Juta, Hemat dan Ramah Lingkungan
- 10 Rekomendasi Tablet Harga 1 Jutaan Dilengkapi SIM Card dan RAM Besar
- Rhenald Kasali di Sidang ASDP: Beli Perusahaan Rugi Itu Lazim, Hakim Punya Pandangan Berbeda?
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- Beda Pajak Tahunan Mitsubishi Destinator dan Innova Reborn, Lebih Ringan Mana?
Pilihan
-
Maarten Paes: Pertama (Kalahkan) Arab Saudi Lalu Irak, Lalu Kita Berpesta!
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
Terkini
-
Pemerintah Sebut UU Pers Beri Jaminan Perlindungan Hukum Wartawan, Iwakum Sebut Ini
-
Menpar Widiyanti Targetkan Industri MICE Indonesia Susul Vietnam di Peringkat Global
-
Puji Kepemimpinan Gubernur Ahmad Luthfi, BGN Puji Jateng Paling Siap Jalankan Program Gizi Nasional
-
Jokowi 'Dikepung' Politik? Rocky Gerung Bongkar Alasan di Balik Manuver Prabowo-Gibran 2029
-
'Mereka Ada Sebelum Negara Ini Ada,' Pembelaan Antropolg untuk 11 Warga Maba Sangaji di Persidangan
-
Terungkap! 'Orang Baik' yang Selamatkan PPP dari Perpecahan: Ini Peran Pentingnya
-
Dana Transfer Dipangkas Rp 15 Triliun, APBD DKI 2026 Anjlok dan Gubernur Perintahkan Efisiensi Total
-
Kelurahan Kapuk Dipecah Jadi 3: Lurah Klaim Warga Menanti Sejak Lama, Semua RW dan RT Setuju
-
Antonius Kosasih Divonis 10 Tahun Bui di Kasus Korupsi PT Taspen, Hukuman Uang Pengganti Fantastis!
-
Kapuk Over Populasi, Lurah Sebut Petugas Sampai Kerja di Akhir Pekan Urus Kependudukan