Suara.com - Pabrik terbesar di dunia yang akan menyedot karbon dioksida dari udara dan menyimpannya di bawah tanah mulai beroperasi di Islandia.
Menyadur Sky News Sabtu (10/9/2021), Pabrik Orca Islandia mulai beroperasi dan akan menyedot karbon dioksida dari udara.
Pabrik tersebut terdiri dari delapan wadah besar yang dilengkapi filter dan kipas raksasa untuk mengekstrak karbon dioksida.
Mesin-mesin raksasa tersebut diperkirakan mampu menyedot CO2 hingga 4.000 ton per tahun, setara dengan emisi tahunan dari sekitar 790 mobil.
CO2 tersebut kemudian dicampur dengan air dan dipompa ke bawah tanah, di mana perlahan akan berubah menjadi batu.
Pabrik tersebut didukung oleh pembangkit listrik panas bumi yang lokasinya tidak jauh dari mesin penyedot itu.
Penyedotan udara langsung merupakan teknologi baru dan masih tergolong mahal, namun diharapkan harganya akan turun karena semakin meluas.
Pabrik di Islandia ini adalah kemitraan antara perusahaan rintisan Swiss Climeworks AG dan perusahaan Islandia Carbfix.
Climeworks juga menawarkan layanan berbayar yang akan menghilangkan karbon dioksida di rumah-rumah pelanggan.
Baca Juga: Islandia vs Jerman: Tim Panser Menang Telak 4-0
Saat ini ada 15 pabrik serupa di seluruh dunia, menangkap lebih dari 9.000 ton karbon dioksida per tahun menurut Badan Energi Internasional (IEA).
Occidental, sebuah perusahaan minyak AS, sedang mengembangkan fasilitas serupa dan diklaim akan menjadi yang terbesar.
Occidental akan merancang mesin yang digunakan untuk menyedot satu juta ton per tahun dari udara di dekat ladang minyak Texas.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ingin Miliki Rumah Baru di Tahun Baru? Yuk, Cek BRI dengan KPR Suku Bunga Spesial 1,30%
- 7 Motor Matic Paling Nyaman Buat Touring di 2026: Badan Anti Pegal, Pas Buat Bapak-bapak
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Meskipun Pensiun, Bisa Tetap Cuan dan Tenang Bersama BRIFINE
- 3 Pilihan Mobil Bekas Rp60 Jutaan: Irit BBM, Nyaman untuk Perjalanan Luar Kota
Pilihan
-
OJK Awasi Ketat Pembayaran Pinjol Dana Syariah Indonesia yang Gagal Bayar
-
Jejak Emas Rakyat Aceh Bagi RI: Patungan Beli Pesawat, Penghasil Devisa & Lahirnya Garuda Indonesia
-
Pabrik Toba Pulp Lestari Tutup Operasional dan Reaksi Keras Luhut Binsar Pandjaitan
-
Kuota Pemasangan PLTS Atap 2026 Dibuka, Ini Ketentuan yang Harus Diketahui!
-
Statistik Suram Elkan Baggott Sepanjang 2025, Cuma Main 360 Menit
Terkini
-
Atasi Krisis Air, Brimob Polri Targetkan 100 Titik Sumur Bor untuk Warga Aceh Tamiang
-
Mendikdasmen Pastikan Guru Korban Bencana di Sumatra Dapat Bantuan Rp2 Juta
-
Masalah Lingkungan Jadi PR, Pemerintah Segera Tertibkan Izin Kawasan Hutan hingga Pertambangan
-
Dua Hari Berturut-turut, KPK Dikabarkan Kembali Tangkap Jaksa Lewat OTT
-
LPSK Tangani 5.162 Permohonan Restitusi, Kasus Anak Meroket Tajam
-
Upaya Roy Suryo cs Mentah di Polda Metro Jaya, Status Tersangka Ijazah Jokowi Final?
-
Jurus 'Sapu Jagat' Omnibus Law Disiapkan untuk Atur Jabatan Polisi di Kementerian
-
Dakwaan Jaksa: Dana Hibah Pariwisata Sleman Diduga Jadi 'Bensin' Politik Dinasti Sri Purnomo
-
LPSK Bahas Optimalisasi Restitusi Korban Tindak Pidana bersama Aparat Hukum
-
Komisi X DPR Respons Kabar 700 Ribu Anak Papua Tak Sekolah: Masalah Serius, Tapi Perlu Cross Check