Suara.com - Wakil Presiden Ma'ruf Amin berkunjung ke salah satu lokasi terdampak gempa Cianjur. Ia mendatangi sebuah Pondok Pesantren Al Bahjah, Cijedil, Cianjur, Jawa Barat yang para santrinya sudah diungsikan.
Wapres pun melihat-lihat kondisi bangunan yang sudah terkena goncangan tanah sehingga tak layak pakai.
"Ini sudah harus dirobohkan ya, untuk dibangun kembali dengan bangunan yang tahan gempa," kata Wapres.
Ma'ruf Amin meminta kepada Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (KemenPUPR) untuk merekonstruksi bangunan-bangunan tersebut.
Wapres juga menanyakan soal kondisi para santri yang bernasib malang terkena gempa tersebut.
"Di sini santrinya ada berapa? Bagaimana keadaannya?" tanya Wapres pada Ketua Yayasan Ponpes, H. Syahid.
Para santri tersebut telah diungsikan dan dipindahkan ke tempat lain.
"Total 1000 kita pindah ke beberapa lokasi, ada di Bogor dan Cipanas," jawab Syahid.
Dalam kunjungan itu, Wapres Ma'ruf Amin didampingi oleh Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Suharyanto, Kepala BMKG Dwikorita Karnawati, dan Ketua Yayasan Ponpes.
Baca Juga: 5 Fakta Santri Dituduh Curi Uang Lalu Dibakar Seniornya, Ponpes: Itu Kecelakaan
Ia juga menyerahkan Bantuan Rekonstruksi kepada Ponpes terdampak gempa didampingi Kepala Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) Noor Achmad.
Disclaimer: Artikel ini merupakan kerja sama Suara.com dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi artikel menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Berita Terkait
-
5 Fakta Santri Dituduh Curi Uang Lalu Dibakar Seniornya, Ponpes: Itu Kecelakaan
-
Benarkah Kas Negara Menipis Ma'ruf Amin Minta Rakyat Bantu Pemerintah
-
CEK FAKTA: Ma'ruf Amin Minta Masyarakat Bantu Kas Negara yang Makin Menipis, Benarkah?
-
Astaghfirullah, Gempa Guncang Cianjur Awal Tahun 2023: Netizen: Kerasa Pisan Tapi Bentar
-
Selamat! Ma'ruf Amin Beri Apresiasi ke BEI dan IHSG
Terpopuler
- Cara Edit Foto Pernikahan Pakai Gemini AI agar Terlihat Natural, Lengkap dengan Prompt
- KPU Tak Bisa Buka Ijazah Capres-Cawapres ke Publik, DPR Pertanyakan: Orang Lamar Kerja Saja Pakai CV
- Anak Jusuf Hamka Diperiksa Kejagung Terkait Dugaan Korupsi Tol, Ada Apa dengan Proyek Cawang-Pluit?
- Dedi Mulyadi 'Sentil' Tata Kota Karawang: Interchange Kumuh Jadi Sorotan
- Ditunjuk Jadi Ahli, Roy Suryo Siapkan Data Akun Fufufafa Dukung Pemakzulan Gibran
Pilihan
-
Belajar dari Cinta Kuya: 5 Cara Atasi Anxiety Attack Saat Dunia Terasa Runtuh
-
Kritik Menkeu Purbaya: Bank Untung Gede Dengan Kasih Kredit di Tempat yang Aman
-
PSSI Diam-diam Kirim Tim ke Arab Saudi: Cegah Trik Licik Jelang Ronde 4 Kualifikasi Piala Dunia 2026
-
Pemain Eropa Telat Gabung, Persiapan Timnas Indonesia Terancam Kacau Jelang Hadapi Arab Saudi
-
STY Sudah Peringati Kluivert, Timnas Indonesia Bisa 'Dihukum' Arab Saudi karena Ini
Terkini
-
Kasus Korupsi Sritex Resmi Masuk Meja Hijau, Iwan Lukminto Segera Diadili
-
Pesan Mendalam Jelang Putusan Gugatan UU TNI: Apakah MK Bersedia Berdiri Bersama Rakyat?
-
Pemerintah Finalisasi Program Magang Nasional Gaji Setara UMP Ditanggung Negara
-
Korupsi Bansos Beras: Kubu Rudy Tanoesoedibjo Klaim Sebagai Transporter, KPK Beberkan Bukti Baru
-
Polisi Ringkus 53 Tersangka Rusuh Demo Sulsel, Termasuk 11 Anak di Bawah Umur
-
DPR Acungi Jempol, Sebut KPU Bijak Usai Batalkan Aturan Kontroversial
-
Manuver Comeback dari Daerah: PPP Solok 'Sodorkan' Epyardi Asda untuk Kursi Ketua Umum
-
Mengapa Penculik Kacab Bank BUMN Tak Dijerat Pasal Pembunuhan Berencana? Ini Logika Hukum Polisi
-
PT Gag Nikel di Raja Ampat Kembali Beroperasi, Komisi XII DPR: Tutup Sebelum Cemari Geopark Dunia!
-
KPK Dinilai 'Main Satu Arah', Tim Hukum Rudy Tanoe Tuntut Pembatalan Status Tersangka