Suara.com - Film Oppenheimer karya sutradara Christopher Nolan tengah tayang di bioskop Indonesia sejak Rabu (19/7/2023) kemarin. Film berdurasi 3 jam itu menampilkan kisah penemu bom atom Oppenheimer yang diperankan oleh Cillian Murphy.
Oppenheimer kemudian dikenal sebagai 'bapak bom atom'. Lalu seperti apa sosok Oppenheimer? Simak perjalanan hidup Oppenheimer berikut ini.
Awal Perjalanan Hidup Oppenheimer
Julius Robert Oppenheimer lahir pada 22 April 1904 di New York, Amerika Serikat. Dia berasal dari imigran Yahudi Jerman. Oppenheimer menempuh pendidikan tinggi di Universitas Harvard untuk belajar kimia pada tahun 1922.
Setelahnya dia melakukan perjalanan ke Cambridge di Inggris untuk memulai pekerjaan pascasarjana bidang fisika. Oppenheimer bekerja di Laboratorium Cavendish di bawah pemenang Nobel J.J. Thomson (orang yang mendeteksi elektron). Bahkan Oppenheimer memulai penelitian atomnya di sana.
Setahun kemudian Oppenheimer melanjutkan belajar di Universitas Göttingen, Jerman, salah satu pusat pendidikan terkemuka di dunia untuk fisika teoritis. Dia menerbitkan banyak makalah yang berkontribusi pada teori kuantum selama di Jerman. Salah satu karya pentingnya adalah pendekatan Born-Oppenheimer.
Oppenheimer menerima gelar doktor dan menjadi profesor di University of California, Berkeley, dan California Institute of Technology pada tahun 1927. Dia kemudian menghabiskan 13 tahun berikutnya bolak-balik dua sekolah untuk melakukan berbagai penelitian ilmiah termasuk fisika nuklir, teori medan kuantum dan astrofisika.
Pada 1930-an, Oppenheimer mulai tertarik pada politik dengan menyadari bahwa Nazi Jerman Hitler dapat mengembangkan senjata nuklir pertama di dunia. Ketika itu perang pecah di seluruh Eropa pada September 1939. Oppenheimer lantas bersemangat bergabung dengan upaya agar negaranya dapat mengembangkan senjata nuklir.
Oppenheimer dan Proyek Manhattan AS
Baca Juga: Review Film Oppenheimer, Penyesalan Sang Penemu Bom Atom, Enggak Suka Sains? Skip Aja
Perjalanan hidup membawa Oppenheimer jadi pemimpin tim ilmuwan yang ditugaskan untuk menciptakan senjata yang akan mengubah jalannya perang selama Perang Dunia II. Proyek itu disebut Manhattan Engineering District atau dikenal sebagai Proyek Manhattan.
Ketika Proyek Manhattan diluncurkan pada kuartal ketiga 1942, penelitian Oppenheimer tentang bom atom sudah sangat mendalam. Bahkan kepiawaian Oppenheimer turut diakui oleh Jenderal Leslie Groves selaku direktur Proyek Manhattan.
Alex Wellerstein, seorang ahli sejarah turut mengungkap bahwa Oppenheimer terlihat dalam setiap tahapan penting pengembangan bom atom. Kurang dari 3 tahun setelah Groves menunjuk Oppenheimer sebagai direktur pengembangan senjata, Amerika menjatuhkan 2 bom atom di Jepang.
Bom atom itu dijatuhkan di Kota Hiroshima pada 6 Agustus 1945 dan di Kota Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Jumlah korban meninggal di akibat bom atom tersebut tercatat antara 129.00 hingga 226.000 orang. Tingginya korban akibat bom tersebut membuat Oppenheimer sangat menyesal.
Dua bulan usai bom di Jepang, Oppenheimer mundur dari jabatannya sebagai direktur Laboratorium Los Alamos. Oppenheimer kemudian menjabat sebagai penasihat Komisi Energi Atom Amerika Serikat pada tahun 1947-1952.
Posisi itu Oppenheimer manfaatkan untuk mendorong perlunya kontrol internasional untuk mencegah proliferasi senjata nuklir. Dia juga mendesak penghentian perlombaan senjata antara AS dengan Uni Soviet.
Berita Terkait
-
Review Film Oppenheimer, Penyesalan Sang Penemu Bom Atom, Enggak Suka Sains? Skip Aja
-
Oppenheimer, Kecerdasan Cristopher Nolan Membungkus Film yang Cukup Berat
-
Link Nonton Oppenheimer Sub Indo Sudah Ada di LK21, Rebahin, Bioskopkeren? Cek di Sini
-
7 Fakta Menarik Film Oppenheimer: Tanpa Efek CGI, Ending Kompleks!
-
10 Rekomendasi Film Christopher Nolan, Terbaru Oppenheimer yang Sedang Tayang di Bioskop
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- 7 Sunscreen Anti Aging untuk Ibu Rumah Tangga agar Wajah Awet Muda
- Mobil Bekas BYD Atto 1 Berapa Harganya? Ini 5 Alternatif untuk Milenial dan Gen Z
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Pabrik VinFast di Subang Resmi Beroperasi, Ekosistem Kendaraan Listrik Semakin Lengkap
-
ASUS Vivobook 14 A1404VAP, Laptop Ringkas dan Kencang untuk Kerja Sehari-hari
-
JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
Terkini
-
KPK Cecar Zarof Ricar Soal Percakapannya dengan Eks Sekretaris MA Hasbi Hasan
-
Prabowo Bongkar Keterlibatan Oknum TNI-Polri dalam Tambang Ilegal dan Penyelundupan
-
KPK Pastikan Akan Panggil Gus Yaqut Pekan Ini untuk Kasus Kuota Haji
-
BGN Perketat SOP, Mobil Pengantar MBG Tak Lagi Masuk Halaman Sekolah
-
Dua Bibit Siklon Dekati Indonesia, Cek Daftar Daerah Berpotensi Terdampak
-
Terbongkar! Bisnis Pakaian Bekas Ilegal Rp669 M di Bali Libatkan Warga Korsel, Ada Bakteri Bahaya
-
Mendagri Tegaskan Peran Komite Eksekutif Otsus Papua: Sinkronisasi Program Pusat dan Daerah
-
Prabowo ke Menteri: Tenang Saja Kalau Dimaki Rakyat, Itu Risiko Pohon Tinggi Kena Angin
-
Bahlil Lapor ke Prabowo Soal Energi Pasca-Bencana: Insyaallah Aman Bapak
-
Manuver Kapolri, Aturan Jabatan Sipil Polisi akan Dimasukkan ke Revisi UU Polri