Suara.com - Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan sejumlah instruksi sebagai upaya mengurangi polusi udara di Jakarta. Hal ini ia sampaikan dalam Rapat Terbatas (Ratas) yang digelar di Istana Kepresidenan, Jakarta Pusat, Senin (14/8/2023).
Sebelumnya, pemantau kualitas udara IQAir menunjukkan kualitas udara di Jabodetabek. Jakarta sendiri berada kategori tidak sehat dengan polusi udara PM2.5. Bahkan, pada Minggu (13/8/2023), Jakarta menjadi kota dengan udara terburuk di dunia.
Jika terus-terusan dibiarkan, maka berisiko meningkatkan penyakit dengan gejala Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA). Untuk itu, Jokowi mengeluarkan beberapa instruksi demi atasi polusi udara di Jakarta. Berikut poin-poinnya.
1. Perintahkan Rekayasa Cuaca
Jokowi pun memerintahkan rekayasa cuaca di Jabodetabek. Menurutnya, penyebab polusi DKI Jakarta terdiri dari kemarau panjang, konsentrasi polutan tinggi yang meningkat, pembuangan emisi dari transportasi, hingga adanya aktivitas industri.
Oleh karenanya, Jokowi meminta penanganan polusi dalam jangka pendek, menengah, dan panjang. Untuk jangka pendek, ia ingin intervensi perbaikan kualitas udara. Sementara yang menengah dapat diketahui pada poin berikutnya.
2. Menerapkan Sistem Kerja Hybrid
Jokowi menyebut akan mempertimbangkan soal bekerja dari rumah (work from home atau WFH). Ia pun meminta anak buahnya mengkaji kemungkinan ini. Menurutnya, perlu ada dorongan terhadap kantor untuk menerapkan sistem kerja hybrid.
"Jika diperlukan, kita harus berani mendorong banyak kantor melaksanakan hybrid working (work from office, work from home)," ujar Jokowi dalam ratas di Istana Merdeka, Jakarta, Senin (14/8/2023) pagi.
Baca Juga: Jokowi Batuk Empat Minggu Gegara Polusi Udara, Dampaknya Bisa Mematikan!
3. Emisi Dibatasi
Diketahui bahwa Jokowi menyebut pembuangan emisi menjadi salah satu penyebab polusi di DKI Jakarta. Untuk itu, ia memerintahkan percepatan penerapan pembatasan emisi. Hal tersebut pun disambut baik oleh Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi.
Heru Budi mengatakan Pemprov DKI bakal mendorong peralihan penggunaan bahan bakar untuk kendaraan pribadi. Ia ingin kendaraan cc tinggi menggunakan bahan bakar dengan RON 98. Misalnya saja, 2.400 cc dengan memakai Pertamax Turbo.
4. Warga Diminta Naik Transportasi Massal
Soal jangka menengah yang Jokowi sarankan untuk mengurangi polusi udara di Jakarta yakni dengan mengurangi kendaraan berbasis fosil. Ia lantas meminta warga untuk lebih sering menggunakan transportasi massal, seperti MRT atau LRT.
5. Elektrifikasi Transportasi Publik
Berita Terkait
-
Pakai Kaos Jokowisme, Giring dan Kader PSI Berkumpul di Bundaran HI
-
Jokowi Batuk Empat Minggu Gegara Polusi Udara, Dampaknya Bisa Mematikan!
-
Polusi Udara Jakarta Berdampak Negatif Pada Pariwisata, Menparekraf Sandiaga Uno: Kita Aktifkan Kembali WFH
-
BREAKING NEWS: Pontianak Duduki Ranking 1 Kota Paling Berpolusi di Indonesia
-
Udara Jakarta Buruk, Deretan Politisi Malah Perang Komentar
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Puasa Rajab Berapa Hari yang Dianjurkan? Catat Jadwal Berpuasa Lengkap Ayyamul Bidh dan Senin Kamis
-
Doa Buka Puasa Rajab Lengkap dengan Artinya, Jangan Sampai Terlewat!
-
Pedagang Korban Kebakaran Pasar Induk Kramat Jati Mulai Tempati Kios Sementara
-
Buku "Jokowi's White Paper" Ditelanjangi Polisi: Cuma Asumsi, Bukan Karya Ilmiah
-
Gibran Turun Gunung ke Nias, Minta Jembatan 'Penyelamat' Siswa Segera Dibangun
-
Mensos Salurkan Santunan Rp15 Juta bagi Ahli Waris Korban Bencana di Sibolga
-
Anjing Pelacak K-9 Dikerahkan Cari Korban Tertimbun Longsor di Sibolga-Padangsidimpuan
-
Ibu-Ibu Korban Bencana Sumatra Masih Syok Tak Percaya Rumah Hilang, Apa Langkah Mendesak Pemerintah?
-
Eks Wakapolri Cium Aroma Kriminalisasi Roy Suryo Cs di Kasus Ijazah Jokowi: Tak Cukup Dilihat
-
Nasib 2 Anak Pengedar Narkoba di Jakbar: Ditangkap Polisi, 'Dilepas' Gara-gara Jaksa Libur