Suara.com - BMW memajang mobil sport hibrida i8 di Indonesia International Motor Show (IIMS) 2014. Dua tahun berlalu, kehadiran i8 di pasar otomotif masih sekadar angan-angan.
Head of Corporate Communication BMW i8, Jodie O'Tanie mengatakan, untuk membawa Seri BMW i seperti i8 dan i3 ke Indonesia butuh sebuah 'ekosistem' mobil listrik yang didukung infrastruktur kuat. 'Seri i' adalah kode pemasaran BMW bagi mobil-mobil elektrik mereka.
"Pertama sekali, kendalanya pasti infrastruktur. Kedua, kami butuh peraturan yang jelas mengenai kendaraan hibrida dan listrik," ucap Jodie, Kamis (19/5/2016) di Jakarta.
Selain itu, Jodie menjelaskan, bahwa pasar mobil listrik membutuhkan insentif. Di banyak negara yang mendukung mobil listrik pemerintahnya pasti memberikan insentif lebih.
Sekadar menginformasikan, dalam regulasi Low Carbon Emission (LCE), pemerintah memberikan insentif Pajak Penjualan Barang Mewah (PPnBM) 25%. Para agen tunggal pemegang merek (ATPM) dalam berbagai kesempatan meminta insentif lebih agar mereka dapat mendatangkan kendaraan hibrida.
"Insentif itu tak hanya selalu pajak. Bentuk lain insentif kepada konsumen seperti tempat parkir bebas biaya, bebas menggunakan jalur tanpa hambatan, lahan parkir khusus yang memiliki fasilitas pengisian baterai," papar Jodie.
Ia mengungkapkan, dari informasi yang ia terima, Kementerian Perindustrian masih menggodok dan melakukan finalisasi peraturan LCE. Setelah itu semua terpenuhi, BMW secara simultan perlu pula melatih tenaga ahli untuk servis dan layanan purna jual Seri i.
"Soalnya, teknologi, bodi, mesin, semuanya benar-benar baru dan berbeda (dari mobil konvensional)," tandas Jodie.
Keinginan membawa i8 ke Tanah Air pun, ia katakan, sebagai proses yang panjang.
Adapun i8, tampil pertama kali di dunia pada Frankfurt Motor Show 2013. i8, berdasarkan data resmi BMW, dipersenjatai motor listrik bertenaga 96 kW, torsi 250 Nm yang dipadukan dengan mesin bensin 1.5 liter tiga silinder berdaya 231hp dengan torsi 320 Nm.
Akselerasi 0-100 km/jam mobil sport empat penumpang ini hanyalah 4,4 detik. Sementara, kecepatan puncaknya 250 km/jam.
Dengan kemampuan baterai menyuplai energi gerak sepenuhnya untuk 37 km, konsumsi bensin kombinasi i8 hanya 2.1 liter/100 km. Emisi gas buangnya pun cuma 49g/km.
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 5 Mobil Bekas yang Perawatannya Mahal, Ada SUV dan MPV
- 5 Perbedaan Toyota Avanza dan Daihatsu Xenia yang Sering Dianggap Sama
- 5 Mobil SUV Bekas Terbaik di Bawah Rp 100 Juta, Keluarga Nyaman Pergi Jauh
- 13 Promo Makanan Spesial Hari Natal 2025, Banyak Diskon dan Paket Hemat
Pilihan
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
-
Genjot Daya Beli Akhir Tahun, Pemerintah Percepat Penyaluran BLT Kesra untuk 29,9 Juta Keluarga
Terkini
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat
-
5 Mobil Bekas Murah Tapi AC Dingin dan Mesin Enak Buat Harian
-
4 Motor Bekas Mesin Bandel Cocok Buat Ojek Online, Murah Meriah Jarang Masuk Bengkel
-
5 Mobil Bekas yang Anti-Rugi: Pemakaian Jangka Panjang Tetap Aman Sentosa
-
Kencang bak Ninja, Harga Rasa Vario: Segini Harga dan Konsumsi BBM Yamaha MT-25 Bekas
-
Berapa Harga Mobil Bekas Toyota Yaris 2011? Kini Sudah di Bawah 90 Juta, Segini Pajaknya
-
Budget 7 Juta Dapat Honda Vario Bekas Tahun Berapa? Cek Rekomendasinya
-
Mobil Bekas Xpander 2017 Masih Layak Dibeli? Cek Harga dan Spesifikasinya
-
Daya Pikatnya Susah Ditolak, Berapa Pajak Tahunan dan Harga Innova Reborn Diesel?
-
5 SUV Matic 100 Jutaan Gak Ngos-ngosan di Tanjakan, Sekeluarga Nyaman Liburan ke Gunung