Suara.com - Adanya tuntutan agar rambu lalu lintas (lalin) untuk pejalan kaki di Australia tak melulu bersosok lelaki membuat masyarakat negara tersebut heboh. Sebagian menyetujui, sebagian lainnya menganggap hal itu adalah bentuk kesetaraan gender yang berlebihan.
Tuntutan itu, menurut Auto Evolution yang mengutip The Western Australia pada Jumat (10/3/2017), diajukan oleh The Committee of Melbourne dan telah disetujui oleh pemerintah kota Victoria.
Mulai pekan ini, persimpangan-persimpangan jalan di kota tersebut akan memiliki rambu-rambu pejalan kaki bergambar laki-laki dan perempuan dalam jumlah seimbang.
Rambu bergambar kedua gender tersebut akan ada di plang jalan atau pun lampu lalu lintas. Pemerintah kota bakal melaksanakan masa percobaan selama setahun.
Committee of Melbourne sendiri merupakan sebuah grup berisikan orang-orang yang menjadi eksekutif di berbagai area bisnis maupun organisasi masyarakat. Mereka menuntut hal tersebut agar Victoria menjadi kota yang paling menjunjung kesetaraan gender.
"Kita (Victoria) sudah dipilih menjadi 'Kota yang Paling Nyaman untuk Hidup' enam kali berturut-turut. Sudah saatnya kita juga menjadi kota yang paling membela kesetaraan gender di dunia," ucap Head of The Committee of Melbourne, Martine Letts.
State Minister for Women and for the Prevention of Family Violence, Fiona Richardson, menyambut baik hal tersebut. Menurut dia, ada banyak hal kecil dan tidak signifikan tapi turut membuat perempuan Australia merasa tidak nyaman.
"Saya sangat senang melihat lampu lalu lintas untuk pejalan kaki menyala dan menunjukkan sosok perempuan," tutur dia.
Melbourne Lord Mayor, Robert Doyle, merasa ini berlebihan. "Saya akan melakukan banyak hal untuk membela kesetaraan gender, tapi apa harus sampai seperti ini? Kalian semua serius?"
Menurut Doyle, kebijakan ini lebih merupakan pemborosan dana ke hal-hal yang tidak terlalu berdampak besar pada isu kesetaraan gender.
Evan Mulholland dari The Institute of Public Affairs sependapat dengan Doyle. "Lebih baik mereka menggunakan dananya untuk mengatasi masalah kemacetan," kata dia.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
HUT ke 68 Bank Sumsel Babel, Jajan Cuma Rp68 Pakai QRIS BSB Mobile
-
6 Rekomendasi HP Snapdragon Paling Murah untuk Kebutuhan Sehari-hari, Mulai dari Rp 1 Jutaan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
Terkini
-
Harga 26 Mobil Honda Terbaru November 2025: STEP WGN Berapaan?
-
5 Rekomendasi Mobil LCGC Paling Irit Harga Rp40 Jutaan, Simpel dan Tidak Rewel
-
Komparasi Yamaha Lexi 155 LX vs Honda Vario 160
-
5 Pilihan Motor Matic Bagasi Raksasa, Harga Bekasnya Bikin Kantong Aman untuk Anak Touring
-
6 Motor Matic yang Tahan Banjir dan Bandel di Jalan, Gak Perlu Was-Was saat Hujan
-
Viral Keyless Honda PCX 160 Tiba-Tiba 'Ngelock', Ternyata Ini Biang Kerok dan Cara Mengatasinya
-
5 Motor Listrik untuk Keluarga Baru dengan Jok Besar dan Empuk
-
4 SUV Bekas Rp 30 Jutaan, Persiapan Liburan Akhir Tahun untuk Keluarga Muda Anti Mati Gaya
-
Profil Pembalap Kiandra Ramadhipa: Bocah Ajaib Indonesia yang Bikin Panggung Eropa Terpana
-
Jaecoo J5 EV Datang Menyapa Yogyakarta, Harga Bikin Kompetitor Meradang