Suara.com - Dalam dua pekan dari sekarang, Mitsubishi bakal membeberkan detail mengenai prototipe mobil listrik yang mereka berikan kepada pemerintah untuk dipelajari. Saat ini, Mitsubishi masih belum mau buka suara mengenai teknologi atau model dari prototipe mobil listrik tersebut.
Kementerian Perindustrian, via pesan singkat kepada Suara.com beberapa waktu lalu mengatakan bahwa pemerintah akan mendapatkan 10 unit prototipe mobil listrik dari Mitsubishi.
Kendaraan-kendaraan purwarupa ini nantinya dites oleh beberapa kementerian sebagai salah satu proses dalam penyusunan regulasi LCEV, yang antara lain mengatur perihal insentif pajak untuk bea masuk plus pajak penjualan barang mewah (PPnBM).
Presiden Direktur PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Kyoya Kondo, saat ditemui di tengah-tengah acara merek ini di Makassar pada 13-14 September, mengakui hal ini.
"Detailnya masih didiskusikan saat ini. Dalam dua pekan dari sekarang, kami akan membuat pengumuman resmi mengenai hal itu," kata Kondo.
Prototipenya sendiri, lanjut dia, bisa bersistem plug-in hybrid (PHEV), bisa juga mobil listrik murni (EV). Yang pasti kerja sama antara Mitsubishi dengan pemerintah dilakukan untuk mengetahui apa saja yang dibutuhkan untuk menciptakan masyarakat yang memakai PHEV atau EV.
"Banyak hal yang harus diperhatikan. Proses ini disebut POC (Proof of Concept/pembuktian konsep)," paparnya Kondi.
Mitsubishi sendiri, di pasar global, telah memasarkan dua mobil rendah emisi gas buang dengan bahan bakar alternatif. Yang satu adalah Outlander PHEV, yang menggabungkan mesin konvensional dengan motor listrik serta baterai ion-lithium. Satu model lainnya ialah kendaraan listrik murni i-MiEV.
Mitsubishi sebenarnya sempat berniat membawa Outlander PHEV ke Indonesia sejak beberapa tahun yang lalu, namun membatalkannya karena harga jual yang melangit tanpa insentif pajak.
Direktur Pemasaran MMKSI, Irwan Kuncoro, ketika diwawancarai di tengah pagelaran Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2017, 10-20 Agustus di Serpong, Tangerang, mengakui bahwa kemungkinan mereka membawa Outlander PHEV terbuka lagi dengan adanya regulasi LCEV.
Berita Terkait
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya