Suara.com - Mitsubishi mengatakan akan menunda rencananya mengekspor mobil terbarunya, Xpander, dari Indonesia karena ingin fokus memenuhi permintaan di dalam negeri yang membeludak.
"Ekspor memang sedikit dimundurkan dan itu tentu saja untuk memaksimalkan produksi untuk menyuplai pasar domestik," kata Direktur Penjualan dan Pemasaran PT. Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia (MMKSI), Irwan Kuncoro, di Rawa Lumbu, Bekasi, Selasa (23/1/2018).
Sebelumnya MMKSI berencana mulai mengekspor Xpander, mobil yang diproduksi di Cikarang, Jawa Barat, pada kuartal pertama 2018. Tetapi karena tingginya jumlah pemesanan di dalam negeri, rencana itu digeser ke semester kedua tahun ini.
Menurut Irwan, pemunduran ekspor merupakan perintah langsung dari Mitsubishi Motors Corporation di Jepang.
"Sekarang (ekspor) kemungkinan pertengahan tahun," ungkapnya.
MMKSI berencana mengekspor Xpander ke beberapa negara di Asia Tenggara seperti Vietnam, Filipina, Thailand, dan Malaysia. Setelah itu, Xpander akan dijajakan ke pasar Timur Tengah, Afrika, serta Amerika Latin.
Dari total kapasitas produksi Xpander sebanyak 80.000 unit setahun, 20.000 unit di antaranya sudah dialokasikan untuk pasar ekspor.
Jumlah pemesanan Xpander, sejak diluncurkan pada Agustus 2017, memang di luar ekspektasi Mitsubishi. Hingga akhir Desember tahun lalu, Surat Pemesanan Kendaraan (SPK) pesaing Toyota Avanza ini telah berjumlah sekitar 50.000 unit.
Di sisi lain, pabrik Mitsubishi di Cikarang baru saja beroperasi pada April dan belum dapat berproduksi secara maksimal. Alhasil, inden Xpander bagi para konsumen yang membelinya pada 2017 masih berlangsung hingga tahun ini, khususnya bagi varian Ultimate.
Berdasarkan data Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia, pengiriman Xpander sejak mulai dikirim pada September hingga Desember 2017 baru berjumlah 13.070 unit.
Mitsubishi sendiri, mulai Januari ini, menambah produksi Xpander dari 5.000 unit per bulan menjadi 7.000 unit per bulan lewat overtime (kerja lembur). Perakitan sekarang lebih difokuskan untuk varian Ultimate.
Berita Terkait
-
Solusi Bapak Pintar: Xpander Bekas 2017, Kabin Senyap Harga Bersahabat
-
Harga Nempel Brio Seken: Apakah Konsumsi BBM Mitsubishi Outlander Sport Boros? Simak Pula Pajaknya
-
Lebih Irit Pajero atau Fortuner? Cek Perbandingan Harga, Pajak, dan Biaya Perawatannya
-
Bupati Bekasi Ade Kuswara Kena OTT, Koleksi Mustang di Garasi Bikin Rakyat Gigit Jari
-
5 Mobil Bekas Double Cabin Selevel Strada 4x4 dengan Harga Lebih Murah
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring