Suara.com - Toyota mengutarakan harapan untuk membuat rekor ekspor baru dari Indonesia pada 2018 untuk mobil Completely Built-up (CBU), dengan melihat indikator ekonomi makro Indonesia dan global yang diprediksi lebih baik dibandingkan tahun lalu.
Ekspor CBU Toyota pada 2017 mencapai 199.600 unit, naik 18 persen dibandingkan setahun sebelumnya yang hanya 169.100 unit. Volume tersebut adalah yang terbesar sejak pabrikan asal Jepang ini memulainya pada 1987 silam.
Kontributor utamanya adalah Fortuner dengan 69.700 unit (naik 42,2 persen); Vios dengan 28.450 unit (19,3 persen); Kijang Innova, Sienta, dan Yaris dengan 18.700 unit; Avanza, Rush, Agya (Wigo) dan Town/Lite Ace yang diproduksi PT. Astra Daihatsu Motor dengan 82.700 unit.
"Melihat perkembangan indikator perekonomian dalam negeri maupun luar negeri, PT. Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) berharap kinerja 2018 bisa menyamai atau bahkan lebih baik dibandingkan tahun lalu, baik di pasar dalam negeri maupun ekspor," kata Wakil Presiden Direktur TMMIN, Edward Otto Kanter, melalui keterangan pers yang diterima di Jakarta Selasa (30/1/2018) kemarin.
"Kita harapkan hubungan dagang yang baik antara Indonesia dan negara tujuan ekspor juga dapat membantu menjaga volume ekspor kami di tahun ini,” lanjut Edward.
Perekonomian Indonesia di tahun bershio anjing tanah ini diproyeksikan lebih menyakinkan dengan laju pertumbuhan PDB bisa mencapai angka 5,4% atau lebih baik dibandingkan 2017 sebesar 5,2%. Laju inflasi dan nilai tukar diperkirakan juga stabil.
Inflasi diperkirakan sekitar 3% - 4% dan nilai tukar rupiah berkisar di angka 13.000 sampai 13.500 Rupiah per dollar AS. Dampak percepatan pembangunan infrastruktur terhadap kelancaran arus barang dan efisiensi diharapkan akan lebih terasa terhadap perbaikan iklim dunia usaha pada 2018 ini.
Kondisi perekonomian global, menurut perkiraan sejumlah lembaga multilateral seperti IMF dan Bank Dunia, diharapkan juga bisa lebih baik. Bank Dunia memperkirakan, pertumbuhan ekonomi global pada 2018 bisa mencapai 3,1% atau lebih tinggi 0,2% dibandingkan tahun 2017. Sedangkan, IMF memperkirakan, tahun 2018 ini laju pertumbuhan global bisa mencapai 3,7% atau lebih tinggi 0,1% dibandingkan tahun lalu.
Peningkatan kinerja dan kualitas sumber daya manusia di internal TMMIN juga dilakukan. Di samping itu, penambahan bahan baku lokal oleh pemasok komponen terus ditingkatkan.
Tahun lalu, TMMIN antara lain berhasil mendorong suplier menggunakan bahan baku non-woven material (material untuk pelapis atap bagian dalam) dan resin polyproylene impact copolymer (plastik) yang diproduksi perusahan dalam negeri. Tahun ini, TMMIN akan fokus pada upaya penggunaan beberapa bahan baku lokal seperti aluminium dan baja yang bekerjasama dengan beberapa perusahaan lokal negara.
“Peningkatan penggunaan bahan baku komponen dari produk lokal merupakan salah satu target perusahaan. TMMIN tidak hanya meningkatkan penggunaan komponen lokal, tapi juga bahan baku yang diproduksi di dalam negeri dan diharapkan dari tahun ke tahun terus meningkat,” kata Presiden Direktur TMMIN, Warih Andang Tjahjono.
Berita Terkait
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Beda Sikap di PSSI, Selera Otomotif Menpora Baru Erick Thohir vs Eks Zainudin Amali Sangat Kontras
-
Mengintip Isi Garasi Rohmat Marzuki, Wamenhut Baru Punya Mobil Mewah Cuma Rp80 Juta
-
Rack Steer Avanza Bermasalah? Kenali Gejalanya dan Cek Harga Originalnya
-
Komparasi Toyota Rush dan Hyundai Stargazer Cartenz X: Pilih Bandel atau Nyaman?
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
Terkini
-
MAKA Motors Resmikan Showroom Pertama di Bali Perluas Jaringan Motor Listrik Nasional
-
Sensasi Jajal Daihatsu Rocky Hybrid, Senyap dan Super Irit
-
Toyota Indonesia Membentuk Generasi Muda Melalui Pendidikan Vokasi Berbasis Industri
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal