Suara.com - Airbag alias kantong udara berfungsi untuk melindungi penumpang saat benturan seperti tabrakan terjadi. Terbuat dari bahan kain nilon tipis dan biasanya dilipat ke dalam kemudi atau dashboard.
Salah satu produsen airbag terkenal, Takata, yang telah tutup pada April 2018 dan diambilalih oleh OTC Markets Group, dahulu menggunakan amonium nitrat dalam memproduksi kantong udara penyelamat penumpang saat tabrakan itu.
Awalnya, perusahaan kantong udara kendaraan roda empat (R4) yang produknya digunakan oleh manufaktur-manufaktur otomotif kondang dunia ini menggunakan zat berupa senyawa kimia sodium azide.
Lalu pada 1998, Takata melaporkan telah menemukan zat baru yang lebih aman, yaitu tetrazole yang terdiri dari senyawa nitrogen dan karbon. Sayangnya, karena pembuatan tetrazole memakan biaya produksi tinggi, produsen airbag ini mengambil solusi yang lebih ekonomis. Yaitu menggunakan amonium nitrat.
Namun, rupanya airbag buatan Takata yang mengandung amonium nitrat malahan sangat berbahaya. Airbag ini memiliki inflator berpotensi meledak terlalu keras sehingga membahayakan nyawa manusia yang mestinya dilindungi.
Amonium nitrat sendiri adalah senyawa kimia berupa garam nitrat dari kation amonium. Disebutkan bahwa amonium nitrat atau NH4NO3 juga banyak digunakan sebagai bahan dasar pembuatan pupuk.
Namun zat ini juga memiliki fungsi lain, yaitu sebagai campuran bahan peledak. Sekitar 80 persen bahan peledak yang digunakan di Amerika Serikat memakai zat tadi sebagai campurannya. Itulah alasan mengapa airbag buatan Takata berpotensi bisa meledak.
Dilansir dari Popular Science, dalam kasus Takata, ada banyak penyebab mengapa sebuah kantong udara bisa meledak. Di antaranya adalah terpapar panas yang tinggi dan kelembapan di wilayah tertentu selama bertahun-tahun.
Panas dan kelembapan seperti itu sanggup membuat amonium nitrat bereaksi sehingga menciptakan tekanan yang berlebihan dan berpotensi meledak.
Baca Juga: Daya Serap Pasar Turun, Volkswagen Slovakia Rumahkan Pekerjanya
Zat ini memiliki sifat yang tidak stabil, terutama apabila terkena perubahan suhu. Ammonium nitrat mampu berubah dalam jangka waktu lama sehingga rusak karena pengaruh temperatur dan kelembapan. Ini yang menyebabkan tidak ada yang mau menggunakan amonium nitrat sebagai bahan kantung udara, kecuali Takata.
Amonium nitrat juga mudah menyerap uap air. Apabila hal ini terjadi maka zat itu akan berakselerasi dari bentuk padat menjadi gas dengan mudah.
Biasanya, sensor dalam kantong udara akan memberitahu kapan airbag harus mengembang. Yaitu jika terjadi tabrakan dengan kecepatan 16 hingga 24 km per jam.
Namun, body inflator airbag atau komponen mekanis pengembang kantong udara bisa pecah. Hal itu mampu membuat material komponen terpental sehingga berpotensi melukai pengemudi atau penumpang depan, saat airbag mengembang setelah terjadi tabrakan.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Insentif Mobil Listrik Impor Distop, Pemerintah Diharapkan Punya Strategi Lanjutan
-
Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!
-
Sirkuit Mijen Membara, Crosser 19 Tahun Ini Ancam Dominasi di Kejurnas Motocross 2025
-
Di Indonesia Mahal, Berapa Harga Mobil VW di Negara Asalnya?
-
Begini Jadinya Ofero Stareer 3 Lit Terima Sentuhan Modifikasi dari Katros Garage
-
Terpopuler Hari Ini: Mobil Bekas untuk Pensiunan PNS, Toyota Avanza Masih Jadi Incaran
-
Budget Mahasiswa: Pilih Yamaha NMAX Bekas Gagah atau Fazzio Baru Bergaya?
-
Adu Skutik Premium ADV160 RoadSync Lawan Aerox Alpha Turbo: Gengsi Skutik Terkoneksi, Pilih Mana?
-
Potret Kawasaki J300: Ninja Versi Matik Siap Guncang Pasar, Harganya Bikin Dompet Bergetar
-
Apakah Motuba Aman Pakai Bensin Campur Etanol? Simak sebelum Beli Pertamax Green