Suara.com - Tak hanya menguntungkan perusahaan, sederet manfaat dari layanan ojek online (ojol) juga membawa efek yang signifikan bagi masyarakat.
Efek tersebut terasa bagi konsumen, penjual beraneka macam masakan kuliner dan tentu saja bagi mitra pengendara.
Salah satunya adalah Pak Bagong. Pria paruh baya tersebut membagikan kisah mengharukan semasa ia pertama kali narik ojol.
Bukan hal mudah, pengendara Gojek pertama di Jogja ini mengungkapkan lika-liku kehidupan yang ia alami saat menginjakkan kaki di dunia ojol.
Sebelum menjadi mitra, Pak Bagong sempat menjadi seorang pengamen badut dan juga dalang bahkan saat usianya sudah menginjak 59 tahun.
"Pada saat itu teman saya memberi tahu saya mengenai Gojek. Dari puluhan badut saat itu tidak ada yang tertarik, cuma saya padahal usia saya 59 tahun," ujar Pak Bagong mengawali kisahnya saat gelaran Festival Apresiasi Mitra Gojek yang digelar di Jogja Expo Center (3/8/2019).
Tak lagi berada di usia yang muda, ia juga mengungkapkan bahwa dirinya sempat kesulitan mengoperasikan gadget Android yang menjadi modal untuk mencari pelanggan.
"Saya tidak bisa menggunakan aplikasi waktu itu. Selama pekan pertama saya selalu minta bantuan untuk mengoperasikan smartphone Android. Ternyata dengan smartphone saya belajar banyak. Saya juga menyempatkan diri untuk mempromosikan diri sehingga saya punya banyak pekerjaan sambilan dan pelanggan. Saya juga sempat mewakili Jogja untuk dikirim ke Singapura oleh Gojek," imbuhnya.
Selain menjadi pengendara ojol, Pak Bagong juga membuka sebuah warung mie ayam yang modalnya ia kumpulkan selama menjadi ojol. Warung tersebut pun ia daftarkan menjadi mitra dan dirinya memperoleh banyak pesanan.
Baca Juga: BNPB: Jangan Percaya Ramalan Gempa Eyang Ibung
"Pernah saat itu saya butuh duit untuk membayar sekolah. Kebetulan anak saya kecil-kecil, yang gede sekarang baru mau kuliah. Waktu itu saya sangat butuh uang, kemudian saya mendapat order makanan Pizza. Setelah sampai ke lokasi pelanggan ternyata rumahnya besar. Sang pemilik rumah pun mengajak ngobrol," tutur Pak Bagong diwarnai isak tangis haru.
"Saat itu pesanannya senilai Rp 250 ribu. Sang pelanggan bercerita bahwa tamunya tidak jadi datang sehingga ia memberikan makanan tersebut kepada saya dan juga sebuah amplop. Setelah saya buka ternyata isinya Rp 500 ribu padahal kebutuhan saya hanya Rp 300 ribu," ujarnya sambil menitikkan air mata.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
Terkini
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160
-
3 Rekomendasi Mobil Keluarga Rp100 Jutaan yang Irit dan Aman Pakai BBM Oktan Rendah