Suara.com - Kegiatan berkendaraan saat musim hujan tidak cukup terwakili dengan melakukan preparasi mobil semata. Tak kalah penting adalah menyiapkan si pengemudinya sendiri. Selain harus meningkatkan kewaspadaan, pengemudi wajib mengerti tiap fungsi dari fitur pada kendaraan.
Menurut Sony Susmana, Senior Instructor Safety Defensive Consultant Indonesia, masih banyak pengendara yang menyalakan hazard saat hujan deras. Padahal hal ini sebenarnya tidak dibenarkan.
"Mengemudi saat hujan dan menyalakan lampu hazard, artinya pengemudi tidak paham keselamatan. Jangan pernah bertindak merasa baik akan tetapi belum tentu benar," kata Sony Susmana saat dihubungi Suara.com.
Sony Susmana menyatakan, tindakan yang benar saat hujan deras adalah menjaga jarak dan menjaga kecepatan kendaraan. Ketika jarak pandang terbatas, nyalakan lampu senja atau lampu jauh.
Selanjutnya, menurut Sony Susmana, menyalakan lampu hazard saat hujan sangat mengganggu pengemudi di belakang. Fokus mereka akan terganggu dengan sinar lampu hazard yang berkedap-kedip.
"Sehingga ketika mesti bereaksi, pengemudi yang terpapar lampu hazard sering terlambat. Dampaknya sering terjadi tabrakan beruntun," ujar Sony Susmana.
Selain itu, menurut Florida Highway Patrol, Amerika Serikat, tindakan menyalakan hazard adalah suatu kesalahan besar. Anda malahan seperti mempersilakan mobil sendiri agar ditabrak atau dilanggar kendaraan lain.
"Mungkin niat Anda membantu, namun justru membawa petaka. Pasalnya membuat pengemudi lain bingung: apakah Anda akan berbelok, berhenti, atau mau mengarah ke kiri atau kanan, karena lampu buritan menyala dua-duanya sekaligus," terang Sersan Mark Wysocky, juru bicara Florida Highway Patrol, Amerika Serikat.
Nah, jadi jangan salah kaprah kapan mesti gunakan lampu hazard. Yang jelas fungsinya bukan penanda "ini ada mobil di depan Anda" saat terjadi hujan deras.
Baca Juga: 5 Best Otomotif Pagi: Rossi Berjaket Mahal, Marquez Geber CBR1000RR-R
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
-
Nova Arianto Ungkap Biang Kerok Kekalahan Timnas Indonesia U-17 dari Zambia
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
Terkini
-
Jaecoo J5 EV Datang Menyapa Yogyakarta, Harga Bikin Kompetitor Meradang
-
ACC Luncurkan Mobile Branch Berbasis Hilux Rangga Tingkatkan Pembiayaan di Tahun 2026
-
60 Juta Emang Dapet? Intip Harga Avanza Bekas Tahun ke Tahun Lengkap dengan Taksiran Pajak
-
Keluarga Baru Pilih Ayla atau Rocky? Simak Dulu Harga Mobil Daihatsu November 2025
-
Oli Motor Apa yang Cocok untuk Honda Scoopy? Ini Rekomendasinya
-
Capek Merasa Risau dengan Mutu BBM? Intip Dulu Daftar Harga Mobil BYD November 2025
-
Rekomendasi Mobil Bekas di Bawah Rp 100 Juta yang Bikin Anti Minder
-
Apa Bedanya SUV vs MPV? Ini 5 Rekomendasi Mobil 3 Baris untuk Keluarga Harga Rp100 Jutaan
-
BAIC Tambah Jaringan Dealer Nasional dengan Peresmian Dealer ke-15 di Jakarta Barat
-
Bingung Beli Pelumas Mesin? Ini 10 Rekomendasi Oli Motor untuk Honda Vario 160