Otomotif / Mobil
Sabtu, 20 Desember 2025 | 18:32 WIB
Ilustrasi SWDKLLK di STNK. [Ist]
Baca 10 detik
  • SWDKLLJ adalah Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan yang berfungsi sebagai perlindungan asuransi kecelakaan kendaraan bermotor.
  • Tarif iuran SWDKLLJ bervariasi berdasarkan jenis kendaraan, dikelola Jasa Raharja untuk santunan korban kecelakaan.
  • Keterlambatan pembayaran SWDKLLJ dikenakan sanksi denda 25% sesuai Permenkeu Nomor 16 Tahun 2017.

Suara.com - Saat membayar pajak kendaraan bermotor, pemilik kendaraan akan menemukan komponen biaya SWDKLLJ yang tercantum dalam STNK dan wajib dibayarkan setiap tahun. Namun sebenarnya, apa fungsi dan manfaat dari iuran tersebut. 

Mengutip laman resmi Daihatsu, SWDKLLJ merupakan singkatan dari Sumbangan Wajib Dana Kecelakaan Lalu Lintas Jalan. Iuran ini bersifat wajib dan berfungsi sebagai perlindungan asuransi kecelakaan lalu lintas bagi pemilik kendaraan bermotor.

Besaran tarif SWDKLLJ berbeda-beda, tergantung pada jenis dan kapasitas mesin kendaraan. Berikut daftar tarif SWDKLLJ dari setiap kendaraan :

- Kendaraan roda dua atau tiga dengan kapasitas mesin 50 cc hingga 250 cc : Rp35.000

- Kendaraan roda dua atau tiga dengan kapasitas mesin di atas 250 cc : Rp80.000

- Kendaraan roda empat : Rp153.000

Dana yang terkumpul dari pembayaran SWDKLLJ dikelola oleh Jasa Raharja dan disalurkan kepada korban kecelakaan lalu lintas atau ahli warisnya. Dengan membayar iuran ini, pemilik kendaraan secara otomatis terdaftar sebagai penerima manfaat asuransi kecelakaan lalu lintas meskipun terjadi keterlambatan pembayaran pajak.

Namun, keterlambatan pembayaran SWDKLLJ akan dikenakan sanksi berupa denda sebesar 25 persen dari tarif SWDKLLJ. Ketentuan ini diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 16 Tahun 2017 Pasal 2.

Selain sebagai perlindungan dasar, SWDKLLJ juga mencakup sejumlah manfaat santunan. Santunan tersebut meliputi biaya perawatan korban kecelakaan, santunan meninggal dunia, hingga bantuan biaya penguburan.

Baca Juga: Apakah STNK Bisa Digadaikan? Pahami Aturannya Sebelum Mengajukan Pinjaman

Besaran santunan yang diberikan antara lain santunan meninggal dunia sebesar Rp50 juta untuk ahli waris. Jika korban tidak memiliki ahli waris, santunan penguburan diberikan sebesar Rp4 juta. 

Untuk korban cacat tetap, santunan diberikan sebesar 5 hingga 100 persen dari santunan meninggal dunia, sesuai tingkat cacat. Selain itu, tersedia santunan biaya ambulans maksimal Rp500 ribu, biaya pertolongan pertama (P3K) sebesar Rp1 juta, serta biaya perawatan kesehatan maksimal Rp20 juta.

Load More