Suara.com - Kabar bahwa Nissan LEAF (Leading, Environmentally Friendly, Affordable, Family Car) akhirnya siap melantai di pasar otomotif nasional bisa disambut hangat. Pasalnya, opsi calon penumpang untuk Kendaraan Bermotor Listrik (KBL) semakin besar.
Hanya perlu digarisbawahi, peminat atau calon konsumen KBL di Indonesia masih kerap bertanya-tanya soal infrastruktur pendukung. Yaitu soal pengisian ulang baterai sebagai sumber daya si mobil. Utamanya fasilitas fast charging yang mampu memberikan suplai daya dalam waktu cepat.
Dikutip dari kantor berita Antara, Presiden Direktur PT Nissan Motor Indonesia (NMI), Isao Sekiguchi, saat ini pihaknya tengah mempelajari agar dua produk KBL perusahaannya, yaitu Nissan LEAF dan Note e-Power bisa beroperasi secara optimal bersama dengan infrastruktur penunjang, berupa charging station atau stasiun pengisian daya.
"Kami terus berkomunikasi dengan pemerintah terkait dukungan untuk (infrastruktur) kendaraan listrik, salah satunya dengan PT PLN," papar Isao Sekiguchi beberapa waktu lalu di Balikpapan, Kalimantan Timur.
Selain itu, menggunakan fasilitas pengisian daya milik Mitsubishi yang telah didirikan di Jabodetabek pada November 2019.
"Untuk LEAF misalnya, secara teknis bisa menggunakan charging station milik Mitsubishi," papar Presiden Direktur PT NMI, Isao Sekiguchi.
"Namun kami akan terus melakukan studi untuk turut membangun pengisian daya di sejumlah tempat," lanjutnya.
Dan sebagai catatan, kemudahan pengisian baterai produk KBL Nissan di charging station Mitsubishi yang antara lain ditempatkan di mall kawasan Senayan, Jakarta juga dimungkinkan karena adanya aliansi. Sebuah kemitraan antara Mitsubishi, Nissan, dan Renault hasil pemikiran Carlos Ghosn.
Sehingga ketiga perusahaan otomotif dari Asia dan Eropa itu bisa berbagi platform, termasuk fasilitas pengisian daya baterai KBL.
Baca Juga: Pemetaan Kawasan Sains dan Teknologi, Ini Lokasi Bidang Otomotif
Selain itu, ada bocoran tak kalah menarik yang disampaikan Isao Sekiguchi saat dijumpai di Balikpapan.
"Kami juga tertarik untuk melakukan studi tentang kendaraan listrik yang bisa mengisi ulang sendiri baterainya, tanpa harus ke charging station," tandasnya, sembari menambahkan Nissan Note e-Power adalah model yang tepat bagi pengembangan itu.
"Teknonolgi ini bisa menjadi transisi dan media edukasi bagi masyarakat, sebelum pada akhirnya mereka beralih ke kendaraan listrik murni secara penuh," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- Terpopuler: Geger Data Australia Soal Pendidikan Gibran hingga Lowongan Kerja Freeport
- Mengupas MDIS: Kampus Singapura Tempat Gibran Raih Gelar Sarjana, Ijazahnya Ternyata dari Inggris!
- Siapa Zamroni Aziz? Kepala Kanwil Kemenag NTB, Viral Lempar Gagang Mikrofon Saat Lantik Pejabat!
- Prompt Gemini AI untuk Edit Foto Masa Kecil Bareng Pacar, Hasil Realistis dan Lucu
- 10 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 21 September 2025, Kesempatan Klaim Pemain OVR 110-111
Pilihan
-
Kerugian Garuda Indonesia Terbang Tinggi, Bengkak Rp2,42 Triliun
-
Petaka Arsenal! Noni Madueke Absen Dua Bulan Akibat Cedera Lutut
-
Ngamuk dan Aniaya Pemotor, Ini Rekam Jejak Bek PSM Makassar Victor Luiz
-
Menkeu Bakal Temui Pengusaha Rokok Bahas Cukai, Saham-saham 'Tembakau' Terbang
-
Jurus Menkeu 'Koboi' Bikin Pasar Cemas Sekaligus Sumringah
Terkini
-
5 Pesona Hyundai Grand Avega: Hatchback Underrated dengan Top Speed 190 KPJ
-
Mobil Listrik Pesaing BYD Dolphin Ini Ternyata Jauh Lebih Murah dari Atto 1
-
CR-V Kalah Kelas, Interior Sultan, Harga Merakyat: SUV Denza Resmi Meluncur Bikin Rival Ketar-ketir
-
Suzuki Access 125 Melantai di IMOS 2025, Tantang Yamaha Grand Filano
-
Tak Hanya Motor, Kawasaki Kini Bikin Mesin Pesawat Nirawak
-
IRC Tire Bawa Jajaran Ban Lengkap ke IMOS 2025
-
Isi Garasi Sherly Tjoanda, Mobil Dinasnya Ringsek Diduga Ditabrak
-
4 Fakta Mengejutkan Sindikat SIM Palsu, Kenali Ciri Mana yang Asli dan Tidak
-
Akan Dipakai di Moto3? Intip Spesifikasi dan Harga Motor Yamaha R7
-
Daihatsu Terus Perkuat Posisi Pasar Otomotif di Jawa Tengah