Suara.com - Pada 2015, perusahaan otomotif asal Jerman, Volkswagen mengakui telah memasang sofware manipulator tertentu pada 11 juta mobil diesel produksinya yang beredar di seluruh dunia. Dikenal sebagai kasus "Dieselgate", kejadian itu menjadi perhatian para ahli lingkungan dan meningkatkan kesadaran untuk memeriksa produk-produk otomotif lebih ketat.
Dikutip dari kantor berita Antara, kini untuk pertama kalinya, perusahaan otomotif dari Swedia, Volvo, mendapatkan tuduhan kasus kecurangan emisi serupa kejadian Volkswagen.
Kejadian itu bermula saat sebuah asosiasi perlindungan konsumen dan lingkungan, Deutsche Umwelthilfe (DUH) menyatakan bahwa dari hasil penyelidikan, ditemukan bahwa pada Volvo XC60 yang kategori Sport Utility Vehicle (SUV) menghasilkan nitrogen oksida sebesar 12 kali lebih banyak dari ambang batas seperti diberlakukan untuk kawasan Uni Eropa.
Perangkat itu disebut-sebut mampu mengelola mesin mobil sehingga menghasilkan emisi lebih tinggi dari sesungguhnya di jalan raya, namun rendah saat diuji oleh otoritas berwenang.
Dalam temperatur antara sembilan hingga 22 derajat Celsius, motor diesel Volvo mengeluarkan empat kali lebih banyak nitrogen oksida berbahaya (NOx) daripada yang diizinkan di bawah standar Euro 5, demikian penjelasan DUH.
Atau dengan kata lain, tingginya emisi mencapai 12 kali lipat, ketika sensor suhu eksternal didinginkan antara -4C dan 0C.
"Kendaraan dengan emisi sedemikian tinggi tidak dapat dibiarkan terus mencemari udara kota," tutur Juergen Resch, Direktur DUH.
Namun Volvo yang telah dibeli oleh Geely China menyatakan bantahan atas penipuan software sebagai pemanipulasi hasil pengujian emisi tadi. Disebutkan bahwa emisi lebih tinggi dalam temperatur dingin tidak berarti bahwa ada perangkat ilegal dipasang di kendaraan, demikian papar juru bicara Volvo, sebagaimana dikutip kantor berita Antara dari media Swedia, The Local, pada Jumat (24/1/2020).
Sebaliknya dipaparkan bahwa setiap mesin pembakaran internal memiliki "fungsi perlindungan" yang mengurangi perawatan knalpot dalam cuaca dingin, demi mencegah kerusakan pada motor dari kondensasi dan pembentukan es.
Baca Juga: Best 5 Otomotif Pagi Ini: Viral Bulbasaur, Salut Motor Guru Honorer
"Semua kendaraan memiliki lisensi sesuai ketentuan hukum dari pihak berwenang," demikian bunyi lanjutan keterangan juru bicara Volvo.
Sebagai catatan, nitrogen oksida diperkirakan menyebabkan ribuan kematian dini di Jerman setiap tahun. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), gas memperburuk gejala asma, bronkitis dan terkait dengan penyakit kardiovaskular serta pernapasan.
Berita Terkait
Terpopuler
- 8 Promo Makanan Spesial Hari Ibu 2025, dari Hidangan Jepang hingga Kue
- Media Swiss Sebut PSSI Salah Pilih John Herdman, Dianggap Setipe dengan Patrick Kluivert
- 7 Sepatu Murah Lokal Buat Jogging Mulai Rp100 Ribuan, Ada Pilihan Dokter Tirta
- PSSI Tunjuk John Herdman Jadi Pelatih, Kapten Timnas Indonesia Berikan Komentar Tegas
Pilihan
-
Seluruh Gubernur Wajib Umumkan Kenaikan UMP 2026 Hari Ini
-
Indosat Gandeng Arsari dan Northstar Bangun FiberCo Independent, Dana Rp14,6 Triliun Dikucurkan!
-
Kredit Nganggur Tembus Rp2,509 Triliun, Ini Penyebabnya
-
Uang Beredar Tembus Rp9891,6 Triliun per November 2025, Ini Faktornya
-
Pertamina Patra Niaga Siapkan Operasional Jelang Merger dengan PIS dan KPI
Terkini
-
Rahasia Tampil Kalcer Sehari-hari dengan Skutik Stylish
-
Budget Rp5 Juta Dapat Motor BeAT Model Apa? Ini Rekomendasinya
-
7 City Car Bekas Senyaman Honda Jazz yang Serbaguna untuk Ibu-ibu
-
Definisi Skutik 'Kalcer', Partner OOTD yang Stylish dengan Bagasi Lega
-
Masih Sering Bonceng Anak di Depan? Ini Cara Aman Sesuai Aturan, Nyawa Tak Bisa Dibeli!
-
5 Mobil Bekas dengan Harga Jual Stabil, Cocok untuk Keluarga Kecil
-
Cari Mobil Harian Super Irit? Suzuki Wagon R 2026 Tembus 25 Km/Liter, Harga Mulai Rp150 Jutaan
-
Mobil Ditinggal Liburan? Lakukan 7 Trik Ini agar Tidak Mogok dan Hemat Biaya Servis Jutaan
-
SIM Mati Pas Libur Natal? Urus Tanggal Ini, Dijamin Bebas Tes Teori dan Praktik
-
7 Rekomendasi Mobil Bekas Rp50 Jutaan, Body Gagah dan Suku Cadang Melimpah