Suara.com - Kabar tak terduga muncul dari balik tembok pabrik Tesla Incorporation di Alameda County, Amerika Serikat. Dikutip The Daily Mail dari The Washington Post, disebutkan bahwa ratusan karyawan di lokasi ini terjangkit Covid-19 saat Elon Musk meminta mereka kembali bekerja pada Mei 2020.
Saat itu, pemilik Tesla Incorporation dan SpaceX melalui cuitan di media sosial Twitter menyebutkan bahwa pemerintah Amerika Serikat "fasis" karena meluncurkan kebijakan lockdown agar tidak terjadi kerumunan.
"Pabrik kami akan buka dan saya berada di antara mereka. Bila mesti ada yang ditangkap, saya pastikan hanya diri ini seorang," unggahnya.
Beberapa hari kemudian, perizinan turun dengan catatan semua kasus Covid-19 yang terjadi di pabrik harus dilaporkan ke Departemen Kesehatan Umum Alameda County.
Nah, menggunakan undang-undang kebebasan informasi, pada Sabtu (13/3/2021) diperoleh data bahwa sekitar 450 karyawan Tesla Incorporation telah terpapar Covid-19 antara Mei hingga Desember 2020. Sementara populasi di lokasi kerja hampir 10.000 karyawan.
Saat pabrik kembali dibuka pada Mei 2020, pihak Tesla menyatakan bahwa karyawan bisa tetap di rumah jika merasa tidak yakin bekerja di jalur produksi. Apa yang menjadi keputusan pribadi ini tidak akan mempengaruhi penilaian pekerjaan.
Namun Juni lalu, dua pekerja Telsa mengatakan kepada The Washington Post bahwa mereka menerima pemberitahuan penghentian karena "gagal kembali bekerja".
Pihak Human Resources Departement (HRD) atau Sumber Daya Manusia (SDM) memberi tahu para pekerja bahwa mereka dipecat karena tidak datang dan kantor kesulitan menghubungi mereka--walau karyawan mengatakan bahwa mereka punya bukti tetap terhubung dengan atasan mereka.
Sementara itu, beberapa karyawan lainnya juga mengungkapkan kepada media tentang kondisi kerja yang tidak aman di pabrik. Mereka memilih menjadi narasumber anonim, karena takut kehilangan posisi, juga tidak memiliki izin berbicara dengan pers.
Baca Juga: Terungkap, Ini Alasan Kenapa Orang Membeli Tesla
Para pekerja menyebutkan Tesla tidak menegakkan physical distancing secara tepat atau aturan lain yang menjadi cara mencegah penyebaran virus. Termasuk persyaratan pemakaian masker dan sanitasi peralatan pabrik.
Elon Musk juga memberikan pernyataan pada September 2020 bahwa ia tidak bersedia vaksin. Pasalnya bukan termasuk golongan riskan terkena penyakit itu.
"Beberapa saat lalu, lockdown memang mengemuka. Namun kami di Alameda County ironisnya sangat bersemangat, dan selama itu sudah berhasil menelurkan produk baru, sungguh luar biasa!" tukasnya.
Berita Terkait
-
Misteri di Hollywood, Bau Busuk dari Tesla Milik Penyanyi D4vd Ungkap Temuan Mayat Mengerikan
-
Kekayaan Bertambah, Elon Musk Dapat Paket Gaji Baru Rp 2.367 Triliun dari Tesla
-
Dugaan Badai PHK Gudang Garam, Benarkah Tanda-tanda Keruntuhan Industri Kretek?
-
Boeing Buka Lowongan Kerja, Berapa Gajinya?
-
500 Wartawan dan Presenter di Amerika Kena PHK, Ini Penyebabnya
Terpopuler
- Mahfud MD Bongkar Sisi Lain Nadiem Makarim: Ngantor di Hotel Sulit Ditemui Pejabat Tinggi
- Pemain Keturunan Rp 20,86 Miliar Hubungi Patrick Kluivert, Bersedia Bela Timnas Oktober Nanti
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Cara Edit Foto yang Lagi Viral: Ubah Fotomu Jadi Miniatur AI Keren Pakai Gemini
- Ramai Reshuffle Kabinet Prabowo, Anies Baswedan Bikin Heboh Curhat: Gak Kebagian...
Pilihan
-
KPK Bongkar Peringkat Koruptor: Eselon dan DPR Kejar-kejaran, Swasta Nomor Berapa?
-
Dugaan Korupsi BJB Ridwan Kamil: Lisa Mariana Ngaku Terima Duit, Sekalian Buat Modal Pilgub Jakarta?
-
Awas Boncos! 5 Trik Penipuan Online Ini Bikin Dompet Anak Muda Ludes Sekejap
-
Menkeu Purbaya Sebut Mulai Besok Dana Jumbo Rp200 Triliun Masuk ke Enam Bank
-
iPhone di Tangan, Cicilan di Pundak: Kenapa Gen Z Rela Ngutang Demi Gaya?
Terkini
-
Hino Serahkan Truk untuk SMKN 2 Tangerang, Sebagai Media Pembelajaran
-
5 Toyota Avanza Lama yang Tangguh, Paling Dicari Keluarga Muda karena Murah
-
3 Mobil Bekas dengan Desain Futuristik, Bikin Kamu Jadi Pusat Perhatian
-
Gubernur DKI Jakarta Beri Penjelasan Wacana Kenaikan Tarif Parkir Mobil dan Motor
-
Pejabat Aktif Kemenperin Ditunjuk Jadi Ketua Umum GAIKINDO Periode 2025 - 2028
-
Solusi Anti Bokek: 7 Hatchback Bekas Irit Bensin Cuma Rp50 Jutaan!
-
Target Ambisius GAC Gempur Pasar Eropa dengan Produk Mobil Listrik
-
Bukan Buat Dielus-elus dan Dipajang! Ini 9 Motor Bekas Tangguh untuk Kerja Rodi, Mulai Rp2 Juta
-
Terpopuler Otomotif: Pajak Kendaraan Malaysia Murah, Harga Motor Sri Mulyani Setara Avanza Bekas
-
Cek Daftar Harga Yamaha NMAX Bekas Murah September 2025, Budget Mahasiswa Cocok untuk Upgrade