Ilustrasi Kopling Motor [Do It Yourself]
Suara.com - Per kopling racing atau per kopling aftermarket biasanya kerap dipilih pengguna sepeda motor agar tarikan lebih bertenaga. Padahal kalau dibandingkan dengan kopling bawaan, per kopling racing biasanya lebih keras ketika ditekan.
Toh banyak yang masih mempertahankan penggunaan per kopling racing ini, karena membuat tarikan motor dashyat alias tidak lemot. Kondisi ini didapat dari materi per yang lebih kuat sehingga bisa membuat kampas lebih mencengkeram.
Dikutip dari WahanaHonda, per kopling racing sebaiknya tidak digunakan untuk harian, alasannya adalah sebagai berikut:
1. Kampas cepat aus
- Untuk pemakaian motor harian, pasti tuas kopling sering ditarik. Apalagi kalau berkendara di pusat kemacetan kota. Kalau tuas kopling terlalu sering dipakai dan motor menggunakan per kopling racing, nantinya kampas dan pelat jadi semakin sering bergesekan. Akibatnya, kampas pun cepat aus, terlebih jika kampasnya masih jenis standar.
- Kondisi motor untuk sehari-hari tentu tidak seperti motor balap. Pada motor balap koplingnya sudah di-upgrade secara total, termasuk soal bahan kampas, pelat, hingga per.
2. Tuas kopling jadi lebih keras
- Ingat, per kopling racing lebih keras. Otomatis, tuas kopling pun jadi ikut lebih keras, dibanding kopling standar. Bayangkan saja kalau harus menembus kemacetan dan bolak-balik menarik tuas kopling. Tentu tidak nyaman rasanya.
- Jadi lebih baik gunakan per kopling standar untuk pemakaian motor sehari-hari. Apalagi kalau harus bolak-balik ke berbagai lokasi yang jauh.
- Selain dua alasan utama itu, per kopling racing juga bisa membuat rumah kopling cepat aus, akibat daya pegas per kopling yang mencengkeram sangat kuat. Belum lagi, mesin motor akan cepat panas akibat meningkatnya gaya gesek komponen kopling.
- Pertimbangan lain sebelum memilih untuk menggunakan per kopling racing adalah kabel kopling yang berisiko cepat putus, lagi-lagi sebagai dampak dari daya pegas per kopling yang keras.
Komentar
Berita Terkait
-
Dari Sekolah Balap ke Panggung Dunia, Pebalap AHRS Curi Perhatian MotoGP Mandalika
-
7 Sim Racing Games Terbaik untuk Pencinta Balapan: Grafis Realistis, Virtual Imersif
-
Pembalap MotoGP Gresini Racing Sapa Langsung Loyalis Federal Matic di Jakarta
-
Pembalap MotoGP Sebut Sirkuit Mandalika Miliki Daya Magis, Seperti Berada di Tempat Liburan...
-
Pertamina Enduro VR46 Padukan Livery Batik Sambut MotoGP Mandalika
Terpopuler
- Penampakan Rumah Denada yang Mau Dijual, Lokasi Strategis tapi Kondisinya Jadi Perbincangan
- Belajar dari Tragedi Bulan Madu Berujung Maut, Kenali 6 Penyebab Water Heater Rusak dan Bocor
- Prabowo Disebut Ogah Pasang Badan untuk Jokowi Soal Ijazah Palsu, Benarkah?
- 3 Shio Paling Beruntung Pekan Ketiga 13-19 Oktober 2025
- 4 Mobil Listrik Termurah di Indonesia per Oktober 2025: Mulai Rp180 Jutaan
Pilihan
-
6 Fakta Isu Presiden Prabowo Berkunjung ke Israel
-
Harga Emas Antam Hari Ini Cetak Rekor Tertinggi Pegadaian, Tembus Rp 2.565.000
-
Warisan Utang Proyek Jokowi Bikin Menkeu Purbaya Pusing: Untungnya ke Mereka, Susahnya ke Kita!
-
Tokoh Nasional dan Kader Partai Lain Dikabarkan Gabung PSI, Jokowi: Melihat Masa Depan
-
Proyek Rp65 Triliun Aguan Mendadak Kehilangan Status Strategis, Saham PANI Anjlok 1.100 Poin
Terkini
-
SIM Mati Ribet? Panduan Lengkap Perpanjang SIM A dan C: Offline vs Online
-
Dealer ke-10 JAECOO Resmi Hadir di Yogyakarta, Bawa SUV Pemecah Rekor MURI
-
Cuma Rp 7 Ribu Sehari? Ini Rincian Biaya Punya Honda ADV160 RoadSync Selama Setahun
-
Daftar Mobil Listrik Tipe Charger CHAdeMO, Mayoritas Buatan Jepang
-
SUV, MPV, atau Crossover? Harga Mobil Nissan Oktober 2025 dan Rekomendasi Sesuai Kebutuhanmu!
-
Punya Mobil Tua Berumur 20 Tahun Lebih? Siap-siap Dapat Pesangon Puluhan Juta dari Pemerintah
-
Terpopuler: Mobil Listrik Termurah, Amankah Vario Minum Etanol?
-
Begini Jadinya 4 Mobil Toyota Terima Sentuhan Modifikator Lokal
-
Kini Lebih Murah dari Honda BeAT, Segini Harga Yamaha Grand Filano Bekas Oktober 2025
-
CBR Series Melesat, Pebalap Astra Honda Raih Tiga Podium ARRC Malaysia