Suara.com - Bagi pencinta otomotif, modifikasi adalah suatu hal yang biasa dilakukan guna “mempercantik” tampilan mobil dari sisi luar maupun dalam.
Salah satu komponen yang menunjang tampilan mobil dari sisi luar adalah pelek.
Ada beberapa pilihan pelek beredar di pasaran, yaitu pelek orisinal yang biasa disebut pelek ori, ada juga pelek replika, dan pelek TW.
Untuk menghemat pengeluaran, pilihan pelek model replika atau TW biasanya paling banyak diburu para modifikator.
Lalu apa bedanya?
Pelek replika merupakan pelek yang diproduksi semirip mungkin dengan pelek aslinya, mulai dari model, logo, hingga nama pelek itu sendiri.
Pelek TW sendiri adalah penyebutan lain dari pelek replika, artinya sama, yaitu pelek yang diduplikasi.
Sedangkan pelek orisinal adalah yang dari sisi desain, nama, logo dibuat oleh brand itu sendiri.
Tidak ada unsur duplikasi karena hasil desain dan produksi tim internal masing-masing.
Direktur Marketing HSR Wheel, Hendra Wijaya, mengatakan, komponen yang menyangkut keamanan berkendara ada baiknya jangan diganti asal-asalan.
Baca Juga: Deretan Modifikasi Mobil yang Bikin Geleng-Geleng Kepala, Unik Tapi Kok Gini...
Walaupun setelah itu mobil akan tampil keren, tetap saja percuma jika mengorbankan sisi keamanan.
Bahkan, hal tersebut akan membuat kerugian yang lebih besar untuk ke depannya.
Menurutnya, pelek itu salah satu komponen yang menunjang keamanan dan keselamatan penumpang di dalam mobil.
"Proses pembuatan pelek tidak bisa dilakukan sembarangan, semuanya harus diperhitungkan secara matang,” ucap Hendra Wijaya (12/7/2021).
Lebih lanjut, Hendra menyarankan, ada baiknya hindari penggunaan pelek replika yang berisiko.
Walaupun aman di kantong, belum tentu aman buat mobil, terlebih untuk penggunaan harian.
Fenomena pelek replika memang sudah ramai diperbincangkan beberapa tahun ke belakang.
Penggunanya cukup banyak, dan memang tidak ada yang melarang untuk menggunakannya.
Namun, keselamatan berkendara tetap harus diprioritaskan, hal ini dilakukan bukan demi keselamatan diri sendiri saja, melainkan pengguna jalan lainnya.
Berita Terkait
-
Trend Modifikasi Mobil 2021 Akan Mengarah ke Penggunaan Harian
-
Cuma Indonesia yang Punya, Mobil F1 Isi Bensin Premium di Pinggir Jalan
-
Best 5 Oto: Fast and Furious 9 The Fast Saga, Layanan Cuma-cuma Yamaha
-
Potret Mobil "Pejabat" dengan Kearifan Lokal, Ruang Kemudi Jadi Sorotan
-
Potret Mobil F1 dengan Kearifan Lokal, Pakai Mesin Motor Tossa!
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring