Suara.com - Chief Executive Officer (CEO) Audi, Marcus Duesmann baru-baru ini mengumumkan bahwa kekurangan chip global yang sedang berlangsung sangat mempengaruhi proses produksi di pabrik Audi.
Namun demikian, ia optimis bila kesenjangan profitabilitas antara mobil bertenaga bahan bakar dan kendaraan listrik bisa ditutup tiga tahun ke depan.
Menurutnya, pabrikan mobil di seluruh dunia telah berjuang keras mengatasi situasi ini. Dan sebagai kontributor laba terbesar dari Volkswagen, Audi telah menjadi salah satu perhatian terbesar grup.
Menjabat selaku pembesar yang bertanggung jawab atas brand Lamborghini, Ducati, dan Bentley di bawah payung Audi, Marcus Duesmann menyatakan bahwa kekurangan chip adalah tantangan berat.
Selain itu, termasuk dalam anggota dewan manajemen grup, ia menyatakan bahwa Audi telah memperkuat hubungan mereka dengan pembuat chip dan akan keluar dari krisis semikonduktor lebih kuat dari sebelumnya.
Audi mengalami penurunan penjualan akibat tidak dapat memenuhi permintaan seperti harapan. Namun margin keuntungan meningkat menjadi 10,7 persen pada paruh pertama 2021 dan berkontribusi lebih dari seperempat laba operasional untuk keuangan pertengahan tahun di Volkswagen Grup.
Audi juga telah menunjukkan komitmen mereka untuk menghadirkan kendaraan serba listrik dan tak lagi memproduksi mesin pembakaran mulai 2033.
"Pada 2033 adalah saat di mana kami harus menghasilkan uang lewat mobil listrik layaknya mobil dengan mesin pembakaran," jelas Duesmann, dikutip dari Carscoops.
Volkswagen Grup pun meyakini bahwa peralihan Audi ke produk terelektrifikasi akan membuat mereka menjadi pesaing serius bagi pembuat mobil listrik seperti Tesla.
Baca Juga: Pemenuhan Pemesanan Tertunda Akibat Chip, Honda Upayakan Peningkatan Produksi
Pengembangan perangkat lunak disebutkan memiliki peran penting bagi Audi, karena akan diintegrasikan ke dalam kendaraan listrik mereka sendiri.
"Tentu saja, kami dapat berbagi platform perangkat lunak kami dengan perusahaan otomotif lain. Tetapi itu mungkin lebih ke jangka menengah atau jangka panjang lima sampai 10 tahun ke depan," tutup Duesmann.
Berita Terkait
-
Purbaya Prediksi Pertumbuhan Ekonomi Global Capai 3% Buntut Penurunan Suku Bunga The Fed
-
Zootopia 2 Raup US$1 Miliar sejak 18 Hari Tayang di Seluruh Dunia
-
5 Musisi Indonesia Berhasil Tembus Chart Global Spotify, Paling Banyak Tahun ini
-
Bagaimana Perubahan Iklim Bisa Tingkatkan Ancaman Penyakit Zoonosis?
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring
-
Mau Buka Usaha 2026? Ini Harga Motor Roda Tiga Bekas Viar Karya
-
7 Destinasi Wisata Purwokerto yang Ramah Pengguna Mobil: Mudah Diakses, Parkir Mudah!
-
Mengenal SWDKLLJ di STNK: Fungsi dan Besaran Biaya
-
5 Destinasi Wisata di Semarang yang Ramah Pengguna Mobil: Gampang Cari Parkir!
-
Tes Tabrak NCAP Suzuki Baleno Hatchback CBU dari India Hasilnya Mengenaskan
-
7 Mobil Keluarga Milenial dengan Harga Ekuivalen Agya GR: Pajak Setara, Kabin Lega, Nggak Culun
-
9 Tol Baru Tarif Rp0 Selama Libur Nataru 2025, Jangan Sampai Terlewat
-
5 Motor Bekas di Bawah Rp10 Juta yang Siap Gas untuk Harian
-
Ini 4 Gerbang Tol Berpotensi Macet Selama Libur Nataru 2025/2026, Awas Terjebak!