Suara.com - Toyota dianggap sebagai salah satu perusahaan yang tidak mendukung terwujudnya perubahan lingkungan karena terus melobi pemerintah Amerika Serikat (AS) dalam menetapkan kebijakan iklim.
Toyota berada di posisi ketiga bersama dua perusahaan minyak terbesar, ExxonMobil dan Chevron, dinobatkan sebagai tiga brand teratas yang paling menolak aksi ekosistem listrik.
Berdasarkan laporan InfluenceMap, perusahaan perubahan iklim, menempatkan Toyota sebagai pembuat mobil terburuk dalam daftar merek mobil. Nama produsen mobil lain yang diperiksa adalah BMW, Daimler, dan Hyundai.
"Buku pedoman perusahaan untuk menahan kebijakan iklim telah jauh dari penyangkalan sains tetapi sama merusaknya," kata Ed Collins, Direktur InfluenceMap kepada The Guardian.
Ia menambahkan, perusahaan-perusahaan ini mengarahkan pemerintah ke jalur yang sangat berbahaya.
Ini bukan pertama kalinya nama Toyota dipilih karena taktik lobinya. Menurut laporan sebelumnya oleh The New York Times, pembuat mobil Jepang ini bahkan telah merayu para pemimpin kongres untuk memperlambat rencana pemerintahan Presiden Joe Biden untuk segera mengadopsi kendaraan listrik.
Selain itu, diketahui pada 2020, pengawas kontribusi kampanye menemukan bahwa Toyota adalah perusahaan penyokong dana terbesar untuk Partai Republik dalam pemilihan presiden Amerika Serikat.
Sementara di negara asalnya, pimpinan Toyota, Akio Toyoda, menyebutkan Jepang akan kehabisan listrik di musim panas jika semua kendaraan sudah berbasis listrik.
Ia menambahkan bahwa infrastruktur yang diperlukan untuk mendukung transisi penuh ke kendaraan listrik akan merugikan negara setara dengan 135 miliar dolar Amerika Serikat (AS) hingga 358 miliar dolar AS.
Baca Juga: Membangun Ekosistem Non-BBM, Ini Update Jumlah Kendaraan Listrik di Indonesia
Dan di India, para eksekutif yang terikat dengan merek ini mencela target negara itu untuk menggunakan semua kendaraan listrik pada 2030.
Berita Terkait
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera
-
Daftar Harga Mobil Toyota di Akhir Tahun: Sedan, Hatchback hingga SUV
-
PLN Fokus Perkuat Layanan SPKLU di Yogyakarta, Dukung Kenyamanan Pengguna Saat Libur Nataru
-
5 Mobil Bekas Lebih Murah dari Honda BeAT: Enak Dipandang, Sparepart Melimpah, Cocok Buat Pemula
-
Cirebon Dipilih Jadi Titik Strategis Siaga SPKLU PLN Saat Nataru
Terpopuler
- JK Kritik Keras Hilirisasi Nikel: Keuntungan Dibawa Keluar, Lingkungan Rusak!
- Nikmati Belanja Hemat F&B dan Home Living, Potongan Harga s/d Rp1,3 Juta Rayakan HUT ke-130 BRI
- 5 Mobil Diesel Bekas di Bawah 100 Juta, Mobil Badak yang Siap Diajak Liburan Akhir Tahun 2025
- Sambut HUT ke-130 BRI: Nikmati Promo Hemat Hingga Rp1,3 Juta untuk Upgrade Gaya dan Hobi Cerdas Anda
- Nikmati Segarnya Re.juve Spesial HUT ke-130 BRI: Harga Istimewa Mulai Rp13 Ribu
Pilihan
-
Saham Entitas Grup Astra Anjlok 5,87% Sepekan, Terseret Sentimen Penutupan Tambang Emas Martabe
-
Pemerintah Naikkan Rentang Alpha Penentuan UMP Jadi 0,5 hingga 0,9, Ini Alasannya
-
Prabowo Perintahkan Tanam Sawit di Papua, Ini Penjelasan Bahlil
-
Peresmian Proyek RDMP Kilang Balikpapan Ditunda, Bahlil Beri Penjelasan
-
Resmi Melantai di Bursa, Saham Superbank Melambung Tinggi
Terkini
-
7 Mobil Bekas 3 Baris Harga Rp70 Jutaan, Cocok untuk Keluarga Besar
-
5 Mobil SUV Mulai Rp60 Jutaan Buat Keluarga Nyaman Liburan di Akhir Tahun
-
Toyota Indonesia Bersinergi dengan PMI Salurkan Bantuan Korban Bencana Sumatera
-
5 Rekomendasi Ban Tubeless Terbaik untuk Honda Vario 150 yang Awet
-
Daftar Harga Mobil Toyota di Akhir Tahun: Sedan, Hatchback hingga SUV
-
Duel Saudara Kandung Vario 160 vs Stylo 160: Harga Beda Tipis, Siapa yang Paling Manis?
-
5 Motor Bebek yang Jauh Lebih Irit dari Matic, Konsumsi Bensin Tembus 60 Km/Liter
-
Mending PCX atau NMAX? Ini Daftar Harga Motor Bekasnya untuk Pertimbangan
-
3 Rekomendasi City Car Bekas di Bawah Rp50 Jutaan yang Gesit dan Irit
-
Alasan New Pajero Sport Cocok untuk Harian dan Road Trip