Suara.com - Motor memerlukan bahan bakar sebagai penyalur tenaga agar bisa digunakan. Di Indonesia sendiri, beberapa macam bahan bakar tersedia.
Pemilik motor bisa memilih bahan bakar mana yang cocok untuk mesin motor. Biasanya rekomendasi penggunaan bahan bakar untuk mesin motor ini sudah tertera pada buku petunjuk penggunaan.
Namun terkadang ada saat di mana motor terpaksa diisi menggunakan bahan bakar yang tak sesuai dengan ketentuan.
Timbul pertanyaan, apakah gonta-ganti bahan bakar ini bisa menimbulkan masalah ke depannya?
Dilansir dari laman resmi Astra Motor, sering gonta-ganti bahan bakar ternyata memiliki efek samping.
Sebagai contoh, motor diisi dengan Pertalite dan Pertamax. Keduanya memiliki kandungan oktan yang berbeda.
Kadang pemotor penasaran menjajal bahan bakar dengan nilai oktan yang lebih tinggi dengan alasan memberikan efek yang berbeda pada mesin motor.
Faktanya, menggunakan bahan bakar dengan oktan yang lebih tinggi tidak selalu memberikan hasil yang lebih stabil. Berbagai jenis mesin sepeda motor memiliki karakteristik yang berbeda.
Demikian pula, menurut peneliti Jerman, Andreas Schaefer, mengubah atau mencampur bahan bakar yang berbeda dalam waktu yang cukup singkat tidak akan memberikan efek maksimal pada performa mesin motor.
Baca Juga: Kilang Pertamina Internasional Siapkan 5 Inisiatif Menuju Transisi Energi
Ketukan parah atau knocking terjadi ketika bahan bakar oktan rendah digunakan untuk mesin oktan tinggi. Knocking biasanya disebabkan oleh perbedaan tekanan mesin.
Saat pemotor mengganti bahan bakar yang biasa digunakan, mesin secara otomatis menyesuaikan rasio kompresi.
Pada mesin motor modern, hal ini sebenarnya bisa diatasi dengan meningkatkan waktu pengapian.
Namun, jika hal ini dilakukan secara konsisten, tentunya akan berdampak negatif. Salah satunya adalah konsumsi bahan bakar yang lebih boros dan performa mesin yang kurang optimal, padahal maksud dari pikiran adalah untuk menghemat uang dengan menggunakan bahan bakar oktan rendah.
Berita Terkait
Terpopuler
- Ameena Akhirnya Pindah Sekolah Gegara Aurel Hermanyah Dibentak Satpam
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Kopi & Matcha: Gaya Hidup Modern dengan Sentuhan Promo Spesial
- Breaking News! Keponakan Prabowo Ajukan Pengunduran Diri Sebagai Anggota DPR RI Gerindra, Ada Apa?
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
-
Disamperin Mas Wapres Gibran, Korban Banjir Bali Ngeluh Banyak Drainase Ditutup Bekas Proyek
-
Ratapan Nikita Mirzani Nginep di Hotel Prodeo: Implan Pecah Sampai Saraf Leher Geser
-
Emil Audero Jadi Tembok Kokoh Indonesia, Media Italia Sanjung Setinggi Langit
Terkini
-
Insentif Mobil Listrik Impor Distop, Pemerintah Diharapkan Punya Strategi Lanjutan
-
Daftar Barang yang Dilelang KPK September 2025: Mulai dari Fortuner 60 Jutaan hingga Vespa!
-
Sirkuit Mijen Membara, Crosser 19 Tahun Ini Ancam Dominasi di Kejurnas Motocross 2025
-
Di Indonesia Mahal, Berapa Harga Mobil VW di Negara Asalnya?
-
Begini Jadinya Ofero Stareer 3 Lit Terima Sentuhan Modifikasi dari Katros Garage
-
Terpopuler Hari Ini: Mobil Bekas untuk Pensiunan PNS, Toyota Avanza Masih Jadi Incaran
-
Budget Mahasiswa: Pilih Yamaha NMAX Bekas Gagah atau Fazzio Baru Bergaya?
-
Adu Skutik Premium ADV160 RoadSync Lawan Aerox Alpha Turbo: Gengsi Skutik Terkoneksi, Pilih Mana?
-
Potret Kawasaki J300: Ninja Versi Matik Siap Guncang Pasar, Harganya Bikin Dompet Bergetar
-
Apakah Motuba Aman Pakai Bensin Campur Etanol? Simak sebelum Beli Pertamax Green