Suara.com - Serikat pekerja Hyundai Motor Company Korea Selatan dikabarkan akan kembali melakukan negosiasi dengan manajemen terkait kenaikan upah yang berbuntut aksi mogok kerja.
Sebelumnya, serikat pekerja Hyundai menuntut kenaikan upah di tengah lonjakan biaya hidup dan rasa kecewa karena perusahaan dinilai lebih memprioritaskan investasi luar negeri.
Untuk itu, serikat pekerja yang memiliki lebih dari 46.000 anggota mengatakan pihaknya berencana untuk menolak usulan shift lembur di semua pabrik Hyundai Motor di Korea Selatan.
Co-chief executive officer Hyundai Motor, Lee Dong Seock sebelumnya telah mendesak agar negosiasi bisa menemukan jalan keluar. Menurutnya hal ini harus segera diselesaikan untuk mengatasi risiko yang dihadapi perusahaan, seperti COVID-19, kekurangan chip semikonduktor, dan masalah geopolitik.
"Dengan kondisi ekonomi melambat dan invasi berkepanjangan di Ukraina, kami memperkirakan penurunan ekonomi yang lebih buruk daripada pengalaman krisis keuangan 2008," kata Lee dalam sebuah pernyataan, dikutip dari Auto.
Lebih lanjut, ia mengatakan Hyundai telah kehilangan sekitar 90.000 unit kendaraan dari produksi yang dijadwalkan pada semester pertama tahun ini. Hal ini dampak dari kekurangan chip semikonduktor dan pemogokan nasional.
Serikat pekerja meminta kenaikan upah bulanan minimum 127 dolar Amerika Serikat (AS) atau sekitar Rp 2 juta dan bonus kinerja yang setara 30 persen dari laba bersih Hyundai 2022, karena inflasi yang melonjak disebut telah memangkas upah pekerja.
Baca Juga: All-New SsangYong Torres Hadir di Pasar Otomotif Korea Selatan, Sebentar Lagi Bakal Ekspor ke Cile
Serikat pekerja juga menuntut Hyundai berinvestasi di negara sendiri untuk mendukung bisnis dan teknologi baru. Termasuk layanan taksi terbang, kendaraan yang dibuat khusus, dan manufaktur suku cadang mobil terkait kendaraan listrik. Akibat pemogokan ini, saham Hyundai Motor dilaporkan turun 1,1 persen.
Berita Terkait
-
Ada Pemotongan Anggaran, 800 Ribu Buruh hingga Guru Mogok Kerja
-
Urai Penumpukan Roster CPMI Korea Selatan, Menteri Mukhtarudin Siapkan Langkah Strategis
-
B.I Guncang Jakarta! Ribuan ID Padati Konser 'The Last Parade' yang Membara
-
B.I Sampai Blusukan Turun Panggung, Konser The Last Parade Tour di Jakarta Berlangsung Pecah
-
Pemain Timnas Indonesia Berdarah Gunungkidul: Saya Minta Maaf yang Sebesar-besarnya karena...
Terpopuler
- Media Belanda Heran Mauro Zijlstra Masuk Skuad Utama Timnas Indonesia: Padahal Cadangan di Volendam
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Anak Wali Kota Prabumulih Bawa Mobil ke Sekolah, Padahal di LHKPN Hanya Ada Truk dan Buldoser
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Harta Kekayaan Wali Kota Prabumulih, Disorot usai Viral Pencopotan Kepala Sekolah
Pilihan
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
-
When Botanies Meets Buddies: Sporadies Meramban Bunga Jadi Cerita
-
Ternyata Ini Rahasia Kulit Cerah dan Sehat Gelia Linda
-
Kontras! Mulan Jameela Pede Tenteng Tas Ratusan Juta Saat Ahmad Dhani Usulkan UU Anti Flexing
Terkini
-
Terpopuler: Tunggangan Unik Supra Erick Thohir hingga Trik Hilangkan Baret
-
Dari BMW Lawas hingga Bentley, Ini Koleksi Mobil Andre Taulany
-
IAMI Hadirkan Isuzu Traga Bus Jawab Kebutuhan Kendaraan Penumpang
-
Isi Garasi Mobil Mewah Menteri Terkaya Kabinet Prabowo Terbaru, Beserta Harga Pasarnya
-
Isi Garasi Hendrar Prihadi yang Dicopot dari Jabatan Kepala LKPP, Cuma Punya 2 Mobil Ini
-
Isi Garasi Alimin Ribut Sujono yang Gagal Jadi Hakim Agung, Punya Mobil dan Motor Sejuta Umat
-
Insentif Impor Mobil Listrik CBU Dihentikan Mulai 2026, Fokus ke Produksi Lokal
-
5 Langkah Jual Mobil Bekas agar Cepat Laku dengan Harga Terbaik, Gak Ribet
-
Di Balik Skandal Asmara, Ini Isi Garasi Krishna Murti yang Bikin Publik Terkejut
-
Dealer Motor Suzuki Kini Punya Wajah Baru, Siap Bersaing di Segmen Kendaraan Roda Dua