Suara.com - Contraflow- lajur yang mengambil sebagian jalan yang berlawanan arah di jalan tol - rupanya sangat berbahaya dan sebaiknya tidak digunakan jika masih ada opsi lain.
Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu mengatakan hal itu menanggapi kecelakaan maut yang menewaskan belasan orang di Tol Cikampek, Jawa Barat pada Senin pagi (8/4/2024).
Dalam kecelakaan itu, sebuah Daihatsu Gran Max yang melaju di lajur contraflow tiba-tiba masuk ke lajur yang berlawanan arah dan menabrak sebuah bus penumpang.
Baca juga: Waspada Pilih Jalur Contraflow Saat Mudik Lebaran 2024
“Saya selalu menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow ketika masih punya opsi yang lain,” kata Jusri di Jakarta Senin dilansir dari Antara, Selasa (9/4/2024).
Contraflow memang salah satu solusi kepolisian jika terjadi kemacetan di jalan tol. Rekayasa ini sering dilakukan di saat musim mudik Lebaran, termasuk pada tahun ini.
Cara kerja contraflow, yakni menggunakan jalur lalu lintas yang mengalir pada arah yang berlawanan, disertai pembatas yang tidak permanen, misalnya dengan traffic cone (kerucut lalu lintas). Risikonya, termasuk tabrakan dari arah berlawanan, sangat tinggi.
“Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan. Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik,” ujar Jusri.
Jusri menekankan kepada pengguna jalan untuk tidak menggunakan contraflow jika masih memungkinkan. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan lajur tersebut bila kondisi fisik dan psikis sedang lelah atau tidak siap.
Baca Juga: Perilaku Pemudik dari Jakarta Berubah, Lebih Pilih Jalan Malam
Baca juga: Arus Mudik Tersendat Akibat Kecelakaan, Korlantas Terapkan Contraflow di Tol Cipali
Tidak hanya pengemudi, Jusri mengatakan penumpang juga harus mempersiapkan diri sebaik mungkin saat hendak melalui contraflow, misalnya tidak sedang menahan buang air, hingga tidak mengganggu konsentrasi pemegang kemudi.
“Karena saat di contraflow tidak mungkin mobil berhenti untuk alasan dan keperluan buang air, istirahat, dan lain-lain, sebab tidak ada rest area atau jalur berhenti, harus jalan terus. Pengemudi juga wajib dalam kondisi prima, karena orang yang kelelahan atau mengantuk akan kehilangan banyak kemampuan motorik dan kognitifnya,” Jusri mewanti-wanti.
Berita Terkait
-
Bus Rombongan FKK Terguling di Tol Pemalang, 4 Orang Tewas!
-
Insiden MG ZS EV "Terbang" ke Lobi Hotel: Pelajaran Mahal Buat yang Baru Pindah ke Mobil Listrik
-
Aktris Tomoko Takahashi Meninggal Dunia dalam Kecelakaan Mobil di Usia 39
-
Bus Transjakarta Tabrak Halte Dukuh Atas, Sopir Tak Fokus Berujung Kena Sanksi
-
Sumber Penghasilan Nadya Almira, Kini Tinggal di Kontrakan dan Dipolisikan Korban Kecelakaan
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha
-
Mobil Bekas 150 Jutaan Cocok untuk Bapak-Bapak Pensiunan: Dari yang Nyaman hingga Muat Banyak
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 500 km di Indonesia