Suara.com - Setelah pembicaraan merger dengan Honda kandas, Nissan kini harus menyusun rencana B untuk menyelamatkan bisnisnya yang sedang kesulitan.
Strategi baru ini melibatkan pemangkasan biaya hingga miliaran dolar dan pencarian mitra baru dengan urgensi yang tinggi, menurut laporan Carscoops.
Nissan menargetkan penghematan sebesar 400 miliar yen (sekitar Rp 42,4 triliun) pada tahun fiskal 2026.
Penghematan ini diharapkan tercapai melalui pengurangan jumlah karyawan dan peningkatan efisiensi produksi.
Dorongan ini menjadi semakin mendesak setelah Nissan menurunkan perkiraan laba operasional untuk tahun 2024 dari 150 miliar yen (sekitar Rp 15,9 triliun) menjadi 120 miliar yen (sekitar Rp 12,7 triliun) akibat penurunan penjualan.
CEO Makoto Uchida mengatakan bahwa akan sulit untuk bertahan tanpa bergantung pada kemitraan di masa depan.
Nissan memerlukan kerjasama baru seperti yang direncanakan dengan Honda, dan mengklaim akan "melakukan tinjauan strategis untuk secara aktif menjajaki kemitraan baru."
Salah satu perusahaan yang tertarik bekerja sama dengan Nissan adalah raksasa teknologi Foxconn.
Perusahaan teknologi yang berbasis di Taiwan, Young Liu, mengatakan minggu ini bahwa mereka bersedia berinvestasi di Nissan, tetapi itu bukan opsi pertama mereka.
Baca Juga: Tanpa Patwal dan Strobo, Mobil Plat B 900 Bikin Kendaraan Lain Beri Jalan saat Pindah Jalur
"Jika kerjasama memerlukannya, kami akan mempertimbangkan [membeli saham Nissan]," kata Liu.
"Namun, membeli sahamnya bukan tujuan kami; tujuan kami adalah kerjasama," tambahnya, seraya menambahkan bahwa Foxconn juga mempertimbangkan untuk bekerja sama dengan Renault, pemegang saham terbesar Nissan.
Dengan langkah-langkah ini, Nissan berharap dapat mengamankan masa depannya di pasar otomotif yang semakin kompetitif dan memastikan kelangsungan bisnisnya dalam jangka panjang. Kita tunggu perkembangan selanjutnya dari strategi baru Nissan.
Berita Terkait
-
Tanpa Patwal dan Strobo, Mobil Plat B 900 Bikin Kendaraan Lain Beri Jalan saat Pindah Jalur
-
Ada Semurah Aerox: Ini 7 Rekomendasi Mobil Bekas Murah bin Awet Tipe Sedan Februari 2025
-
Transformasi Strategi Nissan: Dari Honda ke BYD, Bukan Merger tapi...
-
Sekasta Vario tapi Seharga Nmax Turbo, Intip Pesona Skutik Anti Mainstream yang Satu Ini
-
Mengenal Honda E:N1, Tampang Mirip HR-V tapi Tenaganya Bikin Ngiler
Terpopuler
- Timur Kapadze Tolak Timnas Indonesia karena Komposisi Pemain
- 5 Body Lotion dengan Kolagen untuk Usia 50-an, Kulit Kencang dan Halus
- 19 Kode Redeem FC Mobile 5 Desember 2025: Klaim Matthus 115 dan 1.000 Rank Up Gratis
- 7 Rekomendasi Sabun Cuci Muka dengan Niacinamide untuk Mencerahkan Kulit Kusam
- John Heitingga: Timnas Indonesia Punya Pemain Luar Biasa
Pilihan
-
Stok BBM Shell Mulai Tersedia, Cek Lokasi SPBU dan Harganya
-
Kekuatan Tersembunyi Mangrove: Bisakah Jadi Solusi Iklim Jangka Panjang?
-
Orang Pintar Ramal Kans Argentina Masuk Grup Neraka di Piala Dunia 2026, Begini Hasilnya
-
6 Rekomendasi HP Rp 3 Jutaan Terbaik Desember 2025, Siap Gaming Berat Tanpa Ngelag
-
Listrik Aceh, Sumut, Sumbar Dipulihkan Bertahap Usai Banjir dan Longsor: Berikut Progresnya!
Terkini
-
5 Mobil SUV Bekas yang Tangguh untuk Petualangan di Segala Medan
-
5 Motor Bekas 150cc Paling Diburu di Tahun 2025: Mesin Anti Rewel, Harga Jual Tinggi
-
5 Mobil Listrik Paling Nyaman dan Aman untuk Pengemudi Lansia, dari City Car hingga SUV
-
5 Rekomendasi Mobil Tua Irit BBM, Ada yang Seharga Motor BeAT Bekas
-
5 Rekomendasi Mobil Hybrid Bekas Murah, Harga Turun di 2025
-
Menantang Lombok di Atas Toyota Veloz Hybrid
-
Mobil Apa yang Cocok Untuk Anak Muda? Ini 5 Rekomendasinya
-
Vario 125 dan Scoopy Beda Tipis Banderolnya? Simak Harga Motor Honda Akhir Tahun 2025
-
Bimbang Memilih Aerox vs LEXi? Mending Intip Dulu Daftar Harga Motor Yamaha Akhir 2025
-
Naksir Raize Bekas? Sebelum Beli, Tengok Dulu Konsumsi BBM, Pajak dan Harganya