Suara.com - Siapa sangka, sebuah momen iseng tiga bocah di SPBU Kayoon, Surabaya, akan mengubah hari yang cerah menjadi kepulan asap dan jeritan panik. Honda BR-V yang tengah berteduh untuk perbaikan ban mendadak menjadi korban dari sebuah "permainan" yang sama sekali tak lucu.
Bayangkan situasinya: Siang itu, rutinitas SPBU berjalan normal. Deru mesin, aroma bensin, dan antrean kendaraan seperti biasa. Seorang pemilik Honda BR-V dengan nomor polisi L 1757 YI sedang fokus menambal ban mobilnya. Tak jauh dari situ, sebuah pickup berhenti untuk mengisi angin ban. Yang tidak biasa? Tiga bocah yang menggandul di pickup tersebut membawa "mainan" mematikan - sebuah korek api gas.
Dalam sekejap mata, yang tadinya hanya "permainan" berubah menjadi bencana. Salah satu dari trio tersebut, entah didorong oleh rasa penasaran atau kenakalan semata, melemparkan korek api menyala ke arah tangki pengisian angin. BOOM! Api menjalar dengan ganasnya, menjilat bagian depan si Honda BR-V malang.
Hasilnya? Mengenaskan. Bagian depan mobil yang tadinya mengkilap kini meleleh bagai lilin terbakar. Kaca jendela yang seharusnya melindungi interior mobil hancur tak bersisa. Sebuah mobil keluarga yang mungkin sudah dipersiapkan untuk mudik lebaran, kini terpaksa "mudik" ke bengkel.
Video kejadian yang viral di Instagram @info.suroboyoan pada 29 Maret 2025 memicu amarah warganet. Komentar-komentar pedas membanjir, dari yang menuntut pertanggungjawaban orang tua hingga yang menyerukan perlunya UU khusus untuk mengatur "kenakalan zaman now" yang semakin tak terkendali.
"Namanya juga anak-anak" atau "kami orang susah" - dua kalimat yang sering menjadi tameng - kali ini sepertinya tak bisa jadi pembenaran. Bagaimana tidak? SPBU bukanlah taman bermain. Ini adalah zona merah yang menyimpan cairan-cairan mudah terbakar. Satu kesalahan kecil bisa memicu malapetaka besar.
Kejadian ini seperti sebuah alarm keras yang membangunkan kita semua. Para orang tua, sudahkah kita cukup ketat mengawasi buah hati? Pihak SPBU, apakah protokol keamanan sudah maksimal? Dan masyarakat umum, sudahkah kita cukup peduli dengan keselamatan bersama?
Satu hal yang pasti, harga sebuah "kenakalan" kali ini terbilang sangat mahal. Bukan hanya dalam rupiah untuk memperbaiki Honda BR-V yang rusak parah, tapi juga dalam bentuk trauma dan pembelajaran pahit bagi semua pihak yang terlibat.
Mari jadikan ini sebagai pengingat bahwa di era sekarang, memahami perilaku anak bukan lagi hal yang mudah. Pengawasan dan edukasi harus berjalan seiring, bukan hanya tugas orang tua, tetapi juga lingkungan sekitar.
Baca Juga: Mitsubishi Pajero Sport Jadi Sorotan saat Mudik Lebaran, Efek Angkut 'Mobil Listrik' Jadi Pemicunya
Seperti kata pepatah, it takes a village to raise a child—butuh lebih dari sekadar keluarga untuk membentuk karakter seorang anak. Masyarakat, sekolah, dan teknologi semua memiliki peran penting dalam membimbing mereka ke arah yang benar.
Namun, sering kali, baru setelah sebuah kejadian besar terjadi, kita sadar bahwa ada yang perlu diperbaiki. Jangan sampai butuh satu insiden untuk menggugah kesadaran satu kota.
Mari lebih peka, lebih peduli, dan lebih aktif dalam menjaga generasi masa depan. Karena setiap anak adalah investasi bagi masa depan kita bersama.
Semoga kejadian ini menjadi titik balik. Bukan hanya dalam hal keamanan SPBU, tapi juga dalam cara kita memandang dan menangani "kenakalan" yang bisa berujung petaka.
Karena pada akhirnya, mencegah selalu lebih baik daripada mengobati - terutama jika "obat"nya harus dibayar dengan api. Mudik berujung petaka yang terduga.
Berita Terkait
Terpopuler
- Susunan Tim Pelatih Timnas Indonesia U-23 di SEA Games 2025, Indra Sjafri Ditopang Para Legenda
- Diskon Listrik 50 Persen PLN Oktober 2025, Begini Syarat dan Cara Dapat E-Voucher Tambah Daya!
- Shin Tae-yong Batal Comeback, 4 Pemain Timnas Indonesia Bernafas Lega
- 7 Rekomendasi Smartwatch untuk Tangan Kecil: Nyaman Dipakai dan Responsif
- 5 Bedak Padat yang Cocok untuk Usia 50 Tahun ke Atas, Samarkan Flek Hitam
Pilihan
-
Harga Emas Sabtu 25 Oktober 2025: Antam Masih 'Hilang', UBS dan Galeri 24 Menguat
-
Superkomputer Prediksi Arsenal Juara Liga Champions 2025, Siapa Lawan di Final?
-
Bayar Hacker untuk Tes Sistem Pajak Coretax, Menkeu Purbaya: Programmer-nya Baru Lulus SMA
-
Perbandingan Spesifikasi HONOR Pad X7 vs Redmi Pad SE 8.7, Duel Tablet Murah Rp 1 Jutaan
-
Di GJAW 2025 Toyota Akan Luncurkan Mobil Hybrid Paling Ditunggu, Veloz?
Terkini
-
Isuzu Festival 2025 Manjakan Pelanggan dengan Paket Ekstra Purna Jual
-
Chery Rayakan Penyerahan 1.000 Unit TIGGO Cross CSH Hybrid Bersama Konsumen
-
Sebanyak 1000 Unit Chery Tiggo Cross CSH Hybrid Diserahkan ke Konsumen
-
5 Jas Hujan Anti Rembes Rp100 Ribuan: Cocok untuk Pekerja dan Anak Muda
-
3 Mobil Keluarga yang Rangkap Jabatan: 80 Jutaan, Tak Cuma Buat Jalan tapi Bisa Jadi Penghasil Cuan
-
Fakta Unik BMW 2002 Hamish Daud: Mobil Klasik Kakek Buyut 3 Series yang Melegenda
-
Restomod Ekstrem Civic Nouva EF9 'AeroFlux' dengan Hand Painting di IDEXII 2025
-
3 Pikap Bekas Alternatif Gran Max: Mulai 50 Jutaan, Cocok Buat Usaha
-
Mobil Bekas 150 Jutaan Cocok untuk Bapak-Bapak Pensiunan: Dari yang Nyaman hingga Muat Banyak
-
5 Rekomendasi Mobil Listrik dengan Jarak Tempuh 500 km di Indonesia