Suara.com - Kei car, kendaraan mungil khas Jepang, telah menjadi bagian penting dari kehidupan sehari-hari masyarakat Negeri Sakura.
Dengan jutaan unit terdaftar setiap tahun, popularitas kei car terus mendominasi pasar domestik.
Namun, gebrakan baru datang dari BYD, raksasa kendaraan listrik asal China, yang berencana menghadirkan kei car listrik untuk pasar Jepang pada tahun 2026.
Langkah ini menjadi sorotan, mengingat belum pernah ada produsen non-Jepang yang masuk ke segmen ini. Jadi, apa yang membuat kei car Jepang bisa terancam oleh BYD? Berikut laporan Autobuzz Malaysia seperti telah dirangkum Suara.com.
Kei Car: Pasar Besar dengan Aturan Ketat
Kei car di Jepang dikenal dengan dimensi kompaknya, tidak boleh lebih dari 3,4 meter panjang, 1,48 meter lebar, dan 2 meter tinggi.
Tenaga mesin juga dibatasi hingga 64 hp dengan kapasitas maksimal 660cc untuk kendaraan berbahan bakar konvensional.
Aturan ini menjadikan kei car sangat praktis untuk bermanuver di jalan sempit perkotaan Jepang. Ditambah dengan kebijakan pajak dan asuransi yang menguntungkan, kei car menjadi pilihan utama bagi masyarakat Jepang.
Model-model populer seperti Honda N-Box, Nissan Sakura, Suzuki Spacia, dan Daihatsu Tanto adalah bukti bagaimana mobil kecil ini mampu mendominasi pasar.
Baca Juga: GAC Group Pamer Jajaran Mobil Canggih di Shanghai Auto Show 2025, Ada Mobil Tanpa Pengemudi
Namun, meski pasar kei car tampak solid, kehadiran BYD bisa menjadi game-changer.
Gebrakan BYD dengan Kei Car Listrik
BYD, yang telah memenangkan berbagai penghargaan dari blog otomotif Jepang, kini menjadi merek mobil listrik yang banyak diimpor oleh Jepang.
Tidak puas dengan pencapaian tersebut, BYD sedang mengembangkan kei car listrik untuk menantang dominasi produsen lokal.
Untuk berhasil, BYD berencana menyesuaikan harga kendaraan listrik mereka di angka 2,5 juta yen (sekitar Rp 290 jutaan), setara dengan harga Nissan Sakura, salah satu kei car listrik lokal.
Dengan rekam jejak mereka di pasar kendaraan listrik, BYD memiliki peluang besar untuk menggoyahkan posisi produsen Jepang.
Berita Terkait
-
GAC Group Pamer Jajaran Mobil Canggih di Shanghai Auto Show 2025, Ada Mobil Tanpa Pengemudi
-
Changan Siap Tantang Pasar Mobil Setir Kanan Indonesia
-
Daftar Harga Mobil Listrik BYD Terbaru April 2025, Lengkap Sedan Perfoma Tinggi hingga 7 Seater
-
Ormas 'Obok-obok' Proyek Pabrik BYD, BKPM: Ini Citra Buruk, Indonesia Seolah Jadi Sarang Preman
-
Duet Aramco dan BYD: Produsen Minyak dan Mobil Listrik Terbesar Kerja Sama, Apa Tujuannya?
Terpopuler
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
4 Rekomendasi Mobil MPV dengan Kabin Paling Kedap dan Lega, Anti Mabuk saat Perjalanan!
-
5 Mobil Diesel Bekas di Bawah Rp50 Juta: Mesin Bandel, Operasional Irit untuk Keluarga Besar
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas Lincah seharga Motor NMAX Baru: Body Ramping, Gesit di Jalanan
-
5 Rekomendasi Mobil Honda Andalan Keluarga Muda yang Irit dan Kabin Lega, Cek Harga Bekasnya
-
5 Rekomendasi Mobil Bekas selain Brio yang Cocok untuk Anak Kuliahan, Mulai 50 Jutaan
-
5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
-
Nissan Siapkan Mobil Keluarga 7 Seater Ekuivalen Calya dan Sigra, Pakai Mesin Magnite?
-
3 Destinasi Tersembunyi di Dekat Solo yang Masih Asri: Spot Idola untuk Touring
-
Makin Digandrungi Anak Touring, Ini 3 Destinasi Wisata Ekonomis di Salatiga
-
Bukan Cuma Kota Pensiunan, Intip 3 Destinasi Wisata Purwokerto yang Cocok untuk Touring