Suara.com - Mobil tipe Low Cost Green Car (LCGC) hingga kini menjadi pilihan paling ekonomis bagi kaum 'mendang-mending' alias kaum menengah ke bawah.
Kehadiran LCGC memberikan opsi yang hemat bagi mereka yang ingin membeli mobil murah, performanya gesit, dan perawatannya tak berat di kantong.
Adapun akhirnya muncul dilema apakah lebih baik membeli mobil bekas atau membeli LCGC unit baru.
Mobil bekas di satu sisi mampu menekan harga hingga paling irit di kantong, namun tentu kualitasnya tak sempurna jika dibandingkan mobil baru.
LCGC baru juga memunculkan dilema, yakni harganya lebih mahal tapi tentu kondisinya anyar gres dan kualitasnya dijamin oke.
Lantas, mana opsi yang paling tepat bagi mereka dengan budget pas-pasan?
LCGC baru cocok untuk orang-orang seperti pekerja kantoran
Unit baru LCGC memang tampak menggiurkan. Adapun dengan uang ratusan juta rupiah, kita bisa membeli mobil yang baru 'segar' keluar dari pabrik.
Sayangnya, rentang harga LCGC baru mulai dari angka Rp100 juta untuk entry level atau mobil dengan level terendah. Alhasil, uang yang keluar hanya bisa membeli mobil LCGC dengan fitur terbatas.
Kapasitas LCGC pun untuk yang kelas entry level hanya muat 4 hingga 5 orang lantaran mencakup mobil dengan kelas hatchback atau city car.
Baca Juga: 8 Rekomendasi Mobil Bekas Murah Desain Mewah Rp 80-100 Juta: Ada BMW dan Honda
Jika ingin membeli LCGC seven-seater atau lebih dari 5 penumpang harus menambah uang puluhan bahkan ratusan juta Rupiah lagi.
Mesin dari LCGC juga terbatas pada penggunaan jarak menengah dan di perkotaan saja. Jangan harap mengandalkan mobil LCGC hatchback untuk melakukan perjalanan antar kota dan bahkan ke perkampungan dengan jalan yang berliku-liku dan menanjak.
Contohnya pada Honda Brio, mesinnya yang ekonomis hanya berupa mesin 1.2 liter i-VTEC, berkode L12B, dengan konfigurasi 4 silinder segaris.
Mobil tersebut memang cocok di perkotaan saja, dan akan menghadapi kendala jika dibawa ke medan yang lebih sulit.
Desain interior dan kabin yang kompak juga kadang menjadi kendala bagi pengemudi ketika ingin melakukan perjalanan jarak jauh.
Tak jarang pengemudi kerap merasa tak nyaman berkendara dalam jangka waktu yang lama karena kabin terlalu sempit.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Motor Matic Paling Nyaman & Kuat Nanjak untuk Liburan Naik Gunung Berboncengan
- 4 Rekomendasi Cushion dengan Hasil Akhir Dewy, Diperkaya Skincare Infused
- Diminta Selawat di Depan Jamaah Majelis Rasulullah, Ruben Onsu: Kaki Saya Gemetar
- 5 HP OPPO RAM 8 GB Terbaik di Kelas Menengah, Harga Mulai Rp2 Jutaan
- Daftar Promo Alfamart Akhir Tahun 2025, Banyak yang Beli 2 Gratis 1
Pilihan
-
Seni Perang Unai Emery: Mengupas Transformasi Radikal Aston Villa
-
Senjakala di Molineux: Nestapa Wolves yang Menulis Ulang Rekor Terburuk Liga Inggris
-
Live Sore Ini! Sriwijaya FC vs PSMS Medan di Jakabaring
-
Strategi Ngawur atau Pasar yang Lesu? Mengurai Misteri Rp2.509 Triliun Kredit Nganggur
-
Libur Nataru di Kota Solo: Volume Kendaraan Menurun, Rumah Jokowi Ramai Dikunjungi Wisatawan
Terkini
-
5 Mobil Keluarga 3 Baris Jagoan Harga Merakyat Dibawah Rp100 Jutaan
-
3 Rekomendasi Mobil Tua Punya Fitur Keselamatan Mantap, Harga Mulai Rp30 Jutaan
-
7 Mobil Hatchback Bekas Desain Timeless Mulai Rp60 Jutaan, Cocok Buat Nongkrong
-
Mau Beli Honda Odyssey Gen 3? Cek Harga Bekas, Pajak dan Biaya Perawatan Biar Tak Kaget
-
5 Mobil Sedan Bekas yang Irit Biaya Perawatan, Tak Bikin Boncos!
-
5 Mobil Listrik 8 Seater Pesaing BYD M6, Kabin Lega Cocok untuk Keluarga
-
Beat Street vs Beat Karbu Lebih Awet Mana? Ini Kelebihan, Kekurangan dan Beda Harga Bekasnya
-
4 Motor Matic Bekas, Murah tapi Gengsi Masih Dapat
-
5 Mobil Bekas Murah Tapi AC Dingin dan Mesin Enak Buat Harian
-
4 Motor Bekas Mesin Bandel Cocok Buat Ojek Online, Murah Meriah Jarang Masuk Bengkel