Otomotif / Motor
Senin, 10 November 2025 | 17:45 WIB
Yamaha Aerox 155 Punya Warna di IMOS+ 2023. (Foto: Suara.com/Manuel Jeghesta)
Baca 10 detik
  • Pilih oli motor Aerox dengan spek 10W-40 dan standar JASO MB agar mesin awet dan bertenaga.
  • Ganti oli Yamaha Aerox secara rutin setiap 3.000 km biar performa tetap ngacir dan anti lemot.
  • Jangan telat ganti oli! Efeknya bisa bikin mesin cepat aus, overheat, dan berujung turun mesin.

Suara.com - Punya Yamaha Aerox tapi tarikannya mulai terasa berat dan mesinnya gampang panas?

Mungkin masalahnya sepele,. Olinya salah atau sudah waktunya ganti.

Untuk memilih oli terbaik biar performa motor tetap maksimal, mesin awet, dan dompet nggak jebol karena salah perawatan,para rider Yamaha Aerox wajib tahu.

Kenapa Oli Itu Penting Banget Buat Mesin Aerox? Anggap Aja Darahnya Motor!

Mesin Yamaha Aerox dengan teknologi Blue Core itu canggih.

Irit tapi tenaganya tetap "jambak".

Nah, biar keunggulan itu awet, olinya nggak boleh sembarangan.

Oli itu tugasnya jadi pelumas utama, mengurangi gesekan brutal antar komponen di dalam mesin.

Tanpa oli yang bagus, mesin bakal cepat panas, aus, dan umurnya jadi pendek.

Baca Juga: Desain Mirip Aerox Harga Bikin Melotot, Aveta Nova 160 SE Punya Fitur Ciamik Bikin Kepincut

Oli juga berfungsi mendinginkan suhu mesin saat kamu terjebak macet atau lagi asyik touring.

Jadi, memilih oli motor Aerox yang tepat itu investasi buat performa dan keawetan jangka panjang.

Ilustrasi kondisi oli mesin pada motor (Suara x Gemini)

Ini Dia 4 Kriteria Wajib Oli Terbaik untuk Yamaha Aerox kamu!

Nggak usah pusing lihat banyak merek di toko. Yang penting, oli pilihan kamu harus memenuhi empat syarat ini. Catat, ya!

1. Wajib Punya Standar JASO MB

Ini harga mati buat motor matic seperti Aerox.

Standar JASO MB artinya oli ini dirancang khusus untuk motor kopling kering (CVT).

Tingkat gesekannya rendah, bikin transfer tenaga dari mesin ke roda jadi super halus dan efisien.

Hasilnya? Tarikan motor jadi lebih responsif dan nggak ada energi yang terbuang sia-sia.

2. Viskositas Pas di 10W-40

Angka ini paling ideal buat iklim tropis di Indonesia.

  • 10W: Artinya oli tetap encer dan gampang melumasi saat mesin dingin di pagi hari.
  • 40: Menandakan kekentalan oli tetap stabil saat mesin mencapai suhu kerja yang panas.

Kombinasi ini memastikan mesin Aerox terlindungi maksimal di segala kondisi, baik cuaca panas maupun dingin.

3. Pilih Oli Full Sintetis (Biar Makin Jos!)

Buat  yang pakai Aerox buat harian, apalagi sering kena macet atau suka touring, oli sintetis adalah jawabannya.

Kenapa? Karena oli jenis ini jauh lebih tahan terhadap suhu tinggi dan nggak gampang menguap.

Kelebihan lainnya, oli sintetis mampu menjaga ruang mesin tetap bersih dari kerak sisa pembakaran.

Mesin jadi lebih awet, halus, dan performanya nggak gampang drop.

4. Cari yang Punya Teknologi Anti-Oksidan

Panas dan udara adalah musuh alami oli.

Tanpa teknologi anti-oksidan, oli akan cepat rusak (teroksidasi) dan kehilangan kemampuan melumasinya.

Kalau sudah begini, mesin bakal bekerja lebih berat dan boros bensin.

Pastikan oli pilihanmu punya fitur ini biar usia pakainya lebih panjang dan performa mesin tetap konsisten.

Cara Cerdas Biar Nggak Salah Pilih Oli Aerox

Udah tahu kriterianya, kan? Sekarang, biar makin yakin, ikuti tips dari para ahli ini. Mengutip panduan dari Yamaha Motor, ada beberapa hal yang wajib kamu perhatikan:

  • Cek Label dan Sertifikasi Resmi: Pastikan di kemasan oli ada logo standar JASO MB dan API Service. Ini adalah jaminan kualitas oli tersebut.
  • Pilih Merek Terpercaya: Jangan tergiur harga murah. Pilih merek yang sudah teruji kualitasnya seperti Yamalube, Motul, Shell Advance, atau Pertamina Enduro.
  • Merek-merek ini punya riset mendalam untuk mesin motor modern.
    Sesuaikan dengan Gaya Berkendara:
  • Rider Santai (Dalam Kota): Oli semi-sintetis sudah cukup mumpuni dan lebih ekonomis.
  • Rider Ganas (Touring/Macet Parah): Wajib pakai oli full sintetis biar mesin dapat perlindungan maksimal.
  • Perhatikan Tanggal Produksi: Jangan beli oli yang sudah terlalu lama disimpan di toko. Kualitas pelumasnya bisa menurun drastis.

Kapan Waktu yang Tepat Ganti Oli Aerox?

Jangan nunggu sampai mesin kasar baru ganti oli!

Patokan ideal untuk ganti oli motor Aerox adalah setiap 2.500 - 3.000 kilometer.

Atau sekitar 3 sampai 4 bulan sekali, mana yang tercapai lebih dulu.

Kalau motor sering dipakai kerja keras (macet total, touring jauh), ganti oli lebih cepat adalah langkah bijak.

Tanda-tanda oli sudah minta diganti:

  • Warnanya sudah hitam pekat kayak kopi.
  • Suara mesin jadi lebih kasar dari biasanya.
  • Tarikannya terasa berat dan nggak bertenaga.
  • Indikator oli di speedometer menyala (untuk tipe tertentu).

Efek Ngeri Kalau Sampai Telat Ganti Oli

Menyepelekan jadwal ganti oli adalah kesalahan fatal yang bisa bikin dompet jebol.

Oli yang kotor dan sudah kehilangan fungsinya akan menyebabkan:

  • Gesekan Berlebih: Komponen mesin seperti piston dan silinder akan cepat aus.
  • Overheating: Kemampuan oli mendinginkan mesin menurun drastis.
  • Kerak Menumpuk: Kotoran oli akan menyumbat jalur pelumasan.
  • Turun Mesin: Ini adalah akibat terburuk yang pastinya butuh biaya perbaikan sangat mahal.

Ingat, harga sebotol oli jauh lebih murah daripada biaya perbaikan mesin.

Rawat Aerox kesayanganmu dengan benar, maka dia akan memberimu performa terbaik setiap saat.

Load More