Suara.com - Pendidikan di sekolah menjadi salah satu modal penting bagi anak untuk bisa menghadapi kehidupan bermasyarakat di usia dewasa kelak. Di sekolah, anak akan belajar terkait karakter agar kuat dan mampu menghadapi masa depan yang penuh tantangan.
Itu juga yang coba diterapkan oleh sekolah Singapore Intercultural School atau SIS. Dalam proses belajar mengajar, sekolah internasional tersebut kini mengandalkan teknologi virtual reality atau realitas virtual.
Dikatakan Dewan Direksi SIS Alvin Hew, upaya untuk meningkatkan proses pembelajaran dan pengajaran juga coba diwujudkan dengan penerapan tiga kurikulum unggulan. Tiga kurikulum tersebut, kata Alvin, selaras dengan United Nations Sustainable Development Goals (UNSDGs).
Dengan basis kurikulum Singapura, Cambridge dan IB, sekolah internasional tersebut juga mencoba menggunakan teknologi pionir berupa virtual reality dan berbagai platform unggulan lain untuk kegiatan belajar mengajar.
Selain itu, Alvin juga menekankan pentingnya anak untuk tumbuh memiliki lima nilai yaitu keadilan, rasa hormat, integritas, kasih sayang, dan keberanian.
"Kami bangga dengan kerja keras kami selama 25 tahun di Indonesia dengan menghadirkan pendidikan bertaraf internasional yang berkualitas dan terjangkau," katanya dikutip Suara.com dari siaran pers, Jumat (26/11/2021).
Alvin menyebut, tidak banyak lembaga pendidikan dari TK hingga SMA dengan rekam jejak panjang. Ia pun berharap pihaknya dapat terus menjadikan pembelajaran lebih menarik dan menghasilkan lulusan yang unggul tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di negara lain.
Peduli Kesehatan Mental dan Fisik
Selain mementingkan urusan pembelajaran formal, Pendiri SIS Group of Schools, Jaspal Sidhu juga mengatakan bahwa pihaknya selalu fokus menjadikan peserta didik mereka memiliki kesehatan fisik dan mental.
"Kami begitu serius dalam memerhatikan masalah kesejahteraan fisik dan mental termasuk para peserta didik, orangtua, guru, dan staf. Dalam peringatan 25 tahun ini, kami sadar bahwa kami telah melalui masa-masa yang sangat sulit di tengah pandemi global dan krisis ekonomi yang menerjang kita semua."
Baca Juga: Terdampak Pandemi, 938 Anak Indonesia Putus Sekolah
"Kami juga sadar bahwa teknologi begitu membantu di masa-masa krisis seperti ini, tetapi kami juga begitu antusias menanti terwujudnya suatu komunitas di mana kita bisa bertatap muka kembali, bersama-sama menghadapi 25 tahun ke depan," pungkasnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 6 Ramalan Shio Paling Beruntung di Akhir Pekan 4-5 Oktober 2025
- DANA Kaget Jumat Berkah: Klaim Saldo Gratis Langsung Cair Rp 255 Ribu
- Fakta-Fakta Korupsi Bupati HSS Kalsel, Diduga Minta Dana Proyek Puluhan Miliar
- 20 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 4 Oktober 2025, Klaim Ballon d'Or dan 16.000 Gems
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 3 Oktober: Klaim Ballon d'Or 112 dan Gems
Pilihan
-
Formasi Bocor! Begini Susunan Pemain Arab Saudi Lawan Timnas Indonesia
-
Getol Jualan Genteng Plastik, Pria Ini Masuk 10 Besar Orang Terkaya RI
-
BREAKING NEWS! Maverick Vinales Mundur dari MotoGP Indonesia, Ini Penyebabnya
-
Harga Emas Terus Meroket, Kini 50 Gram Dihargai Rp109 Juta
-
Bursa Saham 'Pestapora" di Awal Oktober: IHSG Naik, Transaksi Pecahkan Rekor
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence