Suara.com - Setelah lebih dari 2 tahun dunia bisnis terdampak pandemi Covid-19, tapi sekarang roda ekonomi dikabarkan mulai bergulir membaik. Walau demikian, banyak hal yang berubah setelahnya, salah satunya kebiasaan kita sehari-hari, yang sedikit banyak berpengaruh terhadap dunia bisnis.
Salah satu perubahan yang dimaksud antara lain, cara meningkatkan penjualan yang biasa Anda terapkan, ternyata tidak ampuh lagi untuk menarik calon customer agar membeli produk Anda.
Tentunya pebisnis punya harapan dan ekspektasi tinggi di bulan puasa menjelang Lebaran seperti ini, yaitu agar penjualan bisa melebihi penjualan normal dan meraup untung yang besar. Namun nyatanya, mayoritas pebisnis gagal dan malah terjebak perang harga.
Berdasarkan interview dengan Coach Yohanes G. Pauly, yang merupakan Global Awards Winning Business Coach, agar penjualan bisa meningkat, maka pebisnis disarankan mempunyai 4 cara meningkatkan penjualan dalam dunia bisnis, yaitu:
1. Semua orang ≠ target market spesifik
Strategi pertama untuk bisa memaksimalkan potensi bisnis, pebisnis harus mempunyai target market yang spesifik. Seringkali pebisnis malah terjebak dengan beranggapan bahwa saat ditanya siapa target market, maka mereka akan menjawab "semua orang".
Target market di bisnis diibaratkan sebagai seorang pemancing ikan dengan umpan yang terbatas. Ia harus tahu, ikan jenis apa yang ingin ia pancing. Jika tidak, ia hanya akan membuang-buang waktu, tenaga, serta umpan yang ia miliki.
Oleh karena itu, untuk memaksimalkan potensi bisnis, strategi pertama yang harus dilakukan adalah mengenali dan menentukan dulu siapa target market spesifik bisnis.
2. Punya kolam yang berbeda
“Jika Anda sudah punya target market spesifik, Anda akan lebih mudah mengetahui dimana biasanya target market tersebut berkumpul,” ujar Coach Yohanes.
Ibarat pemancing ikan, jika ia sudah tahu ikan jenis apa yang akan ia tangkap, maka akan lebih mudah menentukan dimana ikan tersebut biasa berada, karena bisa di air tawar, air laut, perairan dangkal, atau tempat lainnya.
Ikan dengan jenis yang sama, biasanya berada di perairan yang sama. Begitu pula dengan customer, target market spesifik akan berada di tempat yang biasanya ramai oleh target market spesifik juga.
Baca Juga: Suzuki Wagon R Raih Penjualan Tertinggi di India, Ditopang versi CNG
3. Fokus jual emotional benefit, berhenti jual functional benefit
Salah satu strategi sangat penting untuk memanfaatkan potensi bisnis adalah dengan berhenti menjual functional benefit dan mulai menjual emotional benefit.
Pebisnis yang menjual functional benefit dengan hanya menjual kelebihan produk akan terjebak dalam perang harga. Di saat menjual functional benefit, yang pertama kali terpikirkan oleh calon customer adalah kenapa harus membeli lebih mahal untuk barang yang fungsinya sama dengan yang dijual bisnis lain?
Sedangkan saat pebisnis menjual emotional benefit, harga seringkali kurang relevan bahkan tidak relevan sama sekali karena calon customer mempertimbangkan utnuk membeli dengan menggunakan hati dan emosional, bukan dengan logika.
4. Punya discriminator sebagai ciri khas
Sebesar apapun potensi bisnis, jika tidak ada discriminator dengan bisnis lain, maka hasilnya tidak akan sebesar dan sebagus yang ditargetkan. Maksud discriminator adalah ada ciri khas, pembeda, sesuatu yang unik yang hanya dimiliki oleh Anda dan tidak dimiliki oleh bisnis lain.
Misalnya pada bisnis perawatan wajah, yang di saat semua kompetitornya berbicara bahwa produk mereka mengandung formula ABC, ia mengkomunikasikan bahwa produk yang dijual mengandung ekstrak bunga spesial yang hanya tumbuh di pedalaman Prancis.
Dengan adanya discriminator, potensi bisnis tidak hanya sekadar potensi saja, tapi bisa diolah dan dimanfaatkan oleh pebisnis agar bisa menuai hasil yang maksimal dan memenuhi target.
Berita Terkait
-
Sepanjang Maret, Penjualan Mobil Astra Naik 27 Persen Berkat PPnBM dan Jakarta Auto Week 2022
-
Toyota Optimistis Penjualan Mobil 2022 Capai 950.000 Unit, Lampaui Target Gaikindo
-
Toyota Perkirakan Terjadi Penurunan Penjualan, Sebagai Dampak dari Masalah Rantai Pasokan
-
Pecahkan Rekor! Gaon Ungkap BTS Telah Menjual Hampir 34 Juta Album hingga Saat Ini
-
Penjualan Album Baru DKZ Naik 10 Kali Lipat Berkat Drama Korea 'Semantic Error'
Terpopuler
- 31 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 18 Desember: Ada Gems dan Paket Penutup 112-115
- Kebutuhan Mendesak? Atasi Saja dengan BRI Multiguna, Proses Cepat dan Mudah
- 5 Skincare untuk Usia 60 Tahun ke Atas, Lembut dan Efektif Rawat Kulit Matang
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- Kuasa Hukum Eks Bupati Sleman: Dana Hibah Pariwisata Terserap, Bukan Uang Negara Hilang
Pilihan
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
-
Samsung PD Pasar Tablet 2026 Tetap Tumbuh, Harga Dipastikan Aman
Terkini
-
Mengenal Inovasi dan Manfaat Lelang bagi Perekonomian Nasional
-
Rakhano Rilis "Sempat Tak Sempat", Lagu Galau yang Bikin Susah Move On
-
Paramount Land Gelar Pesta Rakyat 'Sinergi dalam Satu Harmoni'
-
Edukasi dan Promosi Kelestarian Hutan, FSC Forest Week di Indonesia Resmi Diluncurkan
-
Pastry Chef Audrey Tampi Gelar Demo Masak Eksklusif di Jakarta
-
Custom Desain Cincin Pernikahan Jadi Tren, Buat Cinta Makin Jadi Lebih Bermakna
-
Meriahkan HUT Kemerdekaan RI ke-79 dengan Tingkatkan Nasionalisme dan Eratkan Kebersamaan antar Karyawan
-
Rayakan HUT RI, Pergikuliner Festival Ruang Rasa Hadirkan Ragam Kuliner Indonesia di Central Park
-
Rayakan Hari Kemerdekaan Bersama Lebih dari 6000 Siswa dengan Berbagi Es Krim Gratis di Seluruh Indonesia
-
Terinspirasi HUT RI di IKN, The House of Arwuda Luncurkan Parfum Independence