Suara.com - Jonatan Christie meraih medali emas dan Anthony Sinisuka Ginting menyumbangkan perunggu di Asian games 2018. Hendry Saputra selaku pelatih mengaku sangat puas dengan performa kedua anak asuhnya yang telah melampaui ekspektasi.
Sektor tunggal putra Indonesia kerap kali dihujani kritik akibat minimnya prestasi yang ditorehkan saat turun di berbagai ajang. Hendry Saputra sebagai pelatih kerap kali dihujat karena dinilai gagal mengembangkan potensi para pemain pelatnas PBSI.
Sampai perhelatan Asian Games 2018 dimulai, anggapan itu tak berubah. Sektor tunggal putra masih kerap dipandang sebelah mata. Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting, dinilai tak akan mampu bersaing dengan para pebulutangkis Asia lainnya.
Namun prediksi hanyalah prediksi, sektor tunggal putra nyatanya melesat jauh hingga titik paling membanggakan. Satu raihan medali emas yang akhirnya menyelamatkan muka PBSI, seakan menjadi pembuktian sekaligus pukulan telak bagi publik yang selama ini tak percaya bahwa tunggal putra Indonesia masih patut disegani.
Ketika Anthony Sinisuka Ginting terhenti di semifinal usai dikalahkan wakil Chinese Taipei, Chou Tien Chen, Jonatan Christie berhasil menanggung beban berat dengan meraih medali emas tunggal putra Asian Games 2018, yang terakhir kali diraih pada 2006 silam melalui nama Taufik Hidayat.
Jonatan yang tampil luar biasa sejak laga perdana, sukses membalaskan kekalahan Anthony Sinisuka Ginting, dengan menggebuk Chou Tien Chen dalam pertarungan tiga gim dengan skor 21-18, 20-22, dan 21-15.
Hendry Saputra selaku pelatih mengaku sangat puas dengan performa kedua anak asuhnya. Baik Anthony Sinisuka Ginting maupun Jonatan Christie, dinilai tampil baik, bahkan melebihi ekspektasi.
"Ya bahagia dong. Gembira pokoknya, happy. Kita saksikan sama-sama, bukan juaranya, tapi jerih payah Jojo (Jonatan Christie) selama beberapa tahun karena ini salah satu target bersama," kata Hendry Saputra di Istora Senayan, Jakarta, Selasa (28/8/2018).
"Ini event empat tahun sekali. Tidak mudah, mulai dari beregu hingga perorangan. Terlepas dari juara atau tidak, saya tetap bangga punya dua atlet ini (Jonatan dan Anthony Sinisuka Ginting)," imbuhnya.
Capaian ini seakan-akan memukul telak pihak-pihak yang sebelumnya meragukan kompetensi tunggal putra Indonesia. Namun, Hendry mengaku tak ingin ambil pusing, dan hanya ingin fokus untuk terus memperbaiki penampilan anak didiknya.
"Kalau di bully memang boleh saja, tapi kalau begitu, anda (atlet) harus tunjukan, fight back pada mereka (pembully). Dan puji Tuhan, hari ini hal itu bisa dilakukan. Ini jadi pembuktian, jadi tak usah dijawab, kita buktikan saja," ujar Hendry Saputra.
Hendry mengaku tak menaruh sakit hati dengan para pencibir dan pengkritiknya. Dirinya hanya ingin meminta dukungan agar anak didiknya, Jonatan Christie, Anthony Sinisuka Ginting dan lainnya bisa mencapai prestasi tertinggi di masa mendatang.
"Mengenai (perkataan) publik, biarlah tak apa, saya justru ingin meminta dukungan. Kalau bisa, ini yang saya dengar ya, kalau negara lain walaupun atletnya down mestinya tetap didukung," tukasnya.
Seperti diketahui, sektor tunggal putra Indonesia berhasil mengukir sejarah melalui Jonatan Christie. Kemenangan ini menjadikan dua medali emas yang ditargetkan PBSI tercapai. Selain Jonatan, Kevin Sanjaya Sukamuljo/Marcus Fernaldi Gideon juga berhasil meraih medali emas setelah mengalahkan kompatriotnya sendiri Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto.
Berita Terkait
-
Indonesia Turunkan 12 Wakil di Hong Kong Open 2025, Fajar/Rian Mundur
-
Indonesia Bidik Gelar Dunia! Mampukah Jonatan Christie Cs Wujudkan Target di Paris 2025?
-
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2025: 12 Wakil Indonesia Siap Tempur di Paris
-
Kejuaraan Dunia BWF 2025: Indra Widjaja Optimistis Anthony Ginting Bangkit
-
Viktor Axelsen Mundur, Indonesia Kirim Bakat Muda ke Kejuaraan Dunia 2025
Terpopuler
- Dana Operasional Gubernur Jabar Rp28,8 Miliar Jadi Sorotan
- Viral Video 7 Menit Ahmad Sahroni dan Nafa Urbach, Praktisi Hukum Minta Publik Berhati-hati
- Prabowo Dikabarkan Kirim Surat ke DPR untuk Ganti Kapolri Listyo Sigit
- Tutorial Bikin Foto di Lift Jadi Realistis Pakai Gemini AI yang Viral, Prompt Siap Pakai
- Prabowo Incar Budi Gunawan Sejak Lama? Analis Ungkap Manuver Politik di Balik Reshuffle Kabinet
Pilihan
-
Ketika Politik dan Ekonomi Turut Membakar Rivalitas Juventus vs Inter Milan
-
Adu Kekayaan Komjen Suyudi Ario Seto dan Komjen Dedi Prasetyo, 2 Calon Kapolri Baru Pilihan Prabowo
-
5 Transfer Pemain yang Tak Pernah Diduga Tapi Terjadi di Indonesia
-
Foto AI Tak Senonoh Punggawa Timnas Indonesia Bikin Gerah: Fans Kreatif Atau Pelecehan Digital?
-
Derby Manchester Dalam 3 Menit: Sejarah, Drama, dan Persaingan Abadi di Premier League
Terkini
-
Pelatih Timnas Basket David Singleton Turun Gunung, Pimpin Coaching Clinic IBL di Jakarta
-
Tatap Olimpiade 2032, Indonesia Resmi Luncurkan Liga Padel Terstruktur
-
50 Atlet Raih Super Tiket, Masuk Babak Karantina Audisi Umum PB Djarum 2025
-
3 Ganda Putri Indonesia Rontok di 16 Besar Hong Kong Open 2025
-
Masuki Tahap Turnamen, Owi/Butet Soroti Peningkatan Kualitas Peserta Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Wamenpora Pastikan Persiapan SEA Games 2025 Tak Terganggu Pergantian Menpora
-
PBVSI Umumkan 15 Srikandi Muda untuk Asian Youth Games 2025
-
Hendrawan hingga Butet Pantau Langsung Audisi Umum PB Djarum 2025
-
Drama McLaren di Monza: Oscar Piastri Dipaksa Mundur demi Lando Norris
-
Menpora dari Masa ke Masa: Andi dan Imam Korupsi, Roy Lupa Lagu Indonesia Raya, Dito Dicopot