Suara.com - Dr. Xavier Mir, salah satu dokter yang menangani operasi bahu kiri juara dunia MotoGP 2018 Marc Marquez, mengatakan operasi yang berlangsung, Selasa (4/12/2018), lalu lebih rumit dari perkiraan.
Pasalnya, kata Mir, tingkat kerusakan pada sendi Marquez terbilang parah. Dia pun heran Marquez bisa menjadi juara dunia dengan cedera bahu yang parah.
"Saya hampir tidak bisa memercayai bagaimana Marquez bisa memenangkan gelar juara dunia dengan kondisi seperti itu," kata Mir, dikutip dari Marca, Jumat (7/12/2018).
Mir menjelaskan tulang humerus Marquez, yang menghubungkan bahu ke siku, bisa keluar ke segala arah.
Untuk itu, dibutuhkan operasi terbuka pada tulang dan perbaikan pada ligamen.
"Siapapun tidak bisa menjamin keberhasilan 100 persen, tapi setelah operasi, bahkan saat Marquez tertidur, kami melakukan tes kestabilan...menggerakkan bahu ke segala arah dan tidak lagi terjadi pergeseran," papar Mir.
"Itu pertanda baik, karena saat dia bangun, otot-otot akan menahan tulang pada posisinya dengan lebih baik," Mir menambahkan.
Marc Marquez menjalani operasi bahu kiri di Rumah Sakit Universitari Dexeus, Barcelona, Spanyol. Masalah dislokasi bahu kiri sering dialami Marquez sepanjang kompetisi MotoGP 2018.
Kini, Marquez berpacu dengan waktu untuk memulihkan cedera sebelum kembali menunggangi motor Honda RC213V pada tes pramusim 2019 di Sirkuit Sepang, Malaysia, pada 6-8 Februari mendatang.
Baca Juga: 10 Akun Olahraga Indonesia Paling Populer di Twitter 2018
Berita Terkait
-
Update Harga Brio Lama Tahun 2012-2014, Tiap Tipe dan Spesifikasi
-
6 Motor Bekas Bandel Mulai Rp2 Jutaan, Enggan Punah dan Bikin Pendatang Baru Ketar-ketir
-
Berpacu Dalam Sinergi, Wujud Nyata Honda dalam Mendorong Gaya Hidup Berkelanjutan
-
Beda Hampir 2 Juta, Ini Racun Tersembunyi Vario 125 CBS vs CBS-ISS yang Jarang Diungkap
-
Gagal ke Mandalika, Pria Ini Malah Menang Undian Nonton MotoGP di Italia Gratis!
Terpopuler
- Pengamat Desak Kapolri Evaluasi Jabatan Krishna Murti Usai Isu Perselingkuhan Mencuat
- Profil Ratu Tisha dan Jejak Karier Gemilang di PSSI yang Kini Dicopot Erick Thohir dari Komite
- Bukan Denpasar, Kota Ini Sebenarnya Yang Disiapkan Jadi Ibu Kota Provinsi Bali
- Profil Djamari Chaniago: Jenderal yang Dulu Pecat Prabowo, Kini Jadi Kandidat Kuat Menko Polkam
- Tinggi Badan Mauro Zijlstra, Pemain Keturunan Baru Timnas Indonesia Disorot Aneh Media Eropa
Pilihan
-
Drama Stok BBM SPBU Swasta Teratasi! Shell, Vivo & BP Sepakat 'Titip' Impor ke Pertamina
-
Gelombang Keracunan MBG, Negara ke Mana?
-
BUMN Tekstil SBAT Pasrah Menuju Kebangkrutan, Padahal Baru IPO 4 Tahun Lalu
-
Kemiskinan dan Ketimpangan Ekonomi RI Seperti Lingkaran Setan
-
Core Indonesia Sebut Kebijakan Menkeu Purbaya Suntik Rp200 Triliun Dinilai Salah Diagnosis
Terkini
-
Ambisi Thailand Rebut Piala Susy Susanti dan Liem Swie King di Superliga Junior 2025
-
Erick Thohir Serah Terima Jabatan Menpora dari Dito Ariotedjo
-
Menpora Erick Thohir Diharapkan Bawa Perubahan Besar Olahraga Nasional
-
Dari Lari Malam hingga Tanam Mangrove, Fresh Track 5K 2025 Jadi Perayaan Sehat dan Berkelanjutan
-
Sejarah Baru! UCI Road World Championships Hadir Pertama Kali di Afrika
-
Superliga Junior 2025 Perkenalkan Kategori U-13 dan U-15, Wadah Baru Jaring Bibit Muda
-
NOC Indonesia Gandeng NOC Jepang Demi Komitmen Strategis Pengembangan Prestasi Olahraga
-
Superliga Junior 2025: Aksi Atlet Muda Dunia Perebutkan Piala Legenda Bulutangkis Indonesia
-
Polemik Permenpora No 14 Tahun 2024, Taufik Hidayat Kumpulkan KONI, KOI, NPC dan Federasi
-
Duo Mainaky Evaluasi Anak Didik Jelang China Masters 2025