Suara.com - Selepas pensiunnya Liliyana Natsir, sektor ganda campuran PBSI bak terombang-ambing dalam misi mengembalikan kedigdayaan di kancah bulutangkis dunia.
Harapan mencari pewaris tongkat estafet Tontowi Ahmad/Liliyana Natsir jadi misi amat berat.
Ini mengingat tak konsistennya performa skuat asuhan Richard Mainaky.
Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti dan Hafiz Faizal/Gloria Emanuelle Widjaja selaku ujung tombak, kerap kali gagal memberikan penampilan terbaik.
Namun, kondisi itu mulai berubah setelah Praveen/Melati akhirnya meraih gelar di dua turnamen Eropa, yakni Denmark Open dan French Open 2019 pekan lalu.
Gelar Denmark Open 2019 tak hanya menjadi podium kemenangan perdana bagi peringkat lima dunia tersebut.
Namun hal itu turut memutus dahaga gelar sektor ganda campuran—di turnamen BWF World Tour level Super 100 ke atas—sepanjang 2019.
Richard Mainaky pun mengapresiasi keberhasilan Praveen/Melati di dua tur Eropa.
Ia berharap hasil positif itu menjadi awal kebangkitan sektor ganda campuran Indonesia.
Baca Juga: Klarifikasi Kasus Indisipliner, Praveen: Bukan Bolos, Tapi Ketiduran
"Ini tentu sebagai harapan dan angin segar, bahwa sudah waktunya tongkat estafet dari Owi/Butet—sapaan akrab Tontowi/Liliyana—bisa mereka pikul," ujar Richard di Pelatnas PBSI, Cipayung, Jakarta, Kamis (31/10/2019).
"Ini sudah mulai terbukti, (gelar yang diraih Praveen/Melati) besar banget artinya," sambungnya.
Richard sendiri mengaku tak berani menyebut Praveen/Melati akan terus-terusan meraih gelar setelah tampil cemerlang di dua turnamen terakhir.
Namun yang pasti, pelatih berjuluk Tangan Besi itu ingin mengarahkan anak latihnya, tak hanya Praveen/Melati, agar bisa tampil bagus demi menjaga asa lolos ke Olimpiade 2020.
"Ini butuh proses panjang, kita tak bisa bilang mutlak mereka bakal bisa juara-juara terus. Tapi target saya tetap medali di Olimpiade. Lolos dan capai medali di sana," pungkas Richard Mainaky.
Tag
Berita Terkait
-
Lapar Gelar, Praveen / Melati Bidik Juara Fuzhou China Open 2019
-
Kejutan! Ruselli Taklukan Unggulan Keempat Macau Open 2019
-
Raih Gelar Beruntun di Tur Eropa, Praveen: Senang Saja, Tapi...
-
Patahkan Stigma Miss Runner-up, Melati: Tak Gampang Jadi Juara
-
Puji Perubahan Melati, Richard: Wajahnya Berbeda, Biasanya...
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
-
Kerugian Scam Tembus Rp7,3 Triliun: OJK Ingatkan Anak Muda Makin Rawan Jadi Korban!
Terkini
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26
-
Klasemen Akhir MotoGP 2025: Duo Marquez Finis Teratas, Bezzecchi 'Meledak' di Valencia
-
Hajar Ganda Korsel, Cerita Putra/Daniel usai Berhasil Juarai IIC 2025