Suara.com - Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBSI, Achmad Budiharto mengatakan, apabila nasib sisa kompetisi BWF tahun ini kemungkinan bergantung pada batal tidaknya Piala Thomas dan Uber 2020.
Apabila Piala Thomas dan Uber 2020 urung digelar, bukan tidak mungkin sisa kompetisi BWF yakni dua tur Eropa dan tiga tur Asia juga 'hangus' alias batal dilaksanakan.
Federasi Bulutangkis Dunia (BWF) sebelumnya telah merevisi jadwal sisa kompetisi 2020. Mereka memutuskan untuk hanya menggelar enam turnamen saja.
Selain Piala Thomas dan Uber 2020, lima lainnya adalah Denmark Open I dan Denmark Open II, serta tiga tur Asia yakni Asia Open I, Asia Open II, dan BWF World Tour Finals 2020.
Nasib Piala Thomas dan Uber 2020 yang akan dihelat di Aarhus, Denmark, pada 3-11 Oktober mendatang tengah gonjang-ganjing.
Kondisi itu menyusul telah mundurnya beberapa negara kuat dari perhelatan, seperti Thailand, China Taipei, Korea Selatan, dan teranyar Indonesia.
Faktor utama dari gelombang mundurnya negara-negara peserta adalah masih tingginya penyebaran virus Corona di berbagai negara.
"Seandainya Piala Thomas & Uber 2020 batal diselenggarakan karena banyak negara yang mundur, termasuk sepertinya tim-tim unggulan juga akan mundur, kemungkinan besar turnamen seri Eropa dan Asia juga bisa batal," kata Budiharto dalam rilis.
"Tidak akan ada turnamen sampai akhir 2020. Pernah ada usulan bahwa Piala Thomas & Uber dimundurkan ke bulan Februari 2021, tapi kami masih menunggu informasi lebih lanjut dari BWF," tambahnya.
Baca Juga: Resmi! Indonesia Mundur Jadi Tuan Rumah BWF World Tour
Indonesia sendiri--selain mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020, juga telah membatalkan rencana menjadi tuan rumah tiga tur seri Asia yakni Asia Open I, Asia Open II, dan BWF World Tour Finals 2020.
Lewat pernyataan resminya, Persatuan Bulutangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengungkapkan bahwa pandemi Covid-19 yang tak kunjung reda, jadi alasan utama mereka mundur sebagai tuan rumah tiga turnamen bergengsi itu.
Berita Terkait
-
Resmi! Indonesia Mundur Jadi Tuan Rumah BWF World Tour
-
Top 5 Sport Sepekan: BWF Pastikan Piala Thomas dan Uber 2020 Lanjut Terus
-
6 Negara Mundur, Indonesia Ngotot Tampil di Piala Thomas dan Uber 2020
-
Susul Tiga Negara, Korea Selatan Mundur dari Piala Thomas dan Uber 2020
-
Top 5 Sport: 3 Negara Mundur dari Piala Thomas-Uber 2020, Ini Respons PBSI
Terpopuler
- 5 Mobil Keluarga Bekas Senyaman Innova, Pas untuk Perjalanan Liburan Panjang
- 7 Rekomendasi Lipstik untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Cocok Jadi Hadiah Hari Ibu
- 5 Mobil Kencang, Murah 80 Jutaan dan Anti Limbung, Cocok untuk Satset di Tol
- 4 HP Flagship Turun Harga di Penghujung Tahun 2025, Ada iPhone 16 Pro!
- 5 Moisturizer Murah yang Mencerahkan Wajah untuk Ibu Rumah Tangga
Pilihan
-
Bank Sumsel Babel Dorong CSR Berkelanjutan lewat Pemberdayaan UMKM di Sembawa Color Run 2025
-
UMP Sumsel 2026 Hampir Rp 4 Juta, Pasar Tenaga Kerja Masuk Fase Penyesuaian
-
Cerita Pahit John Herdman Pelatih Timnas Indonesia, Dikeroyok Selama 1 Jam hingga Nyaris Mati
-
4 HP Murah Rp 1 Jutaan Memori Besar untuk Penggunaan Jangka Panjang
-
Produsen Tanggapi Isu Kenaikan Harga Smartphone di 2026
Terkini
-
Persembahkan 3 Medali SEA Games, Ayustina Delia Priatna Kini Bidik Asian Games 2026
-
Pergelangan Kaki Bermasalah, Sabar/Reza Kandas pada Semifinal BWF World Tour Finals 2025
-
Indonesia Lampaui Target Medali di SEA Games 2025, Ulangi Rekor 30 Tahun Silam dengan Gagah
-
Indonesia Cetak Sejarah Baru di SEA Games 2025
-
Pesona Kierana Alexandra, Atlet 17 Tahun Pembawa Bendera Indonesia di Penutupan SEA Games 2025
-
Sejarah Apa yang Diukir Kontingen Indonesia usai Runner-up SEA Games 2025?
-
Kontingen Indonesia Kemas 91 Emas di SEA Games 2025 Sukses Lewati Target Awal
-
Jangan Puas Runner Up di SEA Games 2025, Masih Ada Asian Games 2026 dan Olimpiade 2028
-
Klasemen Akhir SEA Games 2025, Kontingen Indonesia Juara 2
-
Tetes Air Mata SEA Games 2025, Mereka Tak Terlihat Hanya Karena Tak Bawa Pulang Medali