Suara.com - Meski mengalami kekalahan, pemain tunggal putri Putri Kusuma Wardani mengaku mendapat pengalaman berharga saat memperkuat Tim Piala Uber karena ia dapat bertemu dengan pemain-pemain top dunia.
"Meskipun gagal menyumbang angka, di sini saya bisa bertemu dengan pemain-pemain top dunia, meski tidak semua hadir. Saya bisa merasakan dan mendapat pengalaman banyak dari pemain-pemain top dunia. Kalau tidak di sini, entah di mana saya bisa dapat pengalaman berharga," ujar Putri dalam rilis resmi PBSI, Jumat (15/10/2021).
Bermain di Ceres Arena, Aarhus, Denmark, Jumat dini hari WIB, Putri menyerah dua gim langsung 9-21, 21-23 pada Busanan yang menempati peringkat 13 dunia itu dalam waktu 45 menit.
Kekalahan Putri membuat Indonesia tertinggal 1-2 dari Thailand pada perempat final Piala Uber. Tim Indonesia sendiri pada akhirnya harus menyerah 2-3.
Setelah kehilangan gim pembuka dengan skor terpaut jauh 9-21, Putri bangkit pada gim kedua, dengan berusaha mengendalikan permainan untuk memimpin 11-5.
Namun juara Spain Masters itu tidak mampu mempertahankan keunggulannya, tujuh poin beruntun dari Busanan membuat pemain Thailand itu membalik kedudukan dengan memimpin 12-11.
Putri sempat menyamakan poin 15-15, 17-17, dan 20-20. Ia bahkan lebih dulu mencapai game point 21-20 sebelum lawan membatalkannya dengan menyamakan kedudukan 21-21, dan dua kali pengembalian yang gagal dari putri memenangkan Busanan dengan skor 23-21.
"Sayang hasil dua kali smes saya nyangkut net dan kemenangan akhirnya untuk Busanan. Saat itu saya memang berspekulasi dengan melakukan pukulan smes yang mematikan," papar Putri.
"Saya terlalu berspekulasi di poin 20-20. Dua smes saya seharusnya panjang, tetapi terlalu tajam dan nyangkut net. Sayang sekali," katanya.
Meskipun gagal menyumbangkan poin, sebagai pemain muda Putri tetap bersyukur bisa tampil di ajang besar seperti perebutan Piala Uber ini. Sebab tanpa rangking yang cukup tinggi, dia kesulitan bisa bertanding di turnamen kelas super 500 ke atas dan bertanding dengan pemain-pemain top dunia.
Putri saat ini menempati peringkat 126 dunia.
[Antara]
Berita Terkait
-
Kejuaraan Dunia BWF 2025: Dua Srikandi Indonesia Siap Akhiri Paceklik Prestasi
-
Ranking BWF: Putri KW Naik Satu Peringkat, Gregoria Mariska Di Bawah Pornpawee
-
Putri KW Tumbang, Tunggal Putri Indonesia Tak Tersisa di Japan Open 2025
-
Indonesia Open 2025: Hanya Lima Wakil Indonesia yang Lolos ke Perempat Final
-
Revans di Saat yang Tepat, Putri KW MVP Tim Indonesia di Sudirman Cup 2025
Terpopuler
- Berapa Tarif Hotman Paris yang Jadi Pengacara Nadiem Makarim?
- Upgrade Karyamu! Trik Cepat Bikin Plat Nama 3D Realistis di Foto Miniatur AI
- Jangan Ketinggalan Tren! Begini Cara Cepat Ubah Foto Jadi Miniatur AI yang Lagi Viral
- Pelatih Irak Soroti Kerugian Timnas Indonesia Jelang Kualifikasi Piala Dunia 2026
- 6 Cara Buat Foto Miniatur Motor dan Mobil Ala BANDAI dengan AI yang Viral di Medsos!
Pilihan
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
Isu PHK Massal Gudang Garam: Laba Perusahaan Anjlok Parah, Jumlah Karyawan Menyusut?
-
8 Rekomendasi HP Rp 2 Jutaan Terbaik September 2025, Baterai Awet Kamera Bening
-
Harga Emas Naik Terus! Emas Antam, Galeri24 dan UBS Kompak di Atas 2 Juta!
-
Tutorial Dapat Phoenix dari Enchanted Chest di Grow a Garden Roblox
Terkini
-
Kata Marc Marquez: Kekuatan Alex Jadi Titik Lemah Saya di MotoGP 2025
-
Ferrari Krisis Podium, Leclerc Andalkan 3 Sirkuit Ini untuk Menang di F1 2025
-
GP Italia 2025: Lando Norris Pimpin Balapan, Max Verstappen Tetap Juara
-
MotoGP Catalunya 2025: Alex Marquez Asapi Sang Kakak, Bastianini Rebut Posisi Ketiga
-
Comeback Apriyani/Fadia di Hong Kong Open 2025: Duet Andalan Indonesia Siap Unjuk Gigi Lagi
-
Turnamen Basket 3x3 Play-In Bali: Pertarungan Sengit Berebut Tiket ke Regional Final
-
Aryna Sabalenka Cetak Sejarah Usai Jadi Juara US Open, Hadiah Total 1,4 Triliun!
-
Tipis Banget! Mario Aji Cuma Kalah 0,538 Detik dari Pemimpin FP2 Catalunya
-
Bongkar Pasang Partner Rian Ardianto, dari Yeremia ke Rahmat Hidayat
-
Jadwal F1 GP Italia 2025: Pembuktian Ferarri di Hadapan Publik Sendiri