Suara.com - Pelatih ganda campuran Indonesia Nova Widianto mengatakan kekalahan pasangan Praveen Jordan/Melati Daeva Oktavianti di semifinal Denmark Open 2021 adalah pil pahit yang menyesakkan karena kedua pemain hampir saja merebut gim ketiga untuk memastikan kemenangan dan melaju ke partai final.
Berhadapan dengan pasangan Thailand Dechapol Puvaranukroh/Sapsiree Taerattanachai di Odense Sports Park, Denmark, Sabtu, Praveen/Melati merebut gim pertama, namun melepas gim kedua dan ketiga sehingga menyerah 21-16, 17-21, 20-22 dalam tempo 65 menit itu.
“Memang kalahnya agak nyesek, kurang hoki. Tetapi secara permainan mereka terbawa pola permainan lawan yang bermain panjang-panjang ke belakang,” kata Nova dalam rilis pers PBSI seperti dimuat Antara, Sabtu (23/10/2021).
Nova mengakui permainan Praveen yang piawai melontarkan smes mematikan juga kurang efektif karena beberapa kali justru terlalu melebar atau menyangkut net.
Dia juga menyayangkan permainan Praveen/Melati yang kurang keluar pada gim kedua dan ketiga, padahal pasangan peringkat empat dunia BWF itu seharusnya bisa mencuri poin dengan bermain di depan net.
“Ucok (panggilan Praveen) juga tidak berani melakukan servis colong karena dia takut di-fault wasit,” kata Nova.
Praveen pun mengakui dia dan Melati sempat terbawa pola permainan lawan pada gim kedua dan ketiga.
Setelah tertinggal 8-11 pada gim penentu, Praveen/Melati terus berusaha mengejar ketertinggalan sampai akhirnya menyamakan kedudukan pada angka kritis 20-20.
Sayang, momentum untuk berbalik unggul terlepas setelah servis eror dari Praveen serta pengamatan Melati yang tidak cermat dari Sapsiree masuk begitu saja ke bidang permainan membuat mereka harus takluk 20-22 dari Dechapol/Sapsiree.
Baca Juga: Denmark Open 2021: Praveen/Melati Gagal ke Final Usai Dikalahkan Wakil Thailand
“Di gim ketiga start kami kalah. Perolehan angka selalu tertinggal jauh. Di poin 18-20, kami bisa mengejar dan menyamakan kedudukan, 20-20. Sayang di poin krusial saya melakukan servis eror menyangkut net. Sementara pengamatan Meli juga gagal,” kata Praveen.
Berita Terkait
-
Status Unggulan Kedua, Bisakah Bobby/Melati Penuhi Ekspektasi di China Masters?
-
Debut Bobby/Melati di Turnamen BWF Papan Atas, Upaya Buktikan Konsistensi
-
Jafar/Felisha dan Bobby/Melati Ikuti Jejak Dejan/Fadia ke Perempat Final Taipei Open 2025
-
PBSI Jelaskan Sistem Kontrak Pelatih, Tegaskan Butuh Sosok Terbaik untuk Bimbing Atlet
-
Putus Dominasi Wakil Malaysia, Rehan/Lisa: Masa Mau Kalah di Rumah Sendiri?
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025
-
KONI Bertekad Tuntaskan Dualisme Cabang Olahraga di Indonesia
-
39 Atlet Indonesia Ikuti Islamic Solidarity Games 2025 di Arab Saudi, Ada Balap Unta
-
Desentralisasi Pembinaan: PBSI Luncurkan Pelatnas Wilayah
-
Kembali ke Mandalika, Jorge Lorenzo Bicara Tentang Kecepatan, Strategi, dan Hidup Setelah MotoGP