Suara.com - Arab Saudi akhir pekan lalu untuk kali pertama dalam sejarah mereka menggelar pertarungan Ultimate Fighting Championship atau UFC. Sejumlah pertandingan digelar di Kingdom Arena, Riyadh, Arab Saudi.
Gagasan untuk menggelar UFC Fight Night tak lepas dari bos UFC Dana White dan Turki bin Abdul Al Shaikh, bos otoritas hiburan negara Saudi.
Sosok Turki bukan orang sembarangan di negara Saudi. Selain sebagai bos otoritas hiburan di negara Islam itu, Turki juga penasihat Saudi di Istana Kerajaan dengan pangkat Menteri.
Ia merupakan sosok di belakang layar masuknya investasi besar-besaran negara-negara Barat lewat olahraga di Arab Saudi. Sebelum perhelatan UFC Fight Night di akhir pekan lalu, negara ini pada Maret 2018 menjalin kontrak 10 tahun dengan WWE Smackdown.
Kontrak ekslusif itu seperti dikutip dari ESPN bernilai fantastis. Pihak WWE dan otoritas hiburan Saudi menjalin kontrak senilai 50 juta dollar per tahun.
Pada 27 April 2018, untuk kali pertama di Arab Saudi dihelat Royal Rumble WWE. Saat itu terdapat 50 petarung WWE yang ikut hadir di event tersebut.
Geliat Arab Saudi untuk menjadi bagian bisnis olahraga internasional makin tak terbendung. Pada 31 OKtober 2019 untuk kali pertama dihelat pertandingan gulat wanita.
Saat itu sejumlah petarung wanita ikut ambil bagian diantaranya Natalya dan Lacey Evans. Para pegulat wanita Smackdown itu diwajibkan mengenakan pakaian tertutup selama pertandingan.
Setelah sukses menggelar sejumlah pertandingan gulat smackdown hingga tinju kelas dunia, Arab Saudi akhirnya mampu menggelar pertandingan UFC di Riyadh.
Baca Juga: Tontonan Diharamkan MUI, Ini Sejarah dan Pengertian Tarung UFC
Pihak penyelenggara dan tuan rumah Arab Saudi mematok harga tiket yang cukup fantastis di UFC Fight Night. Untuk tiket paling murah dibandrol dengan harga 100 riyal atau setara Rp437 ribu dan paling mahal senilai 3000 riyal atau Rp13 juta.
Sementara dikutip dari Essentiallysports.com, perhelatan UFC Arab Saudi menjadi pundi-pundi uang bagi para petarung.
Petarung Whittaker diperkirakan menghasilkan setidaknya $250.000 untuk tampil di kartu Fight Night.
Dikutip dari MMA Salaries, ia menerima $300.000 sebagai gaji pokok dan $16.000 sebagai sponsor untuk pertarungan UFC 290. Sementara itu, bayarannya mencapai hampir $400.000, termasuk bonus karena memenangkan pertarungan di UFC 298.
Sementara itu, di Indonesia, tayangan UFC menurut pihak Majelis Ulama Indonesia (MUI) haram karena bertentangan dengan nilai-nilai syariat Islam.
Wakil Sekretaris Jenderal MUI, Badriyah Fayumi mengatakan bahwa dari kajian Islam, pertarungan UFC melanggar syariat. Disampaikan oleh Badriyah, di Islam adu ayam saja diharamkan, apalagi sampai adu manusia.
Tag
Berita Terkait
-
Tontonan Diharamkan MUI, Ini Sejarah dan Pengertian Tarung UFC
-
Diharamkan MUI, Arab Saudi Panen Cuan di UFC: 8 Fakta Menarik UFC Fight Night
-
MUI Minta Tayangan UFC Dihentikan: "Adu Ayam Aja Haram, Apalagi Adu Manusia"
-
Profil 5 Petarung MMA Indonesia Penerus Jeka Saragih di Tengah Kontroversi MUI Haramkan Tayangan UFC
-
MUI Haramkan UFC, Begini Penjelasan Menohok Khabib Nurmagomedov
Terpopuler
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- Siapa Saja 5 Pelatih Tolak Melatih Timnas Indonesia?
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Pilihan Sunscreen Wardah dengan SPF 50, Efektif Hempas Flek Hitam hingga Jerawat
- Siapa Shio yang Paling Hoki di 5 November 2025? Ini Daftar 6 yang Beruntung
Pilihan
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
-
Menkeu Purbaya Segera Ubah Rp1.000 jadi Rp1, RUU Ditargetkan Selesai 2027
-
Menkeu Purbaya Kaji Popok Bayi, Tisu Basah, Hingga Alat Makan Sekali Pakai Terkena Cukai
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
Terkini
-
IHR Piala Raja Hamengku Buwono X 2025: Sportainment Paduan Tradisi Historis dan Budaya Modern
-
SEA Games 2025: Skuad Bulu Tangkis Berubah, Indonesia Turunkan Tim Terbaik
-
Peta Medali SEA Games 2025: Indonesia Kehilangan 41 Potensi Emas
-
Jadwal F1 GP Brasil 2025: Potensi Duel Panas Norris, Piastri dan Max Verstappen
-
Lifter Rizki Juniansyah Diangkat Jadi Letnan Dua TNI usai Juara Dunia 2025
-
KONI Isyaratkan PON 2028 Prioritaskan Cabor Olimpiade
-
Dhinda 'Meledak' di Korea Masters 2025: Tembus Perempat Final dan Makin Percaya Diri
-
Lolos 8 Besar Korea Masters 2025, Ubed Belum Puas!
-
Korea Masters 2025: Kalah dari Unggulan Pertama, Yohanes Saut Akui Hilang Fokus
-
Ingin Ulangi Kesuksesan, Rizki Juniansyah Bertekad Pecahkan Rekor di SEA Games 2025