Suara.com - Prestasi luar biasa kembali ditorehkan atlet muda Indonesia di cabang olahraga berkuda. Nusrtdinov Zayan Fatih, atau yang akrab disapa Dinov, sukses memborong medali dalam ajang CSIJ-A International Jumping Competition 115 Cm yang memperebutkan Piala Gubernur Jakarta 2025.
Kejuaraan ini berlangsung di Jakarta International Equestrian Park (JIEP), Pulomas, Jakarta Timur, dan mempertemukan sejumlah rider berbakat dari berbagai klub.
Meski baru berusia 15 tahun, Dinov menunjukkan kelasnya sebagai salah satu rising star equestrian Tanah Air.
Tampil di berbagai nomor bergengsi, ia mampu bersaing ketat melawan rider-rider lain dalam format Jump Off, dan meraih total enam medali, terdiri dari tiga emas, dua perak, dan satu perunggu.
Capaian ini menjadikannya salah satu peraih medali terbanyak di kompetisi tersebut.
Ajang Piala Gubernur Jakarta tahun ini menjadi debut Dinov, namun ia langsung mencuri perhatian berkat penampilannya yang penuh percaya diri dan konsisten sepanjang pertandingan.
"Ini pertama kalinya aku ikut Piala Gubernur Jakarta. Sebelumnya yang boleh ikut cuma rider yang levelnya lebih senior. Tapi sekarang sudah ada kelas junior, jadi aku coba," ujar Dinov saat ditemui pewarta di DNV Equestrian, Megamendung, Bogor, Jumat 27 Juni 2025.
"Yang paling menantang itu sebenarnya bukan lawan, tapi diri sendiri. Di pertandingan, aku harus benar-benar fokus. Itu yang paling penting," katanya.
Sementara itu, sang ibu Riyanti Kutty Nurinda atau Rurinda, mengungkapkan rasa bangga atas pencapaian anaknya yang berhasil membawa semua kudanya naik podium.
Baca Juga: Gelar Dressage dan Show Jumping, KHI Equestrian Cetak Sejarah di Yogyakarta
"Kita sangat puas sekali karena dari semua kuda yang Dinov bawa itu semuanya podium (juara). Dinov berhasil meraih tiga emas, dua perak, satu perunggu," ucapnya.
Jejak Prestasi Sejak 2022, Termasuk Emas PON 2024
Sejak mulai turun di berbagai kejuaraan pada 2022, Dinov telah mengoleksi lebih dari 300 medali dari level nasional hingga internasional.
Salah satu pencapaian terbesar adalah saat ia menjadi atlet termuda peraih emas di PON 2024, setelah mengalahkan 16 rider dari 9 provinsi dalam kelas Show Jumping 110 Cm U21.
"Waktu itu aku cuma latihan beberapa hari sebelum tanding. Kudaku sempat ketinggalan, dan banyak hal yang bikin sulit. Tapi justru itu yang memotivasi aku buat nunjukkin kemampuan," kisahnya.
"Rasanya senang banget waktu selesai tanding dan menang. Karena aku tahu, aku dan tim sudah berjuang banget buat itu," lanjutnya.
Berita Terkait
Terpopuler
- 5 Sepatu Running Lokal Paling Juara: Harga Murah, Performa Berani Diadu Produk Luar
- 7 Bedak Padat yang Awet untuk Kondangan, Berkeringat Tetap Flawless
- 8 Mobil Bekas Sekelas Alphard dengan Harga Lebih Murah, Pilihan Keluarga Besar
- 5 Rekomendasi Tablet dengan Slot SIM Card, Cocok untuk Pekerja Remote
- 7 Rekomendasi HP Murah Memori Besar dan Kamera Bagus untuk Orang Tua, Harga 1 Jutaan
Pilihan
-
RKUHAP Resmi Jadi UU: Ini Daftar Pasal Kontroversial yang Diprotes Publik
-
Permintaan Pertamax Turbo Meningkat, Pertamina Lakukan Impor
-
Pertemuan Mendadak Jusuf Kalla dan Andi Sudirman di Tengah Memanasnya Konflik Lahan
-
Cerita Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Jenuh Dilatih Guardiola: Kami seperti Anjing
-
Mengejutkan! Pemain Keturunan Indonesia Han Willhoft-King Resmi Pensiun Dini
Terkini
-
Anak Eks Persija Jakarta Resmi Gabung Gresik Petrokimia, Bareng Shella Bernadetha
-
Gabung Jakarta Livin Mandiri, Arimbi Syifana Berpotensi Pecahkan Rekor dalam Sejarah Proliga
-
Usai Catat Rekor, Pebalap Asal Magetan Bertekad Lebih Baik di Moto2 2026
-
Bocoran Dirut IBL, Sebut 16 Pemain Asing Sudah Terdaftar, Didominasi dari Amerika Serikat
-
Kronologis UFC Larang Seumur Hidup Dillon Danis Gegara Baku Hantam dengan Tim Islam Makhachev
-
SUV Terbalik, Petarung UFC Deiveson Figueiredo Selamat dari Kecelakaan Horor
-
Minus Gregoria Mariska dan Anthony Ginting, Ini 13 Wakil Indonesia di Australian Open 2025
-
Target Pertahankan Tradisi Emas SEA Games, Timnas Voli Tuntut Ilmu ke Negeri China
-
Dimeriahkan Pemenang 35 Etape Tour de France, Hong Kong Cyclothon Siap Bergulir Akhir November
-
Pecco Bagnaia Tutup Musim Mengecewakan, Alihkan Fokus ke Pengembangan DesmosediciGP26