Sport / Raket
Jum'at, 31 Oktober 2025 | 23:19 WIB
Salah satu atlet andalan Indonesia, Rina Marlina, mengaku semakin bersemangat menghadapi persaingan dalam Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 yang diikuti oleh lebih banyak pemain papan atas dunia. [Dok NPC Indonesia]
Baca 10 detik
  • Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dari 10 negara pada tahun sebelumnya.
  • Perancis sebagai salah satu negara yang memiliki sejumlah atlet para badminton kelas dunia terbang ke Solo dengan membawa 11 pemain terbaik.
  • Termasuk sang peraih medali emas Paralympic Games 2020 dan 2024 kategori Tunggal Putra SL 4, Lucas Mazur.

Suara.com - Pada  hari ketiga Selasa (31/10/2025), berlangsung dengan penuh spirit perjuangan demi meraih kemenangan serta poin dunia di Indonesia Para Badminton International 2025.

Iklim pertandingan kompetitif pada turnamen berstatus Grade 2 Level 1 di kalender BWF ini semakin panas dengan kehadiran 112 atlet dari 22 negara.

Jumlah tersebut mengalami peningkatan signifikan dari 10 negara pada tahun sebelumnya.

Perancis sebagai salah satu negara yang memiliki sejumlah atlet para badminton kelas dunia terbang ke Solo dengan membawa 11 pemain terbaik.

Termasuk sang peraih medali emas Paralympic Games 2020 dan 2024 kategori Tunggal Putra SL 4, Lucas Mazur. Sebagai salah satu atlet kelas wahid dunia, Lucas tentu mematok target menjadi juara pada turnamen yang didukung oleh Bakti Olahraga Djarum Foundation tersebut.

Pria berusia 27 tahun ini turun di sektor tunggal dan ganda pada Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Meski menelan kekalahan di pertandingan pertama kontra perwakilan India, Abhijeet Sakhuja tak membuatnya patah arang.

Ia bangkit dan menyapu empat kemenangan beruntun. Dua kemenangan diantaranya diraih di kelas tunggal putra ketika meladeni wakil Thailand, Siripong Teamarrom dan pemain unggulan pertama di PIPBI 2025, Sukant Kadam (India). Di sektor ganda putra, Lucas juga menuai hasil maksimal atas Cheah Liek Hou/Ruthick Ragupathi (Malaysia/India) dan Fang Jen-Yu/Pu Gui Yu (Chinese Taipei).

“Saya datang ke Indonesia dan bermain di ajang ini tentu saja ingin pulang dengan membawa medali emas. Saya akan berusaha keras guna memastikan target tersebut dapat terwujud. Ke depannya tentu saya ingin kembali memenangi medali emas di Paralympic 2028 di Los Angeles, Amerika Serikat,” kata Lucas.

Salah satu atlet unggulan pertama Tunggal Putri WH 2 asal Peru, Pilar Jauregui, menyambut antusias keikutsertaan perdana pada turnamen para badminton di Indonesia. Ia juga mampu tampil impresif dan hanya mengalami satu kekalahan dari delapan penampilan di nomor Tunggal Putri WH 2, Ganda Campuran WH 2, dan Ganda Putri WH 2. Kekalahan itu terjadi saat melawan Ganda Putri kombinasi Man Kei To (Belgia)/Xu Tingting (China).

Baca Juga: Tim Para Renang Indonesia Bawa Pulang 11 Medali di World Series 2025

"Saya sangat senang bisa bertanding di Indonesia. Turnamen ini sekarang berstatus Grade 2 Level 1, jadi penting untuk peringkat dunia saya. Persaingan di level ini tergolong berat karena begitu banyak atlet hebat dari berbagai negara, tetapi saya ingin menikmati setiap pertandingan dan memberikan yang terbaik," kata Pilar.

Pilar juga memuji kualitas penyelenggaraan dan atmosfer kompetisi Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Ia menyebut, perjuangannya untuk turut andil pada PIPBI 2025 dengan perjalanan panjang dari Peru ke Indonesia terbayar karena berbagai fasilitas mumpuni, lawan tanding yang berkualitas, dan faktor lain yang membuatnya berkesan.

“Walau cuacanya panas dan lapangan terasa berat tetapi saya sudah bisa beradaptasi. Semuanya juga sudah disiapkan dengan baik, hotel dekat, makanan enak, suasananya menyenangkan. Buat saya, Indonesia selalu menjadi negara yang spesial. Pecinta bulu tangkis di Peru tahu bahwa Indonesia adalah salah satu negara terbaik di dunia dalam bulu tangkis, baik dulu maupun sekarang. Saya juga ingin melihat bagaimana pemain-pemain Indonesia berlatih karena mereka sangat kuat dan mungkin kami bisa mengadakan latihan bersama dengan atlet-atlet Indonesia di sini,” imbuhnya.

Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 diikuti oleh peserta yang berasal dari berbagai kekuatan dunia yaitu Australia, Belgia, Brazil, China, Chinese Taipei, Denmark, Egypt, Inggris, Perancis, German, India, Malaysia, Nigeria, Peru, Singapura, Spanyol, Thailand, Uni Emirat Arab, Ukraina, Amerika Serikat, Wales dan tuan rumah Indonesia. PIPBI 2025 mempertandingkan 21 nomor pertandingan dengan klasifikasi WH 1, WH 2, SL 3, SL 4, SU 5 dan SH 6.

Salah satu atlet andalan Indonesia, Rina Marlina, mengaku semakin bersemangat menghadapi persaingan dalam Polytron Indonesia Para Badminton International 2025 yang diikuti oleh lebih banyak pemain papan atas dunia.

Menurutnya, peningkatan peserta dari berbagai negara membuat kompetisi menjadi lebih ketat, terutama di nomor Tunggal Putri SH 6 yang kini mulai diramaikan pemain-pemain muda dengan kemampuan yang terus berkembang. Rina menyebutkan bahwa lawan terberat dalam kelasnya datang dari India dan Peru yang masing-masing memiliki atlet berpengalaman dan tangguh di level internasional.

Meski kompetisi semakin sengit, sejauh ini Rina mampu tampil gemilang dengan menorehkan empat kemenangan dan hanya menelan satu kekalahan di Polytron Indonesia Para Badminton International 2025. Di nomor Ganda Campuran SH 6, Rina yang berpasangan dengan Subhan mampu mengandaskan pasangan Inggris, Jack Shephard/Anya Butterworth dan ganda Thailand, Natthapong Meechai/Chai Saeyang.

Load More