- Jendi meraih dua medali emas dari nomor 50 meter gaya punggung putra dan 50 meter gaya kupu-kupu putra.
- Medali emas juga didapatkan Bayu Putra Yuda saat turun di nomor 50 meter gaya dada putra.
- Capaian itu dilengkapi dengan raihan medali perunggu ketika Bayu Putra turun di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra.
Suara.com - Tim para renang Indonesia sukses membawa pulang sebelas medali dalam kejuaraan dunia bertajuk Para Swimming World Series 2025 di Lima, Peru, pada tanggal 23-25 Oktober 2025.
Indonesia yang membawa tujuh atlet dan tiga pelatih sukses meraih empat medali emas, empat medali perak dan tiga medali perunggu.
Jendi Pangabean menjadi yang paling mengejutkan. Jendi meraih dua medali emas dari nomor 50 meter gaya punggung putra dan 50 meter gaya kupu-kupu putra. Jendi juga sukses meraih medali perak dari nomor 100 meter gaya kupu-kupu putra.
Medali emas juga didapatkan Bayu Putra Yuda saat turun di nomor 50 meter gaya dada putra. Capaian itu dilengkapi dengan raihan medali perunggu ketika Bayu Putra turun di nomor 50 meter gaya kupu-kupu putra.
Kegemilangan Indonesia dilengkapi dengan keberhasilan Siti Alfiah dalam memecahkan rekor Asia untuk nomor 50 meter gaya dada putri klasifikasi SB6. Ia berhasil memecahkan rekor Asia dengan catatan waktu 53,66 detik.
Tak ketinggalan, Syuci Indriani juga menyumbang medali perak dari nomor 200 meter gaya bebas putri dan medali perunggu dari 100 meter gaya dada putri.
Lalu ada Mutiara Cantik Harsanto yang meraih medali perak dari nomor 50 meter gaya kupu-kupu putri, Zaki Zulkarnain meraih medali perak nomor 50 meter gaya dada putra serta Muhammad Gerry Pahker menyumbang medali perunggu dari nomor 50 meter gaya dada putra.
Pelatih para renang Indonesia, Agni Herarta Anindya, mengatakan raihan sebelas medali ini menjadi kejutan besar.
"Capaian tim Indonesia ini jelas diluar prediksi karena biasanya kita sangat kesulitan untuk mendapatkan medali di World Series," kata Agni Herarta, Rabu (29/10/25).
Baca Juga: Radja Nainggolan Menyesal Tak Bisa Bela Timnas Indonesia
Agni tak memungkiri bahwa Indonesia diuntungkan dengan faktor nonteknis atas prestasi luar biasa di Peru. Ternyata, para perenang yang biasanya mendominasi World Series pilih beristirahat setelah mengikuti ajang World Championships.
"World Series ini dilaksanakan setelah World Champ. Para juara dunia yang biasanya mendapatkan poin tinggi di World Series tidak berpartisipasi di Peru. Mungkin itu salah satu faktor mengapa kita bisa dapat sebelas medali," tutur Agni Herarta.
Salah satu pengalaman penting yang turut dirasakan atlet-atlet Indonesia adalah perbedaan waktu 12 jam antara Peru dan Indonesia. Jendi Pangabean dkk. harus berjuang untuk proses adaptasi di awal perlombaan.
"Selisih 12 jam ini baru pertama kali kita rasakan, sehingga performa para atlet di hari-hari awal kurang maksimal, meskipun tetap bisa mendapatkan medali," ungkap Agni Herarta.
Sementara itu, Jendi Pangabean mengungkapkan kegembiraannya bisa mendapatkan medali di level World Series. Raihan dua medali emas dan satu medali perak merupakan hasil dari kerja keras berbulan-bulan selama pemusatan latihan di Solo.
"Rasanya senang sekali bisa memberikan prestasi medali emas di World Series. Di olahraga para renang cukup berat untuk mendapatkan medali karena kelasnya open. Ini prestasi yang sangat berkesan buat saya," ucap Jendi Pangabean.
Berita Terkait
Terpopuler
- 4 Model Honda Jazz Bekas Paling Murah untuk Anak Kuliah, Performa Juara
- 7 Rekomendasi HP RAM 12GB Rp2 Jutaan untuk Multitasking dan Streaming
- 4 Motor Matic Terbaik 2025 Kategori Rp 20-30 Jutaan: Irit BBM dan Nyaman Dipakai Harian
- BRI Market Outlook 2026: Disiplin Valuasi dan Rotasi Sektor Menjadi Kunci
- Pilihan Sunscreen Wardah yang Tepat untuk Umur 40 Tahun ke Atas
Pilihan
-
Timnas Indonesia U-22 Gagal di SEA Games 2025, Zainudin Amali Diminta Tanggung Jawab
-
BBYB vs SUPA: Adu Prospek Saham, Valuasi, Kinerja, dan Dividen
-
6 HP Memori 512 GB Paling Murah untuk Simpan Foto dan Video Tanpa Khawatir
-
Pemerintah Bakal Hapus Utang KUR Debitur Terdampak Banjir Sumatera, Total Bakinya Rp7,8 T
-
50 Harta Taipan RI Tembus Rp 4.980 Triliun, APBN Menkeu Purbaya Kalah Telak!
Terkini
-
Final SEA Games 2025: Hajar Ganda Malaysia, Sabar/Reza Persembahkan Emas ke-37
-
Final SEA Games 2025: Ekspresi Tak Percaya Alwi Farhan Usai Raih Emas Tunggal Putra
-
Hasil SEA Games 2025: Performa Impresif Edgar Xavier Hasilkan Medali Emas
-
Hasil SEA Games 2025: Menembak Beregu Putra Sumbang Emas untuk Indonesia
-
Klasemen Medali SEA Games 2025 Hari Ini: Indonesia Dulang 11 Emas dalam Sehari
-
Kocak! Pesona Pevoli Singapura Bikin Heboh SEA Games 2025, Fans Vietnam Sampai Lupa Diri
-
Klasemen Medali SEA Games 2025 Malam Ini: Janice Tjen Sumbang Emas ke-28 untuk Indonesia
-
Mengejutkan! 8 Atlet di SEA Games 2025 Dilarikan ke RS, Diduga Keracunan
-
Kandas di Semifinal SEA Games 2025, Rachel/Febi Sudah Berjuang Mati-matian
-
Final Ganda Putri SEA Games 2025: Misi Balas Dendam dan Raih Emas Pasangan Ana/Meilysa