Suara.com - Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dan Perdana Menteri India yang baru terpilih, Narendra Modi, menjadi dua pemimpin dunia yang paling pesat perkembangannya di Twitter, demikian diungkap Burson-Masteller dalam riset tahunan bertajuk "Twiplomacy", Kamis (26/6/2014).
Presiden SBY, yang baru punya akun Twitter sejak Maret 2013, kini sudah punya lebih dari 5 juta follower di Twitter. Akun @SBYudhoyono berada di urutan ketiga dalam daftar pemimpin dunia paling populer di Twitter. Dalam studi yang sama di pertengahan 2013 SBY masih berada di urutan ketujuh.
Padahal pada 2012, studi yang sama menyebut SBY "menyedihkan" karena menjadi satu dari empat kepala pemerintahan dalam kelompok negara maju G20 yang belum menggunakan Twitter.
"Sebanyak 16 pemimpin G20 adalah pengguna Twitter aktif untuk diplomasi publik, tetapi sangat menyedihkan melihat pemimpin negara dan pemerintahan Cina, Arab Saudi, Indonesia, dan Italia belum menggunakan Twitter," tulis Burson-Marteller pada 2012 silam.
Sementara itu Modi, dengan akun @NarendraModi, yang punya 4,96 juta follower berada di urutan empat dalam daftar itu.
"Sejak pemilihan umum pada akhir Mei 2014, Perdana Menteri baru India, @NarendraModi melesat ke posisi keempat, melewati @WhiteHouse pada 25 Juni 2014 dan mengalahkan Presiden Turki Abdullah Gul serta Perdana Menteri Recep Tayyip Erdogan," tulis perusahaan humas yang berbasis di New York, Amerika Serikat itu.
Di Twitter, SBY hanya kalah dari Presiden AS, Barack Obama yang punya 43,7 juta follower dan Paus Fransiskus yang memiliki 14,1 juta follower di seluruh dunia.
Menurut Burson-Masteller, meningkatnya jumlah follower SBY dan Modi tidak lepas dari banyaknya jumlah penduduk dan jumlah pengguna media sosial Twitter di Indonesia dan India.
"Jumlah follower dari seorang pemimpin negara telah menjadi persoalan kebanggaan nasional," tulis Burson-Masteller.
Dalam risetnya Burson-Marsteller mengidentifikasi 643 akun Twitter dari kepala negara, kepala pemerintahannya, menteri luar negeri, dan lembaga-lembaga kenegaraan dari 161 negara di dunia selama Juni 2014.
Studi Twiplomacy itu menganalisis setiap profil akun Twitter, mempelajari sejarah kicauan mereka, dan hubungan antara akun milik para pemimpin tersebut.
Berita Terkait
Terpopuler
- 18 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 26 September: Klaim Pemain 108-112 dan Hujan Gems
- Thom Haye Akui Kesusahan Adaptasi di Persib Bandung, Kenapa?
- Rekam Jejak Brigjen Helfi Assegaf, Kapolda Lampung Baru Gantikan Helmy Santika
- Saham DADA Terbang 2.000 Persen, Analis Beberkan Proyeksi Harga
- Ahmad Sahroni Ternyata Ada di Rumah Saat Penjarahan, Terjebak 7 Jam di Toilet
Pilihan
-
Gelar Pertemuan Tertutup, Ustaz Abu Bakar Baasyir Ungkap Pesan ke Jokowi
-
Momen Langka! Jokowi Cium Tangan Abu Bakar Ba'asyir di Kediamannya di Solo
-
Laga Klasik Timnas Indonesia vs Arab Saudi: Kartu Merah Ismed, Kemilau Boaz Solossa
-
Prabowo 'Ngamuk' Soal Keracunan MBG: Menteri Dipanggil Tengah Malam!
-
Viral Video Syur 27 Detik Diduga Libatkan Oknum Dokter di Riau
Terkini
-
5 HP 1 Jutaan Kamera Bagus September 2025, Pilihan Terbaru Buat Konten Tiktok!
-
Cara Akses MOLA BKN Terbaru, Ini Daftar Update Layanan SIASN Bagi ASN dan PPPK
-
ASUS Zenbook S14 OLED (UX5406SA), Laptop Tipis Terbaik Berbasis Teknologi AI
-
Snapdragon 7 Gen 4 Setara dengan Chipset Apa? Berikut Penjelasan Lengkapnya
-
Review Samsung Galaxy A17 5G: Generasi Baru dari Android Terlaris Dunia
-
Prompt Gemini AI Foto ala Drakor Bon Appetit Your Majesty yang Hits di 2025
-
6 Alternatif Spotify untuk Dengarkan Musik Gratis, Cek di Sini!
-
15 Kode Redeem Mobile Legends 29 September: Klaim Skin Trial, Emote Carnival, dan Magic Dust Gratis!
-
25 Kode Redeem FF Hari Ini, 29 September: Berhadiah Bundle Naruto, Skin Senjata, dan Diamond Gratis!
-
10 Link Twibbon Hari Kesaktian Pancasila, Langsung Pasang di Foto Profil