Suara.com - Semuanya berawal dari 15 tahun silam, ketika pemerintah Israel berencana memperluas Museum Menara Daud. Tetapi sejarah berputar aneh, ketika mereka justru menemukan struktur purba di bawah sebuah bangunan tua yang berdampingan dengan museum di Kota Tua Yerusalem itu.
Di masa Ottoman dam kemudian kolonial Inggris, bangunan itu digunakan sebagai penjara. Tetapi ketika para arkeolog menggali lebih dalam, mereka menemukan sebuah struktur mirip istana yang mereka duga sangat bernilai penting dalam sejarah kekristenan: tempat Yesus diadili.
Kini, seperti yang diberitakan The Washington Post, Senin (5/1/2015), setelah bertahun-tahun penggalian dan penundaan akibat peang dan kekurangan dana, para arkeolog berkesempatan memamerkan temuan itu ke publik.
"Penjara ini adalah bagian penting dari teka-teki purba Yerusalem dan menunjukkan sejarah kota ini dalam cara yang unik nan jelas," kata Amit Re'em, arkeolog distrik Yerusalem, yang memimpin penelitian itu sejak sedekade silam.
Bagi Re'em, bangunan itu punya nilai sejarah penting. Mulai dari simbol-simbol yang diukir di tembok penjara oleh para tahanan kelompok perlawanan Yahudi yang ingin mendirikan negara Israel pada 1940an, tekstil kuno dari era Perang Salib, dan fondasi tembok-tembok serta sistem pembuangan air yang diduga dibangun oleh Herodes Agung, Raja Yudea yang berkuasa di bawah Kekaisaran Romawi.
Tetapi bagi lebih dari sejuta peziarah Kristen yang mengunjungi Yerusalem setiap tahun, situs purba itu juga penting karena diduga menjadi salah satu tempat penting dari kehidupa Yesus.
"Bagi orang Kristen yang mementingkan akurasi sejarah, ini sangat menggetarkan," kata Yisca Harani, pakar kekristenan dan ziarah di Tanah Suci.
Dewasa ini banyak peziarah Kristen yang meniti kembali Jalan Salib, sebuah perjalanan doa yang melewati jalan-jalan yang diyakini sebagai jalan Yesus dari saat dia diadili dan dihukum mati oleh penguasa Romawi, Pontius Pilatus sampai dia disalib, dan dimakamkan.
Menurut Harani karena para peziarah sudah mulai melakoni jalan itu selama berabad-abad lalu, rute yang juga dinamai Via Dolorosa itu sudah berubah berkali-kali, tergantung paa pihak yang menguasai Yerusalem.
Pada masa Bizantium Via Dolorosa dimulai dari lokasi di dekat situs Istana Herodes itu kini ditemukan. Tetapi mulai pada abad 13, perjalanan itu dimulai dari Benteng Antonia, bekas barak militer Romawi, yang kini berada di dekat Masjid Al Aqsa.
Perdebatan tentang awal Jalan Salib Yesus terus berlangsung di antara para pemimpin spritual Kristen, sejarahwan, dan arkeolog. Pertanyaan tentang lokasi Yesus diadili pertama kali berakar pada berbagai interpretasi terhadap Injil, yang menuliskan bahwa Yesus dibawa ke hadapan Pilatus di praetorium, istilah bahasa Latin untuk tenda kediaman jenderal Romawi.
Beberapa pihak mengatakan bahwa praetorium Pilatus berada di barak militer Romawi, tetapi yang lain mengatakan Pilatus adalah tinggal di sebuah istana yang dibangun oleh Herodes.
Kini para sejarahwan yakin bahwa Istana Herodes terletak di bagian barat kota Yerusalem, tepatnya dekat Museum Menara Daud dan penjara Ottoman itu.
Menurut Shimon Gibson, profesor arkeologi pada Universitas North Carolina di Amerika Serikat, pengadilan terhadap Yesus berlangsung di satu tempat, di dekat Istana Herodes. Ia mengacu pada Injil Yohanes, yang menyebutkan bahwa pengadilan Yesus berlangsung di dekat sebuah gerbang dan di atas lantai berbatu-batu kasar. Gambaran itu cocok dengan temuan arkeologi di dekat penjara Ottoman itu.
Sementara David Pileggi, pemimpin Gereja Kristus, sebuah konggregasi Anglikan yang bermarkas di dekat museum tersebut, mengatakan bahwa temuan di dalam penjara Ottoman itu memastikan "apa yang selama ini diduga oleh semua orang, bahwa pengadilan Yesus berlangsung di dekat Menara Daud".
Berita Terkait
Terpopuler
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
- 5 Sunscreen Terbaik Harga di Bawah Rp30 Ribu agar Wajah Cerah Terlindungi
- 7 Mobil Sedan Bekas Mulai 15 Jutaan, Performa Legenda untuk Harian
- 24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
Pilihan
-
Comeback Dramatis! Persib Bandung Jungkalkan Selangor FC di Malaysia
-
Bisnis Pizza Hut di Ujung Tanduk, Pemilik 'Pusing' Berat Sampai Berniat Melego Saham!
-
Bos Pajak Cium Manipulasi Ekspor Sawit Senilai Rp45,9 Triliun
-
6 Kasus Sengketa Tanah Paling Menyita Perhatian di Makassar Sepanjang 2025
-
6 HP Memori 128 GB Paling Murah Terbaru 2025 yang Cocok untuk Segala Kebutuhan
Terkini
-
19 Kode Redeem FC Mobile 7 November 2025, Manfaatkan Jalan Tol Menuju Pemain OVR 113 Di Sini
-
44 Kode Redeem FF 7 November 2025, Klaim Skin Groza FFCS Segera karena Terbatas
-
7 HP Murah Terbaru di Indonesia: Baterai Jumbo, Cocok untuk Pekerja Mobile dan Streaming
-
Deret Keunggulan Xiaomi 15T, Dari Lensa Zoom hingga Kamera Leica
-
Moto Buds Bass Rilis: TWS Murah Motorola dengan Fitur ANC dan Baterai Tahan Lama
-
Lazada Siapkan Investasi Rp 400 Miliar buat Harbolnas 11.11
-
Lupakan Garmin! Ini 5 Pilihan Smartwatch Strava Terbaik 2025 di Bawah Rp 1 Juta untuk Pelari Kalcer
-
22 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 6 November: Ada Rank Up, Gems, dan Pemain 110-113
-
55 Kode Redeem FF Terbaru 6 November: Raih Skin Groza FFCS, Diamond, dan Emote Bucin
-
Politisi PSI Yakin Gibran Adalah 'Jokowi 2.0', Tak Diasingkan di Papua