Suara.com - Beberapa potongan batu tertua di bumi telah ditemukan, bernama kristal Zirkon. Para peneliti menemukan, batu tua ini terbentuk di kawah yang berasal dari asteroid pada zaman awal terbentuknya planet ini.
Kristal Zirkon berusia lebih dari 4 miliar tahun, sedangkan bumi sendiri baru berusia lebih dari 4,5 miliar tahun. Kristal kuno ini bisa dibilang masuk dalam sejarah planet bumi.
Lima belas tahun yang lalu, kristal pertama smepat menjadi berita utama, ketika penelitian ke dalam formasi batuan mengungkapkan keberadaan air di permukaan bumi setelah planet terbentuk. Sejak penelitian diterbitkan, para ilmuwan berharap Kristal Zirkon dapat menjadi jawaban lainnya tentang sejarah planet.
Ilmuwan sebelumnya percaya bahwa Kristal Zirkon terbentuk ketika lempeng tektonik bertabrakan, dalam proses yang mirip dengan gangguan yang menciptakan pegunungan, aktivitas gunung berapi dan gempa bumi. Namun, sebagian besar peneliti menganggap, batu itu berasal dari lempeng tektonik sekitar 3 miliar tahun yang lalu. Dengan demikian, Kristal Zirkon terbentuk sekitar 1 milyar tahun sebelum lempeng tektonik bisa menciptakan batu.
Dalam penelitian baru, dari Trinity College Dublin di Irlandia, peneliti mengejar hipotesis bahwa kristal terbentuk di dalam kawah yang diciptakan ketika asteroid menabrak Bumi. Untuk menguji gagasan mereka, para peneliti mengumpulkan Zirkon dari kawah Sudbury di Ontario, Kanada dan kawah dikonfirmasi tertua kedua bumi, berusia hampir 2 miliar tahun.
"Apa yang kami temukan adalah cukup mengejutkan. Banyak orang berpikir kristal zirkon yang sangat kuno tidak mungkin terbentuk di kawah, tapi sekarang kita tahu mereka bisa memilik," kata Trinity peneliti dan co-penulis studi Gavin Kenny mengatakan dalam sebuah pernyataan seperti dilansir dari Livescience, Jumat (6/5/2016).
Dampak asteroid ini, akan membuat kerak bumi meleleh dan membentuk danau lava. Sebagai daerah sekitar kawah dipanaskan dan mulai dingin, kondisi akan memungkinkan Zirkon untuk proses kristalisasi.
Menentukan asal kristal akan membantu para ilmuwan mengumpulkan bagaimana bentuk planet pada awalnya dan bagaimana kehidupan mulai muncul di Bumi.
"Temuan baru kami akan mengisi lebih dari apa yang kita ketahui tentang Bumi," kata Kenny.
Tag
Berita Terkait
Terpopuler
- PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
- 5 Rekomendasi Moisturizer Mengandung SPF untuk Usia 40 Tahun, Cegah Flek Hitam dan Penuaan
- Pembangunan Satu Koperasi Merah Putih Butuh Dana Rp 2,5 Miliar, Dari Mana Sumbernya?
- Daftar Mobil Bekas yang Harganya Paling Stabil di Pasaran
- 3 Pemain Naturalisasi Baru Timnas Indonesia untuk Piala Asia 2027 dan Piala Dunia 2030
Pilihan
-
Pandji Pragiwaksono Dihukum Adat Toraja: 48 Kerbau, 48 Babi, dan Denda 2 Miliar
-
4 HP 5G Paling Murah November 2025, Spek Gahar Mulai dari Rp 2 Jutaan
-
6 HP Snapdragon dengan RAM 8 GB Paling Murah, Lancar untuk Gaming dan Multitasking Intens
-
Harga Emas di Pegadaian Stabil Tinggi Hari Ini: Galeri 24 dan UBS Kompak Naik
-
PSSI Kalah Cepat? Timur Kapadze Terima Tawaran Manchester City
Terkini
-
Kronologi 3 Astronot China Terdampar di Luar Angkasa Tanpa Kepastian Balik ke Bumi
-
20 Kode Redeem FC Mobile 9 November 2025, Ungkap Trik Dapatkan 20.000 Gems Gratis
-
28 Kode Redeem FF 9 November 2025, Misi Rahasia Dapatkan Skin Groza FFCS Jangan Terlewat
-
Apple Akhirnya Nyerah, Pilih Bayar Google Rp 16 Triliun per Tahun
-
Honor Siapkan HP 10.000 mAh ala Power Bank Pertama di Dunia
-
Sword of Justice Resmi Rilis ke Indonesia, Game MMORPG Berpadu AI
-
Terobosan Konektivitas: Uji Coba Pertama NR-NTN 5G-Advanced via Satelit LEO OneWeb
-
FujiFilm Rilis instax mini LiPlay+ di Indonesia, Gabungkan Digital dan Instan dengan Kamera Selfie
-
Redmi Note 15 Global Diprediksi Usung Spek Berbeda dengan Versi China
-
Sonic Rumble Resmi Meluncur ke Android, iOS, dan PC via Steam