Suara.com - Masyaratat Telekomunikasi dan Informatika (Mastel) menilai PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) dan anak-anak usahanya dalam menjalankan bisnis masih dalam koridor yang wajar, sehingga sangat tidak pantas jika dituding melakukan diskriminasi oleh para kompetitor.
"Industri telekomunikasi di Indonesia sudah terbuka dan dasarnya mekanisme pasar, sehingga setiap pemain harus pandai mengatur strategi. Berdasarkan pengamatan kami, Telkom Group melakukan bisnisnya dengan mematuhi ketentuan perundangan dan norma yang berlaku," kata Ketua Umum Mastel, Kristiono di Jakarta, Kamis (23/6/2016)
Menurutnya, hal yang wajar Telkom mendukung Telkomsel sebagai anak usaha, karena masih dalam satu grup.
"Kalau itu ternyata menyulitkan pesaing ya bisa terjadi dan lumrah. Itulah best practice di industri, jadi tidak dapat dikatakan monopoli atau unfair treatment," ujar Kristiono.
Sebelumnya diberitakan, Indosat Ooredoo menuding Telkom melakukan diskriminasi dalam berbisnis sehingga menjadi pemain yang dominan, terutama di luar Pulau Jawa.
Tak hanya itu, Indosat juga menuding tak diperlakukan secara adil dalam negosiasi untuk pembukaan interkoneksi sehingga sulit bersaing dalam layanan.
Sementara itu, Ketua Umum Asosiasi Perusahaan Nasional Telekomunikasi (Apnatel) Triana Mulyatsa mengatakan keunggulan Telkomsel atau Telkom dari pesaingnya sekarang karena konsisten dalam berinvestasi untuk memperluas jaringan.
"Kunci kemenangan di telekomunikasi itu coverage, capacity, dan quality service. Kenapa coverage yang pertama, karena harus ada wilayah layanan baru bisa masuk pasar. Bicara coverage ya bangun dong backbone, backhaul, hingga akses," tutur Triana.
Ia menjelaskan, untuk kawasan timur Indonesia, operator di luar Telkom pernah memiliki kesempatan untuk membangun backbone secara murah melalui konsorsium Palapa Ring beberapa tahun lalu. Tetapi, konsorsium itu bubar karena beranggapan investasi di daerah timur Indonesia tak layak secara ekonomi.
"Anggota konsorsium itu ada Telkom, Indosat, XL, dan lainnya. Mereka yang mundur, Telkom akhirnya bangun sendiri dan terus berlanjut untuk menjadikan Indonesia global hub. Sekarang teriak-teriak ada ketidakadilan. Jika kalah bersaing dan tidak mampu menghadapi kompetisi sebaiknya mundur saja jangan menjadi provokator," ujarnya.
Menanggapi hal itu, Deputi Bidang Pertambangan, Industri Strategis dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno menegaskan pemerintah melalui Kemenkominfo sudah memberikan dukungan yang sama kepada semua operator telekomunikasi untuk mengembangkan usahanya.
Dukungan yang diberikan kepada Telkomsel dan Telkom sebagai perusahaan BUMN sejauh ini juga masih dalam batas yang wajar.
"Buktinya, tidak ada tambahan Penyertaan Modal Negara (PMN) bagi dua perusahaan pelat merah tersebut. Kalau monopoli segala macam, apa yang mau dimonopoli? Semua sudah sama," ujarnya.
Ia pun menyarankan, agar bisa bersaing dengan Telkom Group pemilik Indosat menyuntikkan dana untuk membangun jaringan.
"Harusnya Indosat melakukan sesuatu agar bisa berkembang," tukas Harry. (Antara)
Tag
Berita Terkait
-
Telkomsel dan BARDI Hadirkan Solusi IoT Terpadu: Kendaraan Kini Lebih Aman, Cerdas, dan Terkoneksi
-
Telkom Indonesia Bersinergi dengan Kampus Mendorong Transformasi Digital Berbasis AI
-
Telin dan Cabos de Timor-Leste, E.P. Perkuat Kolaborasi Bilateral Pengembangan Infrastruktur Digital
-
Strategic Holding Jadi Langkah Kunci Telkom dalam Transformasi dan Penguatan Bisnis Grup
-
Telkom Jamin Keamanan Data dan Keandalan Sistem, HDC NeutraDC-Nxera Batam Raih Sertifikasi Tier-3
Terpopuler
- 5 Mobil Bekas Punya Sunroof Mulai 30 Jutaan, Gaya Sultan Budget Kos-kosan
- 3 Pilihan Cruiser Ganteng ala Harley-Davidson: Lebih Murah dari Yamaha NMAX, Cocok untuk Pemula
- 5 HP Murah Terbaik dengan Baterai 7000 mAh, Buat Streaming dan Multitasking
- 4 Mobil Bekas 7 Seater Harga 70 Jutaan, Tangguh dan Nyaman untuk Jalan Jauh
- 5 Rekomendasi Mobil Keluarga Bekas Tahan Banjir, Mesin Gagah Bertenaga
Pilihan
-
Tragedi Pilu dari Kendal: Ibu Meninggal, Dua Gadis Bertahan Hidup dalam Kelaparan
-
Menko Airlangga Ungkap Rekor Kenaikan Harga Emas Dunia Karena Ulah Freeport
-
Emas Hari Ini Anjlok! Harganya Turun Drastis di Pegadaian, Antam Masih Kosong
-
Pemilik Tabungan 'Sultan' di Atas Rp5 Miliar Makin Gendut
-
Media Inggris Sebut IKN Bakal Jadi Kota Hantu, Menkeu Purbaya: Tidak Perlu Takut!
Terkini
-
Gubernurnya Tertangkap KPK, Riau Masuk Provinsi Terkorup di Indonesia
-
Moto G67 Power Muncul di Toko Online: Bawa Baterai 7.000 mAh dan Snapdragon 7s Gen 2
-
Tips Bikin PIN ATM Agar Tidak Mudah Ditebak, Kombinasi Kuat, dan Aman dari Pembobolan
-
iQOO Z10R vs Realme 15T: Harga Mepet, Mending Mana Buat Gamer?
-
24 Kode Redeem FC Mobile 4 November: Segera Klaim Hadiah Parallel Pitches, Gems, dan Emote Eksklusif
-
24 Kode Redeem FF Hari Ini 4 November: Dapatkan Bundle Flame Arena & Evo Gun Gratis!
-
10 HP Flagship Terkencang Oktober 2025 Versi AnTuTu, Cocok Buat Gamer Kelas Berat
-
Aplikasi Edit Video Gratis Paling Hits: Ini Cara Menggunakan CapCut dengan Efektif dan Mudah
-
Mengapa Angka 67 Dinobatkan Jadi Word of the Year 2025
-
Cara Menambahkan Alamat di Google Maps, Beguna Menaikkan Visibilitas Bisnis Lokal Anda!