Suara.com - Insiden tewasnya orang yang sedang asyik berfoto selfie di tempat-tempat berbahaya kerap kita dengar. Kabarnya, kini sejumlah ilmuwan sedang memutar otak untuk menghentikan fenomena berujung maut tersebut.
Memang, nafsu manusia untuk membuat foto selfie spektakuler semakin hari semakin parah saja. Mereka nekat mendatangi tempat-tempat berbahaya seperti puncak gedung pencakar langit, tebing, ataupun bibir jurang demi memuaskan "birahi selfie" mereka.
Pada delapan bulan pertama di tahun 2016, seperti dikutip dari Metro, sudah ada 73 kematian akibat selfie. Jumlah tersebut meningkat dari tahun 2015, yakni 39 kematian, dan tahun sebelumnya, yakni 15 kematian.
Kematian akibat selfie menunjukkan tren kenaikan dan kian mengkhawatirkan. Kesadaran saja tampaknya tidak mampu menghentikan hal ini.
Mahasiswa program PhD di Carniege Mellon University, Pittsburg, AS, Hemank Lamba bersama timnya sedang mengerjakan sebuah aplikasi yang bisa dipakai untuk memperingatkan seseorang ketika berada dalam bahaya.
Hemank meninjau situasi di sekitar 127 insiden kematian akibat selfie. Sebanyak 76 diantaranya terjadi di India, sembilan di Pakistan, delapan di Amerika Serikat, dan enam di Rusia.
Ia menemukan fakta bahwa sebagian kematian akibat selfie terjadi saat seseorang jatuh dari tempat tinggi, seperti tebing dan puncak gedung tinggi.
Tempat lainnya antara lain perairan, atau kombinasi antara perairan dan ketinggian. Kendati demikian, penyebab kematiannya berbeda-beda untuk negara yang berbeda.
Kematian akibat selfie di Rusia dan Amerika lebih banyak terjadi akibat keteledoran penggunaan senjata api, seperti ketika seseorang berpose foto dengan senjata api.
Di India, kematian biasanya terjadi saat seseorang berselfie di dekat jalur kereta api.
Hemank membuat sebuah aplikasi yang dilengkapi sistem peringatan selfie, termasuk data di mana orang-orang menjadi celaka saat sedang berfoto.
Selain data yang dibuat oleh manusia, ia juga menggarap sebuah algoritma yang dapat menganalisis foto-foto di media sosial.
Namun, belum diketahui, apakah aplikasi tersebut akan efektif menurunkan angka kematian akibat selfie. Kita tunggu saja. (Metro)
Berita Terkait
-
Anti Mati Gaya! Intip 5 Ide Mirror Selfie ala Zhao Lusi yang Bisa Kamu Tiru
-
Kumpulan Prompt Gemini AI Edit Foto Selfie di Dalam Mobil, Tinggal Copas!
-
Mudah! Begini Cara Membuat Avatar Profil WhatsApp dari Foto Selfie
-
8 Prompt Gemini AI buat Mirror Selfie Bawa Bunga Lily: Hasilnya Estetik, Natural, Kayak Asli
-
Cermin Nggak Pernah Bohong: Gaya Selfie Favorit Sepanjang Generasi
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Spesifikasi dan Harga Vivo Y21d Indonesia: HP Murah Bersertifikasi Militer, Baterai Jumbo
-
51 Kode Redeem FF Terbaru Aktif November 2025: Klaim Skin Burning Lily dan Mythos Fist
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya