Suara.com - Objek-objek antariksa tak ada yang benar-benar bulat. Bentuknya dipengaruhi oleh gaya yang ditimbulkan oleh gerak rotasi dan medan magnet. Tak heran jika banyak objek antariksa yang bentuknya lebih kembung, terutama pada sekitar garis tengah atau ekuator.
Salah satu contohnya adalah matahari. Di sekitar garis tengahnya, radius atau jari-jari matahari 10 kilometer lebih panjang dibanding dengan radius pada sekitar kedua kutubnya. Rata-rata radius matahari sendiri sekitar 695.700km.
Perhatikan juga Bumi, planet kita tercinta. Radius di sekitar khatulistiwa 21km lebih panjang ketimbang di kedua kutub. Bumi sendiri punya rata-rata radius sepanjang 6.371.
Tetapi dalam jurnal Science Advances edisi 16 November, para ilmuwan dari Jerman berhasil menemukan sebuah objek paling bulat yang pernah ditemukan di alam semesta.
Kepler 11145123, bintang yang berjarak 5.000 tahun cahaya dari Bumi diklaim sebagai benda antariksa paling bulat yang pernah ditemukan. Bintang ini rata-rata radiusnya sekitar 1,5 juta km, tetapi ukuran radius di garis tengahnya hanya 3km lebih panjang dari radius di kedua kutub.
Tidak bulat sempurna memang. Tetapi Kepler 11145123 merupakan benda yang tingkat kebulatannya paling nyaris sempurna!
Hitung-hitungan terhadap bentuk Kepler 11145123 dilakukan oleh Laurent Gizon dari Max Planck Institute for Solar System Research dan Universitas Gottingen, Jerman.
Bersama rekan-rekannya ia mengamati perubahan ukuran bintang yang berlangsung secara periodik selama empat tahun. Perubahan yang disebut osilasi itu bisa diukur dengan mengamati perbedaan pancaran cahaya bintang.
Menurut hitungan Gizon dkk, rotasi Kepler 11145123 memang tiga kali lebih pelan dari matahari. Mereka menduga ini salah satu penyebab mengapa bentuk bintang itu lebih bulat. Medan magnet juga diduga berpengaruh terhadap bentuknya yang nyaris sempurna.
Gizon mengatakan bahwa ia dan timnya berencana menggunakan metode ini untuk mengukur bintang-bintang lain di alam semesta.
"Akan sangat menarik untuk mengetahui bagaimana kecepatan rotasi dan medan magnet memengaruhi bentuk sebuah bintang," ujar Gizon.
Terpopuler
- 7 Serum Vitamin C yang Bisa Hilangkan Flek Hitam, Cocok untuk Usia 40 Tahun
- 5 Mobil Diesel Bekas Mulai 50 Jutaan Selain Isuzu Panther, Keren dan Tangguh!
- Sunscreen untuk Usia 50-an Sebaiknya SPF Berapa? Cek 5 Rekomendasi yang Layak Dicoba
- Harta Kekayaan Abdul Wahid, Gubernur Riau yang Ikut Ditangkap KPK
- 5 Mobil Eropa Bekas Mulai 50 Jutaan, Warisan Mewah dan Berkelas
Pilihan
-
Jusuf Kalla Peringatkan Lippo: Jangan Main-Main di Makassar!
-
Korban PHK Masih Sumbang Ratusan Ribu Pengangguran! Industri Pengolahan Paling Parah
-
Cuma Mampu Kurangi Pengangguran 4.000 Orang, BPS Rilis Data yang Bikin Kening Prabowo Berkerut
-
Rugi Triliunan! Emiten Grup Djarum, Blibli PHK 270 Karyawan
-
Angka Pengangguran Indonesia Tembus 7,46 Juta, Cuma Turun 4.000 Orang Setahun!
Terkini
-
Moto Pad 60 Neo Resmi ke Indonesia, Tablet Murah Motorola Harga Rp 2 Jutaan
-
Trik Pindahkan Microsoft Office Tanpa Ribet: Simak Langkah Mudah Berikut
-
iQOO Z10R vs realme 15T: Duel Panas HP 3 Jutaan, Mana Punya Kamera Paling Oke?
-
7 Rekomendasi HP 3 Jutaan untuk Gaming, Cocok untuk Anak Sekolah hingga Dewasa Muda
-
21 Kode Redeem FC Mobile Terbaru 5 November: Klaim Pemain 111-113 dan Belasan Ribu Gems
-
Moto G67 Power Rilis: HP Murah dengan Kamera Sony dan Baterai 7.000 mAh
-
5 Pilihan HP 1 Jutaan RAM 8 GB Terbaik untuk Multitasking dan Gaming
-
YouTube Hipnotis Masyarakat! Waktu Nonton Melonjak 20%, Siapa Sangka Ini Alasannya
-
HP Murah Realme C85 Series Lolos Sertifikasi di Indonesia, Bawa Baterai 7.000 mAh
-
Oppo Find X9 dan Find X9 Pro Resmi ke RI, Harga Mulai Rp 15 Juta